4

88 18 7
                                    

"Good morning mami".

"Eh papi udah pulang? sejak kapan papi pulang?" sapa Aubree yang baru turun dari kamarnya, dan melihat ayahnya yang sudah duduk rapi di meja makan.

"Tadi malam papi baru tiba".

"Mengapa tidak membangunkanku?".

"Kau sudah tidur, mana mungkin papi tega membangunkanmu" ujar Aldercy.

"Selamat pagi semuanya" sapa Suga yang baru turun dari kamarnya.

"Pagi juga Vernon" sahut Aldercy.

"Kapan papi tiba?" tanya Suga yang baru menyadari kehadiran Aldercy.

"Malam tadi".

"Baiklah, sekarang hentikan percakapan ini. Sarapan dulu setelah itu kalian bisa melanjutkan pembicaraan kalian" sela Carri.

"Baiklah" jawab mereka semua serempak, kecuali Carri pastinya.

Beberapa menit kemudian mereka telah menghabiskan makanan masing-masing.

"Ayo papi antar kalian berangkat sekolah".

"Pulangnya?" tanya Aubree.

"Papi akan jemput kalian" jawab Aldercy.

"Aku akan pergi dengan teman-temanku" sahut Suga.

"Ya sudah, papi akan menjemput Aubree saja".

"Tidak! aku akan ikut Vernon" tolak Aubree.

"Mengapa kau mau mengikutiku?!" tanya Suga.

"Kau itu kakakku!".

"Tidak! aku tidak mau kau membuntutiku!" tolak Suga.

"Kau pelit sekali! terserah. Aku akan tetap mengikutimu!".

"Kau memang keras kepala!".

"Biar saja!".

"Mau sampai kapan kalian berdebat?!" sela Aldercy.

"Lihatlah jam kalian" sahut Carri.

"Ini hampir pukul 07:00 tepat. Ayo papi kita harus berangkat sekarang!" panik Aubree.

"Kau terlalu banyak bicara Aubree. Kalau kita telat itu salahmu!".

"Kau juga sangat menyebalkan Vernon. Mengapa hanya salahku?! kau selalu menolak permintaanku!".

"Sudahlah kau semakin berisik!!!" ujar Suga, melenggang pergi mendahului Aldercy dan Aubree.

-----

"Selamat pagi Ansley" sapa Aubree duduk di bangku sebelah Ansley.

"Ada apa ini? kau terlihat bahagia?" tanya Ansley heran. Tidak biasanya Aubree wajahnya seceria ini. Biasanya kalau dia tiba di kelas ia akan murung dan berbicara sendiri.

"Kau tau? kakakku tidak sedingin dulu lagi" ujar Aubree girang.

"Jadi bagaimana kau mencairkannya?".

"Aku hanya mengatakan sesuatu yang membuatnya tersentuh".

"Aku yakin kau terlihat lebay waktu mengatakan hal-hal yang manis".

"Dari mana kau tau?!".

"Aku hanya menebak! kau memang gadis lebay Aubree".

"Dan kau teman sebangku yang kurang ajar Ansley".

"Ahh pokoknya aku sangat bahagia" ujar Aubree dan memeluk Ansley dari samping.

Di tengah-tengah kebahagiaan Aubree, ada seseorang yang  tidak menyukainya. Biasalah, Aubree tergolong dari keluarga berada dan parasnyapun lebih dari sekedar kata menawan.

Bagaimana tidak? ibu dan ayahnyapun sangat cantik dan tampan. Tidak heran jika paras Aubree dan Suga tidak jauh beda dengan orangtuanya.

"I'm sorry!" ujar Avena yang sengaja menyenggol meja Aubree dan Ansley.

Sebenarnya tidak masalah jika meja yang di senggol Avena tidak ada apa-apanya. Tapi kebetulan meja mereka terdapat minuman yang tadi sempat di minum Ansley, dan minuman itu masih setengah lebih.

Otomatis minuman itu tumpah di rok milik Aubree, karena Ansley menaruhnya di meja Aubree.

"Pakai matamu!!!" sentak Aubree.

"Kau yang harus memakai matamu! apa kau tidak lihat? mataku sudah terpasang dengan benar!" bantah Avena.

Avena itu murid satu kelas dengan Aubree. Dia terkenal karena bandelnya. Avena sering sekali bergaul dengan cowok-cowok yang sama bandelnya dengan Avena. Tidak heran jika semua teman Avena itu pria.

"Bersihkan mejaku dan keringkan rokku!!" sentak Aubree lagi.

"Sudahlah Aubree, tidak ada gunanya kau berdebat dengannya" bisik Ansley dan memegang pundak Aubree.

"Apa urusannya denganku?! meja itu kau yang memakainya dan rok itu kau juga yang memakainya. Jangan salahkan aku dong, siapa suruh meletakkan minuman basi itu!".

"Jaga mulutmu!!!" Ansley angkat bicara.

"Lalu kau mau apa!!" tantang Avena.

Aubree mendorong tubuh Avena hingga terbentur ke meja belakangnya. Beberapa detik kemudian semua murid di kelas tersebut menyaksikan perdebatan antara Aubree, Ansley, dan Avena.

"Berani sekali kau menyentuhku!".

"Memang mengapa? apa kau presiden? hingga kita tidak berhak menyentuhmu?!" desis Aubree.

Tanpa aba-aba Avena langsung menjambak rambut panjang milik Aubree. Dan beberapa detik kemudian terjadilah pertangkaran antara Aubree dan Avena.

Sementara Ansley sudah pergi dari tempat itu sejak Aubree mendorong tubuh Avena. Ansley segera mencari keberadaan Suga, kakak Aubree. Mungkin jika suga ada di sini pertengkaran itu akan berakhir agar beritanya tidak sampai di guru BP.

"Dimana Suga berada?!" ujar Ansley kelelahan, dari ujung-sampai ujung ia belum juga menemukan Suga.

Ansley kembali berfikir. 'Mungkin ada di rooftop. Tapi bagaimana mungkin? ini masih pagi. Ahh aku akan mengeceknya!' batin Ansley.

Dari tangga menuju rooftop Ansley mendengar gelak tawa dan ia yakin itu suara seorang pria. Ansley segera mempercepat langkahnya. Dan tepat, disana ada Suga dan teman-temannya.

"Kak Suga" panggil Ansley yang masih mengatur nafasnya.

Semua orang sontak menatap Ansley yang sedang terengah-engah.

"Kau memanggilku?!" sahut Suga.

"I--iya" jawab Ansley masih dengan nafasnya yang terputus-putus.

"Hei, bicaralah pelan-pelan. Kau terlihat seperti habis lari maraton" sahut Jin.

"Ti--dak a--aku harus segera me--ngatakannya".

"Baiklah. Katakan apa maumu?" sahut Jimin.

"Adik--adikmu bertngkar. Kau harus meng--menghentikannya" ujar Ansley pada Suga.

"Apa maksudmu?!" tanya Suga masih tidak mengerti ucapan Ansley.

"A--Aubree bertengkar!" ujar Ansley lagi.

Sontak Suga dan semua temannya segera bergegas menuju kelas Aubree. Sedangkan Ansley tengah di bopong oleh Jin. Karena nafasnya yang masih setengah-setengah.

Aubree dan Avena masih bertengkar dari adu mulut sampai jambak-jambakan bahkan Avena sampai membogem wajah Aubree.

"Hentikan!!!!!" sentak Suga yang baru tiba bersama keenam temannya termasuk Ansley.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Next???

SugaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang