Pulang sekolah Aubree sudah ada janji dengan Brayden, karena itulah ia tidak ikut ke dorm untuk bertemu kakaknya.
Sudah 10 menit Aubree menunggu Brayden, tapi yang ditunggu tidak kunjung datang.
Aubreepun mencoba menghubungi ponsel Brayden, tapi ponsel Brayden tidak aktif.
Motor Brayden masih ada di parkiran sekolah, dan entah kemana pemilik motor itu.
"Rey?" gumam Aubree saat ia melihat Brayden tengah mebopong Avena.
"Aubree? kau sudah lama disini?" ujar Brayden.
"Oh, kau sedang sibuk rupanya? harusnya aku tidak usah menunggumu tadi" ujar Aubree berusaha menahan amarah dan air matanya.
"Maafkan aku. Tadi Avena--" ujar Brayden terpotong.
"Cukup! jangan katakan apapun lagi" ujar Aubree final dan berlalu meninggalkan Brayden dan Avena.
Sementara Avena tersenyum kemenangan, seperti ia berhasil membuat Aubree menjauh dari Brayden.
Brayden sendiri tidak tau harus melakukan apa, disatu sisi Avena membutuhkan bantuannya dan disisi lain Brayden harus menjelaskan semuanya pada Aubree.
Aubree beranjak menuju cafe untuk menenangkan pikirannya.
Aubree mencari nomor kakaknya, sekarang ini ia hanya ingin Suga berada disampingnya.
"Vernon? apa kau bisa menjemputku?" ujar Aubree terisak saat telfonnya diangkat Suga.
"Apa kau menangis?! hey? ada apa denganmu?" ujar Suga panik.
"Kemarilah, aku hanya ingin bertemu denganmu".
"Baiklah, jangan kemana-mana. Kirimkan alamatnya padaku" ujar Suga dan menutup telfonnya.
Beberapa menit kemudian, Suga tiba di cafe tempat Aubree memenangkan pikirannya.
"Kau baik-baik saja?" tanya Suga panik saat ia melihat adiknya tertunduk lesu.
Aubree tidak menjawab pertanyaan Suga, justru ia berhambur memeluk Suga.
"Kau bisa ceritakan semuanya padaku. Jangan menangis, aku tidak ingin melihat wajah adikku jadi buruk" ujar Suga menenangkan Aubree.
"Oppa?" ujar Aubree.
"Apa? kau memanggilku apa?" tanya Suga mencoba mendengarkan dengan seksama apa yang diucapkan Aubree.
"Na jinja joh-ayo" ujar Aubree pelan.
(Aku benar-benar menyukainya)"Untuk pertama kalinya kau memanggilku kakak, untuk pertama kalinya kau menangis dihadapanku, dan untuk pertama kalinya kau mengeluh tentang pria yang membuatmu terluka. Lihatlah? apa sekarang adikku sudah dewasa?" ujar Suga melepas pelukan Aubree dan mencubit pipi Aubree gemas.
"Yaa!!! baiklah aku tidak akan lagi memanggilmu kakak!!" rajuk Aubree.
"Ceritakan semuanya padaku, apa pria tengil itu yang membuat adikku menangis?" tanya Suga mengalihkan pembicaraan.
"Oh!" jawab Aubree lesu.
"Kau bilang ia tidak akan melukaimu? tapi lihat sekarang apa yang terjadi?!".
"Dia bahkan lebih peduli dengan wanita yang aku benci!!".
"Sudahlah, untuk siapa air matamu ini? jangan memnuang air matamu demi pria yang tidak perduli denganmu" ujar Suga menghapus air mata Aubree.
"Hashhh.... Tapi dia membua hatiku terluka Vernon!".
"Lalu kalau kau menangis seperti ini, apa itu membuat hatimu lebih baik? kupikir tidak! justru kau terlihat lebih menyedihkan".
"Vernonn" rengek Aubree.
"Apa?".
"Aku harus bagaimana?".
"Aku tidak akan melarangmu berhubungan dengan Brayden. Kau punya kehidupan sendiri dan kau berhak memutuskan apa yang kau inginkan. Tapi, jangan pernah menangis karena pria itu. Aku tidak menyukainya. Dan aku akan tetap menjagamu dengan baik" ujar Suga tersenyum.
"Lihatlah? oppaku sangat tampan saat ia tersenyum. Oppa? terimakasih kau tetap disampingku saat aku memanggilmu" goda Aubree dan kembali memeluk Suga.
"Kau baru menyadarinya? bukankah oppamu ini memang tampan?".
"Terserah kau saja!".
"Yaa!!! kau masih memakai seragammu? kau belum pulang?" tanya Suga yang baru menyadari kalau Aubree masih mengenakan seragam sekolahnya.
"Dan kau? apa yang kau lakukan memakai seragam tapi tidak masuk sekolah?" tanya Aubree balik.
"Kau tau? mami akan sangat marah jika ia tau kau bolos sekolah" lanjut Aubree.
"Dan aku tidak akan memaafkanmu jika kau mengadu pada mami" ujar Suga mencubit hidung adiknya.
"Sakit Vernon!!" kesal Aubree dan memegang hidungnya yang memerah.
"Suga oppa?" sapa seorang permpuan menghampiri meja Aubree dan Suga.
"Oh? kau rupanya?" jawab Suga.
"Apa yang kau lakukan disini?" tanya perempuan itu dan mengacuhkan Aubree.
"Kau tidak lihat?" tanya Suga sembari menunjuk makanan yang ada didepannya dengan matanya.
"Apa aku--" ujarnya terpotong.
"Maaf Brainley. Aku dan adikku harus pulang" ujar Suga beranjak dari duduknya dan menarik tangan Aubree.
"Kau benar-benar berubah oppa!" gumam perempuan itu, yang ternyata Brainley sahabat sekaligus cinta pertama Suga.
"Kenapa kau mengacuhkannya?" tanya Aubree saat sudah berada di dalam mobil Suga.
"Lupakan saja! dia pantas mendapatkannya. Meskipun mami dan papi menyukainya, aku tidak akan lagi jatuh padanya!" jelas Suga.
"Hmm baiklah" jawab Aubree seadanya. Karena iapun belum mengerti sepenuhnya apa yang dibicarakan Suga.
***
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Thank you yang udah baca 💞
Vote dan commentnya ya? 😌
KAMU SEDANG MEMBACA
Suga
Teen Fiction-Kau masalaluku! bagiku hal yang sudah terjadi, tidak akan aku ulang kembali. Pergilah tidak ada gunanya kau kembali padaku, aku sudah tidak menganggapmu ada!- Suga. Bagaimanapun juga masalalu akan tetap menjadi masa silam yang tidak akan kembali. S...