13. Melupakan Demi Kebaikan

73 9 0
                                    

'Bintang? Ada apa sama kamu kali ini? Dari kecil aku sahabatan sama kamu, baru pertama ini kamu setega ini bohongin aku.'

Suasana kelas XII IPS 2 yang sangat ramai membuat percakapan penting dua orang remaja laki-laki ini tidak terdengar oleh yang lainnya.

"Xel, maaf nih ya.. Kalo gue boleh ngomong, mending lo move on dan lupain mantan lo itu. Lo tiap hari sekolah kayak nggak punya semangat sama sekali tau nggak. iya gue tahu, dia emang pernah jadi orang penting di hidup lo, tapi ya please lah, life must go on." ucap Zafran pada salah satu sahabat baiknya.

"Gini lo Zaf, siapa bilang gue belum move on? gue itu udah move on. Cuma gue jadi trauma disakitin sama cewek, dan sampai saat ini gue belum nemuin cewek yang gue yakin dia bisa jaga perasaan gue seperti dia jaga perasaan dia." balas Axel.

Dia ini sahabat baiknya Zafran yang selalu nongkrong sama Zafran dan ngerjain tugas atau pr sama Zafran. Namanya Axel Ramdan Putra. Panggil aja Axel.

"Sebenernya gue kenal seseorang yang sifatnya persis kayak lo, Xel. Dari caranya menyayangi seseorang, melindungi seseorang, dia tulus. Dan dia juga punya trauma yang sama kayak lo." Lanjut Zafran jujur.

"Hahaha mana ada cewek jaman sekarang yang sifatnya kayak gitu Zaf." ungkap Axel tak percaya.

"Gue berani buktiin ke lo. Pulang sekolah, lo ikut gue ke parkiran, ok?"

"Terserah lo deh." jawab Axel pasrah.


***

Setelah kelas usai, kami semua meninggalkan kelas dengan wajah gembira. Termasuk aku yang sejak tadi ingin segera menuju kantin. Sebelum aku pergi ke kantin bersama Celine dan Ayra, aku melihat Bintang berjalan didepanku.

Secara spontan, aku pun menarik tangannya dan berkata, "Bintang, kamu ga pengen ngomong sesuatu sama aku?"

Entah kenapa aku masih saja teringat kejadian kemarin yang jelas menusuk dalam ke hatiku.

"Ngomong apaan, Ra?" jawabnya santai tak merasa ada yang aneh.

"Oh yaudah nggak jadi, duluan yaa." ucapku mengakhiri dan berlalu begitu saja.

Rasanya, sudah cukup aku mengungkitnya. Aku rasa, kejadian kemarin hanyalah salah paham dan aku tahu bila ia mengetahui apa yang kumaksud, pasti ia akan minta maaf padaku. Kalaupun tidak ya sudah, akhiri saja masalah ini.

Bang Zaf :

Dek, nanti pulangnya ajak Ayra lewat parkiran ya. Bilangin ke Ayra minta jemput pak Zuhri di parkiran.

Zaraaa :

Kenapa emangnya, bang? tumben.

Bang Zaf :

Nanti aja dirumah abang kasih tahu.

Zaraaa :

Tau deh abang dari dulu gitu -_- iya deh, terserah abang aja.

Bang Zaf :

Makasih dedek sayaang.

Zaraaa :

Iyaa -_-

"Ay, kamu sms pak Zuhri gih! Bilang nanti minta jemput di parkiran aja." ucap Zara jelas pada Ayra.

"Loh? kenapa Ra? Ada sesuatu?" jawab Ayra kebingungan.

"Ngga ada apa-apa sih. Biar bareng aja jalannya. Kan aku sekalian pulang dianter bang Zaf." jelasku singkat.

Miracle of First Love [Lagi Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang