15

44 5 1
                                    

Aubree mengikuti Hobie dan Jungkook dari belakang. Karena ini pertama kalinya ia ikut ke dorm.

Setelah sampai di depan pintu. Jungkook menekan password dormnya.

"Hati-hati" peringat Hobie pada Aubree dan Aubree mengangguk menanggapi ucapan Hobie.

Entah apa yang terjadi, yang jelas Aubree dibingungkan dengan kejadian yang ada di depan matanya. Aubree khawatir terjadi sesuatu pada kakaknya.

"Lama sekali kalian" ujar Jimin.

"Vernon?! kau baik-baik saja?" sahut Aubree saat melihat tubuh Suga penuh dengan luka.

"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Suga pelan.

"Aku mengkhawatirkanmu. Kau pergi tanpa memberitahuku, dan kau sangat marah waktu itu" ujar Aubree.

"Aku baik-baik saja".

"Mami akan sangat khawatir jika dia melihatmu seperti ini".

"Jangan katakan apapun padanya. Aku akan menginap disini. Kau pulanglah" ujar Suga.

"Aku ingin menemanimu".

"Baiklah kau boleh disini. Tapi Suga harus istirahat sekarang" sahut Jin.

"Kau memang calon ayah idaman" ujar Tae.

"Petugas kebersihan akan datang sebentar lagi" ujar Jimin.

"Boleh aku melihat-lihat dorm kalian?" tanya Aubree.

"Tentu, tapi berhati-hatilah banyak pecahan kaca yang bisa melukai kakimu" ujar Jimin.

Suga beranjak tidur menuju kamar yang ada di dorm. Ia sangat membutuhkan istirahat.

Sedangkan yang lain, membantu membersihkan dorm yang sangat berantakan.

Aubree menelusuri setiap sudut dorm. Ada banyak tempat-tempat yang menyenangkan. Pantas saja kakaknya betah berada di sini.

Ada tempat game, dance, biliard, basket, ada juga ruang history dan isinya foto-foto mereka sejak kecil.

Ada juga sebuah ruangan yang membuat Aubree penasaran. Sayangnya ruang tersebut di kunci menggunakan password.

Di pintu tersebut bertuliskan 'Genius Room'. Entah apa yang ada di dalamnya. Keset yang ada di depan pintu tersebutpun bertuliskan 'Go Away' seolah tidak ada seorangpun yang boleh masuk ruang tersebut.

"Kak? ini ruang apa?" tanya Aubree yang terlampau penasaran.

"Itu ruang kakakmu. Entah ada apa didalamnya, kamipun tidak pernah di izinkan masuk" jawab Jin.

Aubree mengangguk dan semakin penasaran apa yang ada di dalam ruangan tersebut.

-----

"Aubree pulang" ujar Aubree setelah memasuki rumahnya.

"Kamu dari mana saja? dimana kakakmu? dari pagi mami tidak melihatnya" tanya Carri.

"Mami? aku harus jawab pertanyaan mami yang mana?" ujar Aubree kesal.

"Baiklah. Kau darimana?".

"Dari rumah temanku" jawab Aubree berbohong.

"Lalu, dimana kakakmu?".

"Ehmm, mungkin dirumah temannya. Jangan terlalu khawatir, Vernon itu pria dia pasti bisa menjaga dirinya dengan baik" ujar Aubree.

"Tetap saja mami khawatir".

"Telfon saja" ujar Aubree dan beranjak meninggalkan maminya.

Aubree berjalan menuju kamarnya untuk membersihkan dirinya. Setelah selesai membersihkan diri, Aubree tidur diatas kasur queen sizenya sembari memainkan ponselnya.

Ting...

Ponsel Aubree berbunyi, pertanda ada pesan masuk.

From Brayden:
'Apa kau sudah sampai rumah?'

To Brayden:
'Sudah'

From Brayden:
'Kau sudah bertemu dengan kakakmu? apa dia baik-bik saja?'

To Brayden:
'Kakakku baik-baik saja Rey'

From Brayden:
'Baiklah, lebih baik kau istirahat'

To Brayden:
'Baiklah'

From Brayden:
'Aubree? apa kita bisa pergi bersama besok?'

To Brayden:
'Tentu'

From Brayden:
'Aku akan menjemputmu. Good night, nice dream Aubree'

To Brayden:
'Thank you Rey'

Setelah mengirim pesan terakhir untuk Brayden, Aubree mulai merasa mengantuk. Tak lama kemudian Aubree terlelap.

-----

Malam ini Suga mengina di dorm, ditemani keenam sahabatnya. Suga tidur di ranjang kamar yang ada di dorm, sedangkan yang lain tidur di sofa dan ada juga yang tidur di samping suga.

Saat tengah malam, Suga terbangun karena merasakan tenggorokannya yang kering. Ia tidak mungkin menyuruh teman-temannya untuk mengambilkan minum untuknya.

Teman-temannya sudah cukup dibuat repot olehnya.

Setelah meneguk segelas air, Suga menuju ruang pribadinya. Suga menekan password ruang pribadinya setelah selesai Suga membuka pintu dan masuk, tanpa menutup pintunya kembali.

Ia duduk di kursi yang ada di ruang tersebut dan menatap beberapa foto yang ia sembunyikan dari semua orang.

Suga mengambil satu persatu foto yang terpajang di dinding dan menyimpannya dalam sebuah kotak.

Tanpa Suga ketahui, Jimin sudah berada di belakangnya.

"Kau punya ruangan sebagus ini?" ujar Jimin yang tengah melihat-lihat isi ruangan milik Suga.

"Bagaimana kau bisa masuk?" tanya Suga dan menyembunyikan kotak yang tadi ia pegang.

"Pintunya terbuka dan aku masuk".

"Apa kau tidak akan istirahat?".

"Tunggu sebentar, aku ingin melihat ruangmu sebentar".

"Jangan sentuh apapun. Kau bisa merusaknya nanti!" peringat Suga saat melihat jimin akan mengambil sebuah buku di rak buku milik Suga.

"Ini hanya sebuah buku. Bagaimana mungkin aku bisa merusaknya, apa kau pikir tanganku ini perusak barang?".

"Aku hanya memperingatkanmu".

"Berapa lama kau mengumpulkan semua buku-buku ini?".

"Sudah sangat lama. Aku akan keluar, kau ikut keluar atau aku kunci dari luar?".

"Aku baru 75 detik disini".

"Baiklah aku akan keluar dan menguncimu dari luar".

"Tunggu tunggu. Baiklah aku keluar, kau sangat pelit" gerutu Jimin.

"Biar saja ruangini milikku!" ujar Suga.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Next or Not?

SugaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang