2. Broken Home

113 14 0
                                    

"Tuh kan ribut lagi." gerutu Zara pas udah dikamar.

Mama sama Papa Zara emang sering banget kayak gini. Entah sejak kapan Zara udah nggak ingat.

Kalo udah ribut kayak tadi, Zara sama Zafran lebik baik pergi daripada ikut campur. Terakhir kali Zara ikut campur, dia malah nggak sengaja terlempar dan akhirnya jatuh. Ujungnya, Zafran yang nyelamatin hidup Zara.

That's why Zara sayang banget sama Zafran.

'Mending gue chat si Bintang aja' pikirnya.

Zaraaa :

Eh Bi, gimana kabar lo? Dah baikan?

Bintang my Best :

Udah lumayan Ra. Istirahat aja sana. Ntar sering-sering kesini bosen gue liat lo.

Zaraaa :

Jahat!!

Bintang my Best :

Bercanda Zaraa

*read

Padahal Zara lagi pengen banget ketemu Bintang lagi. Mau curhat tentang semua. Iya, dia tau semuanya.


***

Sebenarnya, Zara termasuk anak korban broken home. Udah sekitar dua bulan ini ayahnya nggak tinggal bareng serumah sama Zara, Zafran, dan ibunya.

Sakit sih. Tapi mau gimana lagi, udah susah menyatukan mereka. Jadi, Zara serasa serumah sama Zafran aja. Zara lebih menganggap ada si Zafran.

"Bang Zaaff, sayaang dehh!!" nggak tahu kenapa tiba-tiba Zara pengen banget teriank manja ke Zafran.

"Apaan sih dek! Tidur gih! Ganggu abang sama Bulan aja!" jawab Zafran tak kalah kerasnya.

"Ya deh yaa, pacaran aja terus sama kak Bulan, padahal udah pada mau ujian semua. Cuekin aja adek," rengek Zara yang kala itu Zafran memang tengah melakukan panggilan video dengan Bulan.

"Maafin abang deh dekk.. Ya lagian teriak-teriak nggak jelas gitu! Gini-gini abang juga tetep rajin kok belajarnya, hehe."

"Pokoknya aku sayang bang Zaf!" lagaknya berubah seketika menjadi seperti seorang anak kecil ketika Zara memang sedang ingin dimanja oleh sang kakak itu.

"Yaa ya yaaa.. Abang juga."




***

Esoknya,  Bintang udah nunggu Zara di depan gerbang sekolah.

"Bintaaang!!" teriak Zara sambil lari peluk Bintang.

"Eh eh! Woy! Diliatin abang lo tuh! Diliatin temen-temen juga. Nggak malu?" tanya Bintang.

"Hehee, habisnya gue kangen banget sama lo, Bi. "

"Baru gue tinggal sehari aja udah kayak gini. Dasar lo!" balas Bintang.

"Ih! Terserah gue lah!" bentak Zara.

"Yaudah yuk Ra, kita masuk aja. Udah mau bel."

Dikelas, 3 sahabat itu kumpul lagi. Sejujurnya, si Bintang nhgak begitu dekat sama si Celine. Dia cuma dekat banget sama Zara.




***

Dikelas, sampai jam pelajaran terakhir Bintang lihatin si Zara murung terus. Kayaknya dia lagi ada masalah dirumah.

'Zara, senyum dikit napa. Gue gak suka liat lo sedih. Gue benci!' batinnya.



Siangnya, Bintang udah denger semua cerita dari Zara. Dan Bintang cuma bisa bilang, 'Yang sabar aja ya Ra.. Pasti nanti ada jalan keluarnya.'

Padahal jujur, Bintang khawatir banget sama dia. Bintang takut Zara depresi. Tapi apa dayanya, yang bisa ia lakukan hanya memberi semangat lewat kata-kata. Pasalnya, ia tak berani ikut campur soal urusan keluarga.

'Maafin gue ya Ra.' batinnya menyesal.

*Bel pulang*

"Ra, ikut gue yuk!" ajak Bintang tiba-tiba dengan menarik tangan Zara.

"Kemana?" tanya Zara.

"Kerumah gue. Kasian tuh kak Bulan kesepian. Abang lo kemarin sore nggak jadi kerumah soalnya. Jadi dia galau."

"Ooh.. Yaudah ayo aja aku mah."

Yes!

Dijalan, Bintang sengaja mampir ketaman dulu buat beliin Zara es krim, sama sekadar nemenin Zara sebentar. Sekalian mengehibur dia dikitlah. Zara suka banget kalau sama es krim.

"Kok malah ke taman??"

"Lo mau es krim?" tanya Bintang dengan lembut.

"Mau lah. Tumben lo kayak gini! Coba kalau dari dulu kayak gini!"

"Curut lo! Yang ada bangkrut dong gue tiap hari beliin lo es krim!" jawab Bintang kesal.

"Hehee.. Iya iya, makasih." balas Zara dengan senyum khas nya.

'Duh, lemes aku..' batin Bintang.



***

"Kak Bulaann!! Aku tuh kangen banget loh kak!" teriak Zara sambil berlari memeluk Bulan.

"Aneh kamu, ada apa sih? Iya sih kakak juga kangen sama kamu, udah gede aja sekarang. Kamu sih lama nggak main kesini." balas Bulan sambil tersenyum. Cantik.

"hehee.. Maafin Zara ya kak."

Zara memang sudah lama nggak main ke rumah Bintang. Semenjak Zara masuk SMA tahun lalu, Zara belum main kesini sama sekali. Jadi, udah lama juga dia nggak curhat ke Bulan.

"Btw, kok lama banget pulang sekolahnya? Ada tambahan?" tanya Bulan.

"Nggak kak. Anu, tadi masih ketaman dulu saman Bintang." balas Zara sambil senyum-senyum.

"Hayoo, si Bintaang! Ngapain aja sama Zara ditaman?! Dek, lo suka ya sama Zara?!" ini Bulan habis makan apa sih, teriaknya kenceng banget, haha.

"Apa sih kak! Nggakk!" balas Bintang tak kalah keras.

'Kenapa hati gue ngerasa sakit pas Bintang bilang gitu ya? Padahal udah biasa dia maki gue. Kalo yang ini soal perasaan, hati gue agak sakit gitu. Aneh!

Gausah gue pikir deh.' batin Zara


to be continued.

Ada yg mau ngasih saran? Atau kritik? Silahkan comment ya.. Butuh nih, soalnya biar bisa koreksi. Jangan lupa di vote ya kalo kalian sukaa😃💞

Miracle of First Love [Lagi Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang