Setelah selesai makan malam. Brainley dan Brayden segera berpamitan pulang, sebelum malam semakin larut.
Aubree dan Sugapun beranjak menuju kamarnya untuk istirahat. Sedangkan orang tua mereka masih menghabiskan waktu diruang keluarga berdua.
Suga belum mengantuk dan ia lebih memilih duduk sembari membaca buku-buku sejarah yang Suga sukai.
Ada banyak sekali buku yang ia kumpulkan sejak kecil.
Sejak Brainley pergi meninggalkan Suga, Suga mulai mencari kesibukan untuk melupakan semua yang berhubungan dengan Brainley. Termasuk bermain piano.
Tak lama kemudian Suga terlelap di sofa kamarnya.
-----
Pagi telah tiba, Carri masuk ke kamar Suga dan membangunkan putranya.
"Vernon?! Vernon bangun, apa kamu tidak sekolah?" ujar Carri berusaha membangunkan Suga.
"5 Menit lagi aku akan bangun" ujar Suga masih dengan mata tertutupnya.
"Tidak! bangun sekarang!" ujar Carri memaksa Suga bangun.
"Baiklah, aku bangun" ujar Suga duduk dengan nyawanya yang belum terkumpul sepenuhnya.
"Mandi sekarang!" perintah Carri.
"Mami banyak sekali maunya. Tadi disuruh bangun, sekarang sudah bangun di suruh mandi. Beruntungnya papi itu orang sabar" ujar Suga tanpa sadar.
"Kamu ini!! mandi sekarang atau mami mandiin?!" ujar Carri menjewer telinga Suga.
"Iya-iya, Vernon mandi sendiri. Sakit mami lepas telinga Vernon" ujar Suga dan memegang telinganya yang masih di jewer maminya.
"10 Menit mami tunggu di meja makan".
"Hmm" jawab Suga dan berjalan menuju kamar mandi.
Sedangkan Aubree sudah berada di meja makan sedari tadi.
Pagi ini Brayden sudah berada di depan rumah Suga. Ia tengah menunggu Aubree.
"Hey tengil mau apa kau kesini?" ujar Suga yang baru keluar bersama Aubree.
"Vornon!!" ujar Aubree kesal.
"Aku mau menjemput adikmu" jawab Brayden.
"Aubree berangkat dengan--" ujar Suga terpotong.
"Vernon aku duluan. Brayden ayo berangkat" ujar Aubree cepat sebelum kakaknya semakin banyak bicara.
"Hashh, anak itu benar-benar" kesal Suga.
Sebelum berangkat sekolah, Suga pergi ke dorm terlebih dulu.
'Kenapa kau kembali, saat aku ingin melepasmu? sebenarnya apa yang kau inginkan?' gumam Suga sembari melihat foto yang ada di ruangannya.
"Omo! omo!" ujar Suga terkejut saat ia melihat jimin yang tertidur di sofa.
"Yaa! Jimin--Jimin bangunlah! apa kau semalam disini?" ujar Suga berusaha membangunkan Jimin.
"Aishh, kenapa kau seperti ini lagi!! dasar bodoh!!" ujar suga saat melihat tangan Jimin terluka. Sepertinya ia telah melukai tangannya dengan membogem cermin.
Suga segera mencari kotak P3K yang ada di dorm. Jiminpun masih menutup matanya, entah dia sedang tidur atau mati.
Suga segera membersihkan luka Jimin. Mungkin hari ini ia akan bolos lagi dengan Jimin.
"Apa kau akan tetap tidur? makanlah, sepertinya kau belum makan sama sekali" ujar Suga. Setelah membersihkan luka Jimin ia segera keluar membeli bubur ayam untuk Jimin.
"Orang tuaku mengusirku lagi" ujar Jimin pelan.
"Aku bahkan sudah tidak terkejut lagi!" jawab Suga.
"Mereka selalu mengaturku, mereka tidak pernah memikirkan perasaanku".
"Tenanglah, kau masih punya kami" ujar Suga dan menunjuk sebuah foto besar.
"Apa kau bolos lagi?!" tanya Jimin mengalihkan pembicaraan.
"Dasar bodo! kau pikir aku akan membiarkanmu sendirian?!" ujar Suga sembari menjitak kepala Jimin.
"Apa kau memberitau yang lain?" tanya Jimin.
"Aku berencana memberitahu mereka".
"Syukurlah kau belum memberitahu mereka".
"Memang kenapa kalau mereka tau?".
"Aku hanya tidak ingin membuat mereka khawatir".
"Kau istirahatlah".
"Kau akan pergi?".
"Tidak. Aku akan disini".
Jiminpun beranjak menuju kamar untuk istirahat, sementara Suga beranjak membaca buku yang ada di dorm.
***
"Kalian hanya berlima? dimana kakakku dan kak Jimin?" tanya Aubree saat tidak sengaja berpapasan dengan teman-teman Suga.
"Entahlah, daritadi pagi Suga dan Jimin tidak masuk. Mungkin mereka bolos" jawab Hobie.
"Tapi itu tidak mungkin, kakakku berangkat tadi pagi. Tapi kenapa tidak sampai di sekolah?" ujar Aubree lagi.
"Coba telfon dia, jangan-jangan dia kenapa-napa" ujar Jin.
Aubree mencoba menghubungi Suga dan Jungkook mencoba menghubungi Jimin.
Ponsel Jimin tidak aktif, sedangkan telfon Suga tidak diangkat.
"Sepertinya aku tau mereka dimana" ujar Tae.
"Dimana?" tanya namjoon dan Hobie bersamaan.
"Mereka di dorm. Aku menelfon security apartment tadi" ujar Tae.
"Kenapa lagi mereka!" gumam Namjoon.
"Kalian pasti akan menyusul kakakku? sampaikan salamku padanya" ujar Aubree.
"Kau tidak mau ikut?" tanya Jin.
"Aku ada janji dengan temanku. Baiklah, aku duluan" ujar Aubree dan beranjak menuju kantin.
"Mereka memang selalu merepotkan" kesal Jin.
***
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Gomawo yang udah baca.
Vote dan comment ya 😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Suga
Teen Fiction-Kau masalaluku! bagiku hal yang sudah terjadi, tidak akan aku ulang kembali. Pergilah tidak ada gunanya kau kembali padaku, aku sudah tidak menganggapmu ada!- Suga. Bagaimanapun juga masalalu akan tetap menjadi masa silam yang tidak akan kembali. S...