8

2.2K 139 16
                                    

Kepalanya ia sandarkan pada bahu kevin tangan nya menggenggam tangan kevin. Sedangkan kepalanya mendongak menatap manik mata kevin.

Kevin menunduk juga menatap mata mila. Tangannya berada di pinggang mila. Kevin mengecup singkat bibir mungil mila yang sudah ia rindukan.

Tangannya mengusap pipi mila yang gosong bekas tamparan kemarin.

Mila memejamkan mata. Menikmati sentuhan kasih sayang dari suaminya.

"Kenapa pipi mu bisa seperti ini honey?"

Mila membuka matanya. "Ha? Tidak apa-apa."

"Tidak apa apa, apanya? ini kenapa? cerita kan padaku hon.."

"Cerita nya panjang kevinku sayang.. Aku janji bakal ceritain ke kamu tapi jangan sekarang."

"Hm.. Ok deh.."

"Kevinnn..." sungut mila manja.

"Kenapa heum?"

"Yang tadi belom kamu jawab.."

"Yang mana?" kevin menaikkan 1 alis nya.

"Yang itu..."

"Yang mana sayang?" kevin mengecup bibir mila lagi.

"Kamu ish.. Cium2 bibir anak orang sembarangan.."

Kevin terkekeh. "Gapapa sama istri sendiri..."

"Cepetan jawab, kok kamu gak mergokin marahin atau gimana gitu?"

"Sayang kamu denger ya, aku itu cinta sama kamu. Dan cinta itu sudah lebih dari cukup melihat pasangannya bahagia. Kalo kamu bahagia nya sama evan kenapa tidak? Bahkan saat itu aku sudah siap jika kau meminta cerai dariku. Aku sud....."

"Sstttt... Jangan katakan itu lagi.. Aku cinta kamu.. jangan pernah katakan hal itu lagi.. Kamu harus ttp bertahan sama aku.. Demi aku dan demi anak kita." ucap mila menggenggam tangan kevin lalu diletakkan pada perut nya yang masih datar.

"Anak kita?"

Mila mengangguk. "Aku hamil" lalu tersenyum.

"Udah 3 bulan. Tapi aku belum kasih tau kamu dari dulu." mila menunduk. Merasa bersalah.

"Maafkan aku," gumam mila lirih.

Kevin meraih dagu mila. Diangkat membuat kepala mila terangkat dan matanya menatap mata kevin.

"Yang penting sekarang kamu udah kasih tau aku sweety.."

Mila tersenyum. "Kamu percaya kan anak ini anakmu, bukan anak evan?" tanya mila.

"Kamu bilang apa sayang, aku pasti percaya. Liat aja, Anak kita akan mirip sama aku."

Mila mengangguk. "Kevin aku mau tanya sama kamu.."

"Apa?"

"Kemarin kenapa kamu bisa begitu?"

"Oh itu~"

"Kenapa?" dahi mila mengernyit bingung.

Flashback ON

Sore itu kevin pulang kerumah.

Dilihatnya pintu rumah terbuka lebar.

"Mila!!" teriak kevin.

Namun tidak ada jawaban.

Kemana para bibi pergi?
Itulah pertanyaan di otak kevin.

Bibik tidak akan pulang jika Mila maupun kevin belum ada di rumah.

Tapi ini? Rumah kosong, sepi, tap iraqi pintu terbuka lebar.

Mila? Mungkin sedang ke apartemen Evan seperti biasa.

Kevin memasukkan kaki nya menoleh kiri kanan, kiri kanan, namun saat kepala dan tubuh nya menghadap kanan.

Ia mendapat serangan tiba2 dari belakang.

Bukh..

"Akh..." Kevin langsung jatuh tersungkur.

Orang yang memukul kevin hadir dihadapannya.

"Evan?"

"Ya ini gue, lo bingung?"

"Kenapa lo bisa masuk kerumah gue?"

"Apasih yang ga bisa evan lakuin?"

Tiba2 datang 2 orang pria berbadan kekar.

Menarik kevin bangun.

Yang satu pegang tangan kanan kevin, yang satunya lagi pegang tangan kiri kevin.

"Apa apa'an ini?"

"Kenapa? lo takut?"

"Dasar pengecut sesama laki laki. 1 lawan 1 bukan keroyokan gini. Apasih maksut lo giniin gue?"

"Ahh... Gausah banyak bacot lu.."

Bukhh.. Bogem mentah itu mendarat dengan sempurna di rahang kevin.

Entah apa yang mereka lakukan selanjutnya karna hal terakhir yang kevin ingat.

Salah satu bodyguard Evan memberikan sapu tangan di hidung dan mulut nya.

Membuat ia terkulai lemas. dan kesadarannya hilang begitu saja.

Flashback OFF

"Evan yang melakukan semua itu?" tanya mila.

Kevin mengangguk.

"Kamu ga kenapa napa kan?"

Mila meraba wajah dan tubuh kevin. Melihat apakah suaminya terluka.

Kevin terkekeh.

"Aku sudah tidak apa sayang."

"Maafin aku ini semua salah ku."

"Kamu udah ngucapin maaf berapa kali coba? kamu nggak salah sepenuhnya. Ini juga salah ku jadi berhenti ucapkan kata maaf. Lebih baik kau ucapkan 3 kata penuh makna."

"Apa?"

"I Love You.."

"Dasar Gombal.." Mila memukul lengan kevin manja.

"Jawab dong sayang.."

"Jawab apanya.."

"Tadi.. I Love You.."

"Love you too.." ucap mila.

Mila mengecup rahang kevin.

"Sayang.."

"Hmm..??"

"Maafin aku.."

"Maaf lagi..."

"Tapi kali ini aku beneran salah vin.."

"Salah kenapa.."

"Tiduran aja yuk.. Aku capek.." lanjut kevin.

Mila mengangguk.
"Biar aku turun aja.."

"Gaboleh...kamu harus tetep bobo disamping aku."

"Sini.."

Kevin berbaring disusul mila di sebelahnya.

Mereka saling menatap dengan jarak sempit.

"Boleh aku melanjutkan?" tanya kevin.

"Silahkan..."

"Sebenarnya aku mau ceritain ini waktu kita dirumah karna cerita ini panjang."

"Cerita apa? Disini aja.."

Mila menganggukkan kepalanya.

"Kemarin aku ke apart evan."

"Kenapa?"

"Setelah aku denger semua penjelasan cattherine tentang hubungan kalian aku merasa aku salah.. Jadi aku pengen nyelesaiin hubunganku sama evan."




10Desember2017,

Misunderstanding {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang