17

1.8K 125 4
                                    


"Kok pelut mimi tambah gendut cih? ntal kayak aleta loh!" celoteh areeta.

"Areeta lucu deh. Pengen punya dede gak?"

Areeta mengangguk.

Mila mengangkat tubuh gembul areeta lalu mendudukkan nya di atas pangkuannya.

"Kalo pengen punya dedek. Mimi harus gendut."

"Emang nya halus ya mi?"

"Iya sayang."

Mila membawa tangan areeta ke perut nya.

"Dede nya masih di dalem perut."

"Dulu aleta juga di dalem pelut mimi?"

"Iya."

"Emang cukup?"

"Dulu areeta kecil jadi cukup di dalem perut mimi."

"Sayang, kamu hamil?" tanya kevin tiba2, yang baru saja masuk kedalam rumah.

"Kevin?"

"Kamu hamil?" kevin mengulangi pertanyaannya.

"Iya pipi gendutku. Mimi hamil 6 bulan."

"6 bulan?"

"Heem.."

"Dan selama itu aku tidak menyadarinya?"

"Entahlah. Tanyakan pada dirimu sendiri."

"Kamu yakin?"

"Yakin lah honey."

"Areeta bobok kamar yha.."

"Emang kenapa pi? kan masih sole."

"Yaudah main sama bibi ya."

"Emang pipi mau kemana?"

"Ke kamar."

"Kenapa?"

"Areeta pengen punya ade?"

"Iya."

"Kalo pengen punya ade. Mimi sama pipi harus tidur bareng berdua terus."

"Emang itu halus ya pi?" tanya bocah itu polos.

"Iyaaa..."

"Ya udah deh aleta maen sama bibi dulu," ucap anak yang tak mengerti apa2

Setelah memastikan putri nya pergi. Kevin pun segera membopong tubuh mila.

Menidurkannya ke ranjang kamar. Lalu memulai aksinya🙈.

*****

Kevin mengerutkan alisnya setelah melihat istrinya.

Pulang kerja bukannya di sambut malah ngurung diri di kamar.

Dan sekarang keadaannya? tidur memunggungi posisi tidurnya dan pintu kamar.

'Hiks.. Hikss...' isakan?

Apa ia salah lihat?

Dengan berbagai macam pertanyyaan di otak dan benaknya.

Kevin menghampiri mila. Lalu membalik tubuh berisi istrinya yang menurutnya sangat sexy.

"Sayang kamu kenapa?" tanyanya saat melihat mata istrinya berkaca kaca.

Mila menggeleng. Lalu menarik tubuhnya lagi utk memunggungi kevin.

"Baby..." kevin menarik tubuh mila agar bamgkit duduk.

"Please! Jangan nangis. Kamu kenapa?"

Mila masih diam seribu bahasa hanya saja isakannya yang sesekali masih terdengar.

Misunderstanding {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang