20. "Sayang"

56 13 0
                                    

Akan ku coba untuk teguh untuk sekali lagi. Bila hatiku masih tak sanggup, maka akan ku coba lagi. Baru bila aku katakan cukup, aku akan berhenti.
-Zara-

"Maafin gue Yon, gue masih mau berjuang. Gue belum capek untuk berjuang."

"Gue nggak akan anggap itu sebagai penolakan, Ra. Lo boleh terus berjuang, atau bahkan harus. Tapi, gue akan terus ada disisi lo, nemenin lo, kasih semangat ke lo. Lo nggak perlu balas perasaan gue ke lo. Mencintai itu hak semua orang bukan? Namun balasan dari cinta itu hanyalah bonus semata. Gue sayang sama lo tulus. Gue nggak minta balasan apapun dari lo. Jadi, lo sendiri harus perjuangin cinta lo, karena gue juga akan berjuang untuk cinta gue sendiri." ucap Deon menegaskan.

"Tapi Yon—"

"Ra, gue nggak masalah, jadi jangan khawatir sama gue.." ucap Deon yang tiba-tiba memotong perkataan Zara.

'Gue tahu itu pasti sakit buat lo, Deon'

"Sekarang, bisa nggak lo nggak usah mikir nggak enak hati sama gue? Gue ajak lo kesini tujuannya untuk bikin lo seneng, bukan untuk bikin lo makin jauh dari gue." ucap Deon sambil memberikan senyumnya yang manis.

"Makasih, Yon." balas Zara dengan memberikan senyuman yang tak kalah manisnya.

Mereka berdua pun menikmati saat itu dengan perasaan yang berbeda. Namun, Deon menghancurkan dinding perbedaan itu dengan mengajak Zara bermain-main di tepi lautan.

"Yon, udah tambah siang nih, pulang aja yuk?" ajak Zara yang mulai kelelahan.

"Lo beneran mau pulang sekarang? Nggak ah!" tolak Deon menggoda Zara.

"Deon Pulaaang!" rengek Zara.

"Nggak! Wlee."

"Kalo aja abang nggak lagi try out, gue pasti udah minta abang buat jemput gue. Hhhh!" ucap Zara pada dirinya sendiri dengan kesal.

"Abang? Lo punya kakak?" tanya Deon.

"Iya! Kenapa?! Mau gue aduin?!"

"Enak aja! Orang gue nggak ngapa-ngapain lo kok! Emang siapa kakak lo?"

"Zafran Octovian Zhelvano." balas Zara sambil mendengus kesal.

"Ooh, kak Zafran.."

"Emang lo kenal?"

"Belum sih, makanya kenalin ya.. Minggu ini gue bakal kenalin lo ke mama."

"Siap. Sekarang ayo pulaang!"

"Iya deh iyaa Zara sayang.."

"Sayang?" ucap Zara tak terima dengan lirikan sinis dari matanya.

"Ooh.. Cuma Bintang aja ya yang boleh panggil sayang? Hm.. Okelah.."

"Terserah lo deh."

Akhirnya Deon mengantar Zara untuk pulang.

'Deon ada benernya juga sih. Dia mencintai bukan berarti ingin memiliki. Jadi, gue rasa keputusan gue bener untuk terus mencintai Bintang tanpa harus memiliki. Gue cuma harus sadar kalo dia udah punya seseorang yang lain.'



***

'Betapa bodohnya gue. Harusnya gue nggak ngomong dulu ke Zara. Sekarang, yang ada malah dia ngerasa nggak enak ke gue.' batin Deon menyesali perbuatannya yang terburu-buru.

Sejujurnya, Deon tulus sayang sama Zara. Deon benar-benar ingin melindungi Zara dari apapun yang bisa membuatnya menangis. Deom adalah tipe orang yang tak sanggup melihat seorang wanita menangis. Khususnya tiga orang yaitu, ibunya, adik perempuannya, dan Zara.

Entah kenapa ia mulai mengkhususkan Zara. Ia merasa, setelah Zara masuk ke kehidupannya sejak hari itu, hidupnya berubah. Awalnya Deon adalah seseorang yang sangat-sangat dingin. Bahkan pada awal mereka kenal, Deon masih bersifat cuek. Sekarang pun, Deon juga masih bersifat cuek, namun sudah sangat jarang. Ia sekarang menjadi Deon yang mengekspresikan perasaannya. Namun, bagi setiap cewek di sekolah Deon, sikap dingin Deon itu malah menjadi daya tarik utama dari seorang cowok idaman.

'Zara bener-bener beda.'

Itulah yang terlintas di pikiran Deon. Menurutnya Zara yang selalu ceria itu telah mengubah hidupnya.



***

Zaraaa :

Bi, apa kabar lo? Udah seneng ya sekarang?

Bintang Raka :

Hai, Zara sayaang ^^ gue sehat kok. Iya sih, gue seneng karena lo akhirnya chat gue setelah sekian lama.

Zaraaa :

Kok masih sayang sih panggilnya? Lo bukannya seneng karena Yasmine udah bisa nemenin lo sekarang?

Bintang Raka :

Emang kenapa kalo gue masih tetep panggil lo sayang? Lo udah punya cowok yaa?!

'Gue ditemenin Yasmine nggak sebahagia gue di chat lo setelah sekian lama, Ra.'

Zaraaa :

Ih apaan sih! Takutnya itu, Yasmine jealous. Jaga perasaan dia dong!

Bintang Raka :

Apa jangan-jangan lo sama si Deon itu?!
Ra, Yasmine itu paham sama persahabatan kita, dan dia nggak keberatan karena itu.

Zaraaa :

Deon?! Nggak usah ngarang deh Bi! Terserah lo deh, gue itu cewek, gue paham jadi Yasmine sekarang.

'Karena gue nggak mau lo nyakitin hati Yasmine yang tulus sama lo. Gue tahu gimana perasaan dia. Dia boleh tegar diluar, tapi didalam dia persis kayak gue.'

Bintang Raka :

Gue tunggu perkembangan lo deh Ra:v good luck ya!

Zaraaa :

Terserah lo deh. Nyesel gue chat sama lo.

Bintang Raka :

Yah, kok ngambek sih.

*read.

Setelah Yasmine kembali sehat, Bintang berubah kembali seperti semula. Namun, ia lebih berusaha untuk membalas rasa sayang Yasmine sekarang. Ia tetaplah Bintang sahabat Zara. Mungkin akan terlihat tidak akur bagi orang lain. Tapi, memang seperti inilah mereka berdua menjalani persahabatan mereka dan mereka nyaman dengan hal itu.



***

Kalau Bintang udah ngomong gitu, haruskah gue terima permohoan Deon?



to be continued.

yaahh, Zara ganti name contact-nya Bintang jadi "Bintang Raka" ajaa😭 - apaan sih gajelas:v pokoknya gitu deh maap maap.

maaf ya semuanya, part ini lebih pendek dari biasanya, tapi semoga kalian tetep suka yaa.. jangan lupa vote dan comment-nya. Dengan itu, aku bakal seneng banget(: makasiih..

Hope u like it, guys! 💞💞

-Fy-

Miracle of First Love [Lagi Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang