23. Sinarnya Tertutup Awan Hitam

56 10 4
                                    

Cahayanya yang mulai menghilang dari hidupku, mungkinkah pertanda bahwa keajaiban cinta pertama tak berlaku padaku? Bintang, bila kau tak bersinar bagaimana aku dapat melihatmu dan menyadari keberadaanmu?
-Zara-

"Sebenarnya bukan gue yang nembak Zara, tapi Zara yang nembak gue duluan. Jadi, tim lo dapat satu poin dari dia." jelas Deon.

"Trus kenapa Zara ikutan gugur?!" tanya Bintang.

"Karena gue yang nembak diri gue sendiri." ungkap Zara dengan datar.

"Lo gila ya?!!" bentak Bintang.

"Woy! Ada apaan sih kok semuanya malah ribut di markas bukannya sembunyi?!" terdengar suara Ayra yang berteriak dari kejauhan.

"Nggak ada apa-apa kok." ucap Deon berusaha menenangkan suasana. Sebenarnya ia khawatir pada hati Zara yang barusan dibentak oleh Bintang, ia tahu bentakan tadi itu sangat tidak pelan.

"Loh Deon? Lo out?" tanya Ayra selaku leader dari timnya.

"Iya. Sorry leader, gue out duluan."

"Oke sekarang gue paham. Semuanya kembali ke permainan. Untuk lo Bintang, please lo minta maaf ke kakak gue sekarang dan jangan sekali-sekali lo bentak dia lagi sekeras itu." ucap Ayra memberi instruksi pada lainnya dan juga Bintang.

Mereka pun kembali ke permainan, namun Bintang dengan santainya berlalu seperti ia tak berbuat salah apapun.

Setelah permainan selesai, mereka kembali ke penginapan masing-masing. Ada juga beberapa anak yang sedang melanjutkan berfoto dan mendokumentasikan liburan untuk materi makalah.

Zara sedang berjalan-jalan dengan Deon untuk sekadar menenangkan diri dan mencari hiburan. Sedangkan Bintang, sibuk dengan kesendiriannya memikirkan berbagai hal yang tentunya tak lepas dari "Zara".



***

Ra, gue udah nggak tahan. Gue udah nggak kuat lihat kedekatan lo sama Deon. Gue udah nggak tahu harus gimana lagi. Dengan kata lain, gue udah terjebak didalam jurang yang ada karena kesalahan gue sendiri yang memutuskan untuk terjun ke jurang itu. Sekarang gue mulai mikirin perasaan lo, tapi gue juga terus dibayangi rasa bersalah ke Yasmine. Gue mulai paham gimana penderitaannya. Jujur, gue juga ingin mencintai Yasmine seperti dia mencintai gue. Tapi, rasa itu kalah sama betapa sayangnya gue ke lo.

Kalau aja gue bisa culik lo, gue akan pilih nyulik lo terus gue bawa ke luar negeri. Tapi sayangnya ini adalah realitanya. Atau mungkin, kita emang nggak ditakdirkan buat bersama?



***

"Ra, yang tadi nggak usah dipikirin terus ya.."

"Gue nggak papa kok, Yon."

"Ini gue, Ra. Lo nggak perlu nutupin semuanya dari gue. Lo boleh kok nangis ke gue."

"Gue nggak papa, Yon.. Gue nggak papa.." ucapnya yang tak selaras dengan kondisinya saat ini. Air matanya perlahan mulai berjatuhan ke pipinya. Secara spontan, Deon meraih kepala Zara dan meletakkannya di pundaknya. Ia tahu Zara butuh sandaran disaat-saat yang berat seperti ini.

'Lo boleh nangis ke gue kapan pun itu, gue terima tangisan lo, gue nggak akan minta lebih, gue cuma ingin mencintai lo setulus hati gue, gue nggak minta balasan untuk perasaan gue. Gue udah seneng kalau lo bisa terhibur karena gue. Gue nggak mau lo terus-terusan sedih cuma karena satu orang yang mungkin perasaannya ke lo nggak sebesar perasaan gue. Tapi, gue akan tetep ada disamping lo kapan pun lo butuh gue..' -Deon.




***

Tibalah hari terakhir liburan kelas XI IPA-1 di Puncak. Hari yang menjadi deadline untuk makalah mengenai liburan kali ini. Semua kelompok telah mengumpulkan makalahnya masing-masing ke sekretariat panitia. Kelompok Bintang menjadi kelompok terakhir yang mengumpulkan makalahnya.

O ya, tentang masalah kemarin, Bintang memutuskan untuk tetap bertahan demi Yasmine. Bila nanti akhirnya ia akan meninggalkannya, setidaknya ia tak ingin memperburuk lukanya nanti. Ia akan tetap berusaha sekarang sebelum menyesal nantinya.

Setelah acara terakhir, yaitu "Ucapkan Sayonara", selesai sudah rangkaian acara liburan kelas XI IPA-1 kali ini. Semuanya pulang menaiki bus seperti sebelumnya. Namun, tidak dengan Zara. Ia meminta izin ke Rendy untuk pulang bersama dengan Deon. Meskipun Deon hanya membawa motor sport dan tentu jarak ke rumahnya yang lumayan, Zara merasa lebih nyaman dan aman bila ia bersama Deon.


"Makasih ya Deon, udah anterin gue pulang, udah hibur gue, udah nemenin gue :)" ucap Zara dengan senyuman manisnya yang menandakan bahwa ia sudah benar-benar lebih baik dari sebelumnya.

"Iya Zaraa. Istirahat yang cukup ya, jangan tidur malam-malam. Kalo ada apa-apa lo hubungin gue."

"Siap Deon! ≧∇≦ "

"Yaudah sana masuk gih!"

"Hati-hati dijalan. Jangan ngebut-ngebut."

"Siap Zara."




***

Anna :

Gue bawain bekal buat lo, gue titipin ke Shirin.

Rendy Arga :

Lo gak perlu repot. Makasih.


Pagi yang indah awal masuk sekolah setelah libur selama satu minggu itu diawali dengan suasana yang menyenangkan bagi semuanya. Entah mengapa terasa menyebalkan bagi Rendy seorang.

Annabelle Jacqueline. Satu sekolah dengan Zara, namun ia kelas XI IPA-2. Bisa dibilang, ia adalah tetangga kelas. Sudah seminggu selama liburan kemarin ia terus mengganggu Rendy. Padahal Rendy sudah mengabaikannya, tetap saja ia meneruskan kelakuannya itu.


"Flo, ini bekal buat lo. Dimakan ya.." ucap Rendy.

"Makasih Ren ^-^"

"Sama-sama Flo."

Pelajaran berlangsung seperti biasa. Hasil dari pemenang game makalah akan dikirimkan besok oleh tim panitia. Siang itu saat Celine meminjam ponsel milik Rendy untuk mencocokkan jadwalnya dengan jadwal kelas yang ada di ponsel Rendy, tiba-tiba ada pesan yang masuk.

Anna :

Udah lo makan bekalnya?

-Anna? Anna Jacqueline maksudnya? Si Putri SMA Nusantara itu?

"Ren, maaf ini Anna kelas IPA-2 ya?" tanya Celine.

"Oh sms itu ya? Iya, itu Anna anak IPA-2." jawab Rendy dengan nada malas.

"Bekal yang kamu kasih ke aku tadi dari Anna?"

"Hmm, Iya Flo. Maaf aku nggak ngomong ke kamu dulu sebelumnya."

"Ooh.. Yaudah nggak papa. Kalau menurut aku, dia kayaknya ada rasa deh ke kamu."

"Kalaupun emang benar gitu, gue nggak akan berpaling dari kamu, Flo-ku. Karena cuma kamu flo-wer dihidup aku."

"Kalau kamu ngomong begitu, itu berarti aku juga akan percaya sama kamu, Ren."

"Akan gue buktiin kata-kata gue, Flo. Makasih udah percaya sama gue dan nggak salah paham."

"Karena berawal dengan rasa percaya aku mulai suka sama kamu."

"Hehee. Nanti aku bonusin es krim kantin deh."

"Yes! Makasih Ren."

"Anytime~"










to be continued.

Bintang tega:'( ! -ada yang punya pendapat gitu nggak?😅 iya sih, cowok ter-gak peka dihidup Zara. Kira-kira Zara bisa tahan nggak ya? Atau malah berpaling ke Deon? Atau karena sayangnya yang kuat, dia malah bertahan demi Bintang?

O ya, kenalin, Anna😗👑 Sang Putri SMA Nusantara. Yap, dia adalah ikon dari SMA Nusantara. Kalau urusan nilai, ia masih kalah dari kelas IPA-1, namun urusan visual, ia ratunya😪✨. Semoga ada dari kalian yang jadi penggemarnya Anna yaa..😅

Jangan lupa vote dan comment yaa!💙

Hope u like it, guys! 💞💞

-Fy-

Miracle of First Love [Lagi Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang