Misunderstanding {END}

6

Semoga suka!!

Happy Readding!!!

.

.

Ehm sorry ga sesuai ekspetasi kalian.

Karna ini suatu ide yang terlintas di otakku.

Lebih tepatnya,

Sesuai keinginan author sendiri.

-

-

-

Bacanya jangan setengah- setengah.

-

-

Diawal emang rada gimana gitu.

.

.

.

Sabar ya Readers..

~

~

Cielah gasabar..

.

.

.

Scroll nya kebanyakan yah??

.

.

.

.

Okedeh langsung aja...

🔥🔥🔥🔥🔥

Happy Readingg!!!!

Mila memejamkan mata saat Evan mencumbu dan menggigit leher nya dengan kasar tanpa rasa kasih sayang maupun cinta sama sekali.

Lalu terlintas di pikirannya.

Bukankah tangan sebelah kanan nya sudah terlepas?

Mata nya melirik sebelah kanan berharap ada sesuatu disana.

Nah ada meja kecil..

Lumayan jauh..

Tapi mila berusaha menggapainya..

Setelah berhasil di genggam.

Ia arahkan ke kepala Evan..

Dukk.. Pyarrr..

Vas itu pecah. Kepala Evan mengeluarkan banyak darah.

Mata nya melotot. Tanggan nya memegangi kepala bagian belakang.

"Darah?.. Mila kauu..."

"Maafkan aku evan."

Evan jatuh sambil memegangi kepalanya yang terasa sakit dan pusingg..

Bukan sakit dan pusingg lagi tapi ini sudah sangat perih.

Tak menyianyiakan waktu mila bergegas keluar.

Sebelum berhasil melangkah kakinya ditahan oleh Evan.

Tapi berhasil lepas karna tenaga evan yang sudah lemah.

Mila berlari lewat tangga darurat.

Menunggu lift terlalu lama.

Bukankah evan masih bisa bangkit kembali?