Mobil Ferrari hitam berhenti di sebuah taman kanak - kanak elit di New York, setelah Darren mendapat telfon oleh seorang guru Liam.
"Orang tua Liam?" tanya guru taman kanak - kanak yang memakai setelan rapi dengan rambut yang di gulung dan memakai kaca mata cembung. Saat Darren tiba memasuki taman kanak - kanak.
"Ya, saya Daddynya. Dimana Liam sekarang?" balas Darren dan menanyakan anaknya?
"Mari ikut saya tuan," ujar guru tk tersebut lalu berjalan mendahului Darren setelah Darren mengangguk.
Darren mendapatkan telfon siang ini, jika Liam terlihat murung hari ini tidak seperti biasanya. Membuat Liam tidak konsentrasi menerima pelajaran di sekolahnya dan itu sangat membuat Darren cemas. Dia tidak akan membiarkan Liam memurung dan bersedih kebahagian Liam lah yang terpenting baginya, sekarang!
Darren memasuki sebuah ruangan kelas yang sangat banyak sekali warna pelangi dan hewan - hewan seperti jerapah, badak dan masih banyak hewan lainnya yang menjadi gambar di tembok warna warni tersebut membuat Darren pusing bukan kepalang dia sangat membenci warna pelangi! Namun, dia tidak boleh egois dengan karena hanya warna yang tidak di sukainya. Dia harus menemui Liam.
Darren melihat Liam yang terdiam di sudut ruangan dekat jendela.
Apa yang terjadi hingga membuat anak itu semurung sekarang?
"Liam..." ujar Darren.
Liam menoleh mendengar suara yang membuatnya tersenyum lebar.
"Daddy," sebuah pekikan yang membuat seorang Darren luruh. Liam menghampiri dengan sedikit berlari.
Darren dengan sigap mengangkat tubuh mungil milik Liam.
"Daddy. Aku senang kau datang," cicit Liam bocah tampan dan lucu berumur lima tahun langsung memeluk Darren.
"Daddy mendapatkan telfon dari mrs.Bianca bahwa kau terlihat murung hari ini dan tidak dapat menerima pelajaran dengan baik, ada apa son?" Darren membalas pelukan Liam dia mengelus punggung Liam.
"Kau bisa cerita pada Daddy," katanya lagi.
Liam terlihat murung lagi saat Daddynya mengingatkan betapa sangat sedihnya dia di ejek oleh teman - temannya jika dia tidak memiliki Mommy seperti mereka pada umumnya.
Liam menangis, dia menjelaskan jika Mommynya itu ada dia mempunyai ibu, tapi teman - temannya tetap mengejek dan tak percaya bahwa Liam mempunyai seorang ibu.
"Liam, kau tidak mempunyai Mommy sepertiku!"
"Liam mana Mommymu? setiap pagi kau hanya di antar oleh Daddymu saja?"
"Liam Mommymu tidak menyayangimu makanya dia meninggalkan mu,"
"Kau tidak berarti Liam!"
Sedikitnya hanya itu yang masih melekat di kepala Liam, bahwa dia tidak mempunyai seorang Ibu. Tidak seperti teman - temannya yang setiap hari selalu di antar oleh ibu dan ayah mereka. Membuat Liam iri. Ciuman seorang ibu.
Mengapa Mommy tidak mau menemuiku? apa aku sangat tidak berarti untukMu?
"Dad, kapan Mommy pulang dan menemuiku?" tanya Liam. Membuat Darren menegang. Darren harus menerima kenyataan pahit bahwa pasti ini akan terjadi dan terluang lagi. Liam menanyakan Mommynya.
Darren mencium kepala Liam, terlihat begitu Darren sangat menyayangi bocah itu.
"Mommymu akan pulang jika kau tidak bersedih dan mau mengerjakan tugas sekolahmu," ucap Darren menghela napas.
"Apa Daddy berbicara pada Mommy,?" tanya Liam. Ah, dia sangat merindukan Mommy!
"Ya tentu saja. Mommy menelfon Daddy dia menanyakan mu," ucap Darren dengan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Benarkah... apa katanya Dad?"
"Mommy bilang Liam tidak boleh bersedih, dan harus menjadi anak pintar di sekolah, karena Mommy sangat menyayangimu,"
"Mommy berkata seperti itu Dad?!"
Darren hanya mengangguk dan tersenyum pada Liam.
Kata - kata yang bagus Darren!
"Aku ingin di jemput oleh Mommy. Dad," Liam menunduk.
Sedih? itu lah yang di rasakan Liam saat ini. Rindu? itu lah cerminan dirinya, dia sangat merindukan. Hanya satu keinginan bocah itu, bisa memanggil seorang wanita dewasa dengan sebutan Mommy.
Mommy...
Wanita yang ingin sekali ia temui, semenjak dia di lahirkan dia sangat menginginkan seorang ibu merawatnya.
"Ya, Daddy akan bicara pada Mommy."
"Kau ingin apa hari ini Daddy tidak akan melarang mu kau bebas memilih apa yang kau inginkan, ingat untuk hari ini saja," ujar Darren.
Itu hanya sebuah strategi Darren agar Liam tidak bersedih lagi dan... Strategi ini selalu berhasil mata Liam akan berbinar dan berjingkrak bahwa dia sangat senang jika Daddynya membolehkan dia untuk memilih apa saja yang diinginkan hari ini.
Walaupun Darren tidak pernah mengatakan tidak pada bocah itu, Liam selalu menjadi prioritasnya bukan? sehingga Liam ingin membeli robot iron man tercanggih yang ternyata barangnya hanya ada dua di dunia Darren akan membelikannya. Untuk kebahagian Liam semata.
"Benarkah Dad? aku hanya ingin makan ice cream yang di dekat rumah dan aku minta pesawat terbaru yang di miliki toko mainan di tempat aku membeli mobil mobilan kemarin," ujar Liam membulatkan matanya.
Darren hanya menarik napas, dan mengangguk tersenyum.
Mainan itu tidak akan membuatnya miskin! Dalam sekejap.
"Ayo kita pergi sekarang Liam, ambil lah tas mu," ujar Darren dan langsung di angguki bocah menggemaskan itu.
Darren terpaksa melalukan kebohongan demi kebohongan yang dia ucapkan pada Liam. Tentang seorang Mommy? Hanya agar Liam tidak bersedih.
Liam bukanlah anak Darren!
Sebenarnya Liam adalah anak saudaranya yang telah meninggal dunia saat suami istri itu pergi ke Los Angeles untuk menghadiri sebuah acara besar di adakan oleh rekan bisnisnya, kala itu mobil yang mengantarkannya ke sebuah pesta mengalami rem blong dan sebuah kecelakaan tidak bisa di hindari lagi dan mengakibatkan mobil yang di tumpangi orang tua Liam tercebur ke jurang.
Waktu itu Liam ber usia tiga bulan, saudaranya menitipkan Liam padanya, Darren yang tinggal sendiri di Mansion pun akhirnya mengiyakan dan mengurus Liam.
Darren sangat kasihan melihat Liam yang masih kecil di tinggal oleh kedua orang tuanya, dan parahnya lagi saudara Liam itu tidak mempunyai ibu dan ayah.
Dengan besar hati Darren mengangkat Liam sebagai anaknya, Darren ingin membalas budi kebaikan orang tua liam yang selama ini membantunya hingga seperti ini.
Mommy? Jelas Darren tidak mempunyai Istri. Selama ini Darren berbohong jika Mommy Liam sedang bekerja di tempat yang sangat jauh.
Liam mempercayainya!
Jika Liam merindukan dan menanyakan Ibunya, Darren akan melakukan segala cara agar Liam melupakan tentang Mommy.
Darren harus memikirkan cara lagi untuk berbohong pada Liam jika besok Liam akan menanyakan tentang ibunya lagi dan lagi!
----
Mulmed Liam Archard
16/12/17
KAMU SEDANG MEMBACA
I Meet You (SUDAH DITERBITKAN)
Romance(SUDAH TERSEDIA VERSI BUKU DAN VERSI EBOOK tersedia di Google playstore) Berawal dari hutang ayahku, hingga akhirnya aku merelakan diri ku untuknya. Aku menyukai lelaki yang sudah mempunyai anak?! Penasaran? langsung baca.