11

2.4K 135 9
                                    


"Hikkss.. Hikss.."

Kevin yang tidak tega pun masuk lagi.

Sabar vin! Sabar!

"Sayang?"

Kevin menarik tangan mila agar bangun.

Tapi mila sendiri tidak mau.

"Kamu kenapa?" tanya kevin.

Mila langsung berhambur ke pelukan kevin.

Ada apa dengan istri nya?

Kevin menahan nafas.

Ahh.. Mila ini...

Junior nya dibawah semakin meronta ronta ingin dihangatkan.

"Kamu marah?" gumam mila.

"Nggak sayang. Kamu nangis ngapa?"

"Kamu marah!" bukan pertanyaan tapi pernyataan.

"Mana mungkin aku marah pada istri cantikku ini?"

"Kamu ga bales pelukan aku!"

Dengan kikuk kevin balas memeluk mila.
"Nih, aku bales, kamu napa?"

"Kamu terpaksa."

"Sama sekali tidak." ucap kevin serak.

Mungkin jika mila masih mengulur waktu ia tidak mungkin kuat.

"Kamu sebenarnya napa heum?"

Mila merenggangkan pelukan.

Menundukkan kepalanya.

"Jangan kayak gini baby."

"Kamu napa?"

"Aku jadi inget kejadian malam itu."

Hah!, Akhirnya jawab juga!

"Malam mana sayang?"

"Kejadian di apart evan."

Ucap mila pelan tapi masih bisa di dengar kevin.

Otak kevin langsung encer.

Sudah cukup!

Ia tau alasan istrinya seperti ini.

Yang pertama keingetan malam dimana evan menyiksanya.

Yang kedua bawaan baby.

Yang ketiga entahlah. Kalian pikir sendiri.

Sekarang kevin tidak bisa menahan dirinya.

Ia melucuti pakaian nya sendiri.

Kini kedua nya sama2 polos tanpa sehelai benang pun.

Misunderstanding {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang