21

23 5 0
                                    

#Flashback on

"Sebenarnya apa yang kau inginkan dariku? kau bilang kau kembali untukku, dan sekarang? sekarang kau bilang kau sudah bertunangan? apa yang kau inginkan?!!" geram Suga.

"Ak--aku tidak bermaksud melukai perasaanmu. Aku memang kembali untukmu, dan perjodohan itu aku tidak menerimanya" jelas Brainley.

"Jadi?" tanya Suga datar.

"Aku ingin kembali seperti dulu" ujar Brainley menatap Suga.

"Maaf! aku tidak bisa melakukannya. Aku menghargai yang telah kau lakukan untukku, tapi untuk kembali? aku tidak akan bisa melakukannya" jelas Suga.

"Kenapa?" tanya Brainley lirih.

"Sudah cukup jelas bukan? kau meninggalkanku, dan sekarang kau ingin kembali padaku? aku tidak cukup bodoh untuk kembali ke lubang yang sama. Aku bukan tipe pria yang mengulang kesalahan yang pernah ku buat. Dan untuk kembali padamu? aku tidak akan bisa melakukannya".

"Aku mencintaimu oppa?!".

"Tidak ada gunanya lagi kau mengatakan semua itu. Lupakan aku dan kembalilah seperti kehidupanmu sebelumnya. Tanpa aku!!".

"Tapi itu tidak mungkin".

"Hahh, berapa tahun kau meninggalkanku? dan sepertinya kau baik-baik saja" sinis Suga.

"Apa rasa cintamu padaku benar-benar sudah tiada?".

"Mengapa kau menanyakan hal yang sudah kau ketahui jawabannya? Oh? aku tau, kau ingin memastikannya bukan? Tidak! tidak ada lagi. Pergilah, jangan melukai hatimu. Aku tidak ingin kau merasakan apa yang sudah aku rasakan" ujar Suga dan beranjak keluar dari cafe tersebut.

Brainley menangis sejadi-jadinya, dan otomatis semua pengunjung cafe melihat kearah Brainley.

'Maaf' batin Suga sebelum benar-benar meninggakan Brainley.

#Flashback off

Suga kembali teringat apa yang ia katakan pada Brainley di cafe beberapa hari lalu, rasanya ia terlalu kejam pada Brainley. Tapi semua yang Suga katakan memang murni. Ia tidak akan bisa mencintai Brainley lagi.

"Vernon?" sapa Aubree membuka pintu kamar Suga.

"Masuklah" jawab Suga.

"Apa kau sedang melamunkan sesuatu?" tanya Aubree dan duduk di sofa kamar Suga.

"Tidak. Ada apa kau kemari?".

"Aku hanya ingin menenangkan diri disini. Mami dan papi sedang keluar kota dan aku tidak punya teman untuk bicara".

"Jadi?".

"Haihh, sudahlah aku tidur saja" ujar Aubree dan beranjak tidur di ranjang Suga.

"Heyy!! tidurlah di kamarmu sendiri!!" usir Suga.

"Yaa!! aku tidak ingin tidur sendirian. Apalagi hanya ada kau dan aku di rumah" gerutu Aubree.

Sugapun ikut membaringkan tubuhnya disamping Aubree.

"Aku sangat bosan! pinjam ponselmu?" ujar Aubree duduk menyender di kepala ranjang.

"Untuk apa?".

"Aku mau bermain game".

"Memang ponselmu kemana?".

"Ponselku sangat berisik, sejak tadi Brayden menelfonku. Jadi aku meninggalkannya di kamar".

"Kau ini benar-benar!" ujar Suga menyodorkan ponselnya pada Aubree dan beranjak dari ranjangnya.

"Mau kemana?" tanya Aubree

"Mengambil minum" jawab Suga dan beranjak keluar kamarnya.

--------

"Ada apa kau kemari?" tanya Suga to the point.

Setelah mengambil minum dari dapur, bel rumah berbunyi. Saat membuka pintu, Braydenlah yang bertamu.

"Apa Aubree ada?" tanya Brayden.

"Ada" jawab Suga singkat.

"Apa aku boleh menemuinya? dari tadi aku menelfon, tapi tidak dijawab".

"Masuklah" ujar Suga mempersilahkan Brayden masuk.

Brayden mengikuti Suga masuk ke rumah dan duduk di ruang tamu, sementara Suga beranjak menuju kamarnya untuk memanggil adiknya.

"Turunlah! ada yang mencarimu" perintah Suga.

"Siapa?" tanya Aubree tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel Suga.

"Orang yang membuatmu memanggilku kakak" ujar Suga. Sontak Aubree langsung menghentikan permainannya dan menatap Suga.

"Brayden? dia kemari? mau apa dia?" tanya Aubree beruntun.

"Kau pikir aku managernya? mana aku tau mau apa dia!".

"Bilang saja aku tidur".

"Kau gila! dia kemari untuk menemuimu!".

"Aku tidak ingin menemuinya!".

"Apa kau tidak bisa menghargai pria? dia kemari dan dia menunggumu. Apa kau tidak kasihan padanya?".

"Hatiku masih terluka Vernon. Apa kau tidak bisa mengerti? dia selalu seperti itu!"

"Baiklah terserah kau saja" ujar Suga dan beranjak menemui Brayden yang tengah menunggu di ruang tamu.

Sedangkan Aubree, moodnya berubah drastis. Dan Aubree lebih memilih untuk tidur. Sebelum Suga kembali dan menanyakan pertanyaan jeniusnya.

***
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Thanks for reading. 😉
Vote dan commentnya jangan lupa ya 😅

SugaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang