"Astaga, udang rebus!!" ujar Hobie terkejut.
Pagi ini, Hobie dan Jimin mampir ke dorm sebelum berangkat sekolah. Mereka bilang ada barang yang tertinggal.
"Sejak kapan Suga disini? televisi juga masih nyala!" ujar Hobie lagi.
"Mungkin ada masalah!" jawab Jimin sembari mencari barangnya.
"Hei!! bangun. Sejak kapan kau disini?" ujar Hobie dan membangunkan Suga.
Suga tidak merespon ucapan Hobie. Pasti akan ada ratusan pertanyaan yang harus Suga jawab.
"Ketemu!!" sorak Jimin setelah menemukan barangnya.
"Lihatlah! dia tidur seperti mayat!" gerutu Hobie.
"Bukankah itu hal biasa?" jawab Jimin.
"Benar juga. Ini bukan hal yang mengejutkan" gumam Hobie.
"Ayo berangkat. Kita akan terlambat jika kau terus mengulur waktu" ajak Jimin.
"Aku naik mobilmu saja. Aku malas menyetir".
"Baiklah!".
***
Pukul 11:30 Suga baru bangun dari tidurnya. Dengan langkah sempoyongannya dan matanya yang masih terpejam. Suga menuju lemari es yang ada di dorm.
Setelah minum air satu gelas, Suga segera mencuci mukanya.
"Mungkin jalan-jalan sebentar akan membuatku lebih segar!" gumam Suga.
Suga keluar dari dormnya dan ia lupa membawa ponselnya. Sebenarnya Suga tahu ponselnya tertinggal sejak keluar dari pintu dorm, tapi ia malas untuk masuk kembali.
Suga berjalan di trotoar, sembari bersiul menikmati angin yang berhembus melewati tubuhnya.
Saat sampai di sebuah taman kecil Suga melihat ada seorang gadis yang duduk di bangku taman.
Entah dorongan darimana Suga menghampiri gadis itu. Seperti ada yang menjanggal saat Suga melihat punggung gadis itu.
Gadis itu tengah mengenakan dress biru tua tanpa lengan. Rambutnya tergerai bebas, terlihat sangat anggun.
Tepat saat Suga berada di belakang gadis itu, gadis yang ada di depan Suga menoleh kebelakang dan menatap Suga.
"Brainley?" gumam Suga pelan.
"S--Suga oppa?" panggil gadis yang di sebut Brainley.
Suga tercengang melihat orang yang sangat dirindukannya berada di depan matanya.
Brainley berdir dan memeluk Suga. Seperti sebuah kerinduan yang telah terobati.
Suga masih terdiam, membiarkan Brainley memeluknya. Entah apa yang harus ia lakukan sekarang.
"Suga-ah Gwaenchanh-a?" tanya Brainley.
"Oh!" jawab Suga singkat.
"Apa kau tidak menyukai kehadirnku?".
"Mian!" ujar Suga melepas pelukan Brainley dan meninggalkannya.
Suga berlari menuju dormnya. Entah mengapa Suga belum siap untuk bertemu lagi dengan sahabat kecilnya. Ada perasaan janggal yang mengganggunya.
"Argghh!!!!!!" Sampai di dorm Suga membanting semua barang-barang yang ada di dorm. Memecahkan kaca meja dengan tangannya sampai tangannya berlumuran darah.
Tidak seharusnya Suga melakukan ini. Seharusnya ia bahagia, sahabtnya telah kembali. Tapi Suga justru merasa Brainley menyembunyikan sesuatu yang membuat Suga terluka.
Entah apa itu, Suga tidak dapat mengingatnya.
Keadaan dorm sudah sangat kacau. Security yang menjagapun terkejut dengan suara pecahan yang timbul dari dorm tersebut. Mereka mencoba membuka pintunya tapi hasilnya nihil.
Akhirnya salah satu penjaga tersebut menelfon Namjoon. Security di apartment tersebut sangat mengenal Suga dan teman-temannya tidak heran jika mereka memiliki nomor Suga dan yang lainnya.
Di parkiran bawah terlihat ada mobil Suga dan Hobie. Otomatis security tersebut pikir Hobie dan Suga tengah bertengkar.
Setelah mendapat kabar tersebut Namjoon dan yang lain segera keluar sekolah dan menuju dorm.
Sampainya disana Namjoon menyuruh semua security untuk pergi.
Jimin menekan password dorm, setelah terbuka mereka semua segera masuk dan melihat hancurnya dorm mereka.
"Ada apa ini?!" tanya Tae.
"Suga?! dimana dia?" ujar Jungkook dan panik.
Kemudian Jin melihat Suga tengah duduk di bawah meja billiard dengan tangannya yang sudah berlumuran darah.
"Apa kau gila?!" apa yang kau lakukan?!" sentak Jin.
Mendengar teriakan Jin semua orang beranjak menuju tempat game.
"Apa kau baik-baik saja?" tanya Jimin.
"Apa yang terjadi?" tanya Hobie.
"Bersihkan dulu lukanya! dia tidak akan menjawab jika perasaannya masih belum tenang" ujar Namjoon.
"Hei!!!! dimana sepatumu?! lihatlah kau melukai dirimu!" sentak Jimin yang melihat Suga tidak memakai alas kaki dan menginjak pecahan kaca yang berserakan.
"Sebenarnya apa yang terjadi?!" tanya Jin.
Suga hanya diam dan menatap kosong kearah depan.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Next or Not?
KAMU SEDANG MEMBACA
Suga
Teen Fiction-Kau masalaluku! bagiku hal yang sudah terjadi, tidak akan aku ulang kembali. Pergilah tidak ada gunanya kau kembali padaku, aku sudah tidak menganggapmu ada!- Suga. Bagaimanapun juga masalalu akan tetap menjadi masa silam yang tidak akan kembali. S...