Suga melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Karena jalanan yang sepi dan sudah malam.
Pikirannya campur aduk. Kenangan yang susah payah Suga buang. Sekarang muncul kembali.
Beberapa menit kemudian Suga sampai di Dorm. Suga menekan password dormya dan masuk ke dalam. Tidak ada siapapun disana, sangat sunyi.
Untuk saat ini Suga hanya ingin menenangkan pikirannya dan sendirian.
#Flashback on
"Suga oppa?" panggil gadis kecil yang melihat Suga bermain piano di taman.
"Sudah berapa kali ku bilang. Aku masih muda, kenapa kau memanggilku oppa?" ujar Suga kesal.
"Oppa itu panggilan kakak dari adik perempuan di korea. Sudah berapa kali ku bilang? Aku juga memanggil kakakku oppa bukan?" jawab gadis kecil itu.
"Baiklah, terserah kau saja! ada apa kau kesini?".
"Papaku sedang bertemu dengan papimu. Jadi aku kesini untuk menemuimu." Suga mengangguk menanggapi ucapan gadis itu.
"Kau bisa bermain piano?".
"Tentu".
"Kau mau mengajariku?".
"Boleh".
Suga mulai mengajari gadis itu. Sedikit demi sedikit gadis kecil itu mulai pandai memainkan piano. Sepertinya gadis itu memang berbakat.
"nae dongsaeng!" panggil seorang pria yang lebih tua dari Suga.
"Nde? Oh--Oppa?" jawab gadis kecil tersebut.
"Gaja!".
(Ayo pergi)"Eodilo?".
(Kemana?)"Geunyang ttalawa."
(Ikut saja)"Al-ass-eo."
(Baiklah)"Suga-ssi anyeong" ujar gadis itu dan pergi bersama kakaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suga
Teen Fiction-Kau masalaluku! bagiku hal yang sudah terjadi, tidak akan aku ulang kembali. Pergilah tidak ada gunanya kau kembali padaku, aku sudah tidak menganggapmu ada!- Suga. Bagaimanapun juga masalalu akan tetap menjadi masa silam yang tidak akan kembali. S...