17. Kebahagiaanmu adalah Kebahagiaanku

55 11 0
                                    


Kali ini Zara benar-benar kecewa pada sahabatnya itu. Mungkin bisa dibilang, Zara benar-benar marah. Dia benar-benar tak pernah menyangka bahwa sahabat yang sudah ia kenal sedari kecil itu akan mengkhianatinya seperti ini. Tapi sekuat apapun Zara menepis, kenyataannya sekarang perasaannya tetap untuk Bintang.

Kekecewaan Zara tidak hanya berakhir pada janji dan semua kebohongan itu, namun perasaan Zara juga terluka. Bagaimana ia bisa melanjutkan perasaannya pada Bintang sekarang? Sedangkan Bintang sekarang telah menjadi milik Yasmine.

Apa yang harus Zara lakukan sekarang?

Mundur perlahan dan membiarkan perasaan ini hilang dengan sendirinya,

memperjuangkan perasaannya ini secara diam-diam,

atau

membiarkannya tetap seperti ini dan tak peduli bisa atau tidak bisa ia memiliki Bintang, cukup dengan menyimpannya dengan rapat di dalam hati.





***

Bintang my Best :

Ra, gue minta maaf.

Bintang my Best :

Ra, lo gapapa?

Bintang my Best :

Zara gue bener-bener minta maaf.

Bintang my Best :

Please, Ra.. Gue sendiri nyesel karena ini.

*read.

Satu hari Zara kira cukup untuk menenangkan dirinya, ia paham bukan hanya dirinya yang kesulitan. Ia mengingat-ingat saat Bintang menjelaskan hal itu padanya, ia juga melihat pandangan menyesal itu di mata Bintang.

Ia tahu Bintang juga terluka. Biarpun ini semua juga karena Bintang, namun Zara tetap tak ingin sosok yang sangat ia sayangi itu juga menderita sepertinya. Jadi ia memutuskan, akan berlaku seperti semula pada Bintang setelah kemarin mengabaikannya seharian penuh.

Tanpa ia sadari, ia merindukan sosok Bintang.




***

"Pagi Ra." sapa Bintang dipagi hari ketika Zara datang, dengan simpul senyum yang tampan.

"Pagi juga Bii." balas Zara dengan senyumannya yang selalu manis melebihi pemanis buatan.

"Ra? Lo udah nggak marah?" tanya Bintang pada Zara.

"Buat apa gue marah lama-lama ke lo? Lo itu sahabat terbaik gue, kalo sampek gue kehilangan lo cuma gara-gara hal sepele, betapa nyeselnya gue nanti." jawab Zara lemah lembut serta tetap menampilkan senyum menawannya.

"Selamat atas jadian lo sama Yasmine." sambungnya lagi, dengan mencoba untuk tegar.

"Makasih banyak ya, Ra. Lo emang ga ada duanya. Baikan nih?" ucap Bintang.

"Baikan!" ucap Zara antusias dengan menjentikkan jarinya didepan wajah Bintang.

"Gini nih baru Zaranya gue." ucap Bintang seraya mengelus kepala Zara dengan kasar.

"Iyaa. Woi udah! Gue nyisir ini udah rapi banget, lo main rusak gitu aja!" tukas Zara dengan nada kesal.

"Hehe, maap deeh." jawab Bintang cengengesan.

"Woy! Betewe ini si Yasmine mana? Ini waktunya dia piket kan?  liat tuh pada kotor semua. Lo ketua piket kok malah bercanda sih?" ucap Rendy mengagetkan Zara dan Bintang.

"Eh iya ya? Sorry. Eh iya ini si Yasmine tumben belum dateng. Apa dia absen ya?"

"Coba lo telpon Bin." ucap Rendy menyarankan.

Miracle of First Love [Lagi Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang