part9

35.9K 2.1K 34
                                    


Jillian Jacqueline - Holier than you. (Fav author)

---------

Si pemilik mata biru savir itu membuka matanya sedikit menguceknya dengan tangan mulus nan putihnya, sesekali mengerjapkan mata indah miliknya itu. Siapa pun akan menyangkal bahwa saat gadis itu baru bangun tidur cantiknya seakan tetap melekat pada dirinya.

Ovilia menyebakan gorden kamar yang di tempatinya semalam, kamar yang begitu sangat mewah menurutnya ukuran untuk wanita - wanita bermartabat dan mempunyai kekayaan yang tak ada habisnya karena keturunan dari seorang konglomerat.

Mengingat dia bukan siapa - siapa disini, bahkan dia adalah gadis yang HANYA di inginkan tuan Archard karena Ayahnya mempunyai hutang padanya. Bahkan hanya dialah yang bisa di bawa bukan harta benda yang lainnya.

Seperti mencelos mengetahui dirinya disini bukan seorang yang berarti namun hanya di inginkan, bukan berarti menginginkan untuk di kasihi di cintai, Ovilia adalah wanita dia tahu betul jika lelaki tampan dan kaya itu mengingkan apa? tubuhnya! hanya itu, jika tuannya sudah bosan. Dia hanya harus menerima sayatan demi sayatan yang di beri tuannya.

Mengingat dia bukan gadis yang mempunyai segala apapun. Dia hanya gadis desa yang di angkut seperti barang, jika sudah rusak maka dia akan di buang seperti sampah dengan luka. Luka, mengingat jika dia nanti akan masuk perangkap tuannya terlalu dalam bukan hanya fisik jiwanya pun yang akan sakit.

Ovilia menarik napasnya dia tersenyum.

Bahkan di saat dirinya dalam segudang keresahan memikirkan apa yang akan terjadi padanya. Entahlah... Hanya doa yang selalu menyertai setiap langkahnya, bukankah dia yang ingin seperti ini? mengambil keputusan demi keluarganya, melindungi orang terkasihnya. Vater Mutter dan Roland.

Bukan kah itu sebuah pilihan?

Aku tidak harus meratapi ini selalu, bahkan aku percaya orang tuaku selalu melantunkan doa untuk ku. Aku hanya harus percaya dan menjalaninya, aku tidak sendiri Dia- selalu ada di atas untuk melindungiku... Tuhan...

Ovilia turun menuju dapur mansion itu, setelah mandi dan berganti pakaian seadanya yang di bawanya dari desa. Kaus pink pudar berlengan pendek dan rok putih yang selitut. Dengan riasan wajah yang natural hanya polesan bedak dan lipgloss saja namun Ovilia terlihat sangat cantik. Dia selalu cantik dengan kulit putih pucatnya yang terlihat bersinar saat pantulan cahaya matahari mengenai tubuhnya.

Ovilia tersesat sedari tadi, 20 menit dia berkeliling ingin ke dapur namun mansion ini se akan tidak ada ujungnya. Untung saja ada pelayan dan dia bertanya letak dapur dimana, pelayan itu menjawab dengan ramah dan mengantar Ovilia hingga sampai di dapur. Ovilia berterima kasih pada pelayan itu, dan di angguki pelayan itu dan menyuruhnya agar selalu bertanya jika tidak mengetahui letak suatu ruangan pada pelayan lain. Mereka akan senantiasa menjawab dan mengantarkan.

Setelah pelayan itu pergi dari hadapan Ovilia, gadis itu menarik napasnya dan menggeleng.

"Aku hanya ingin kedapur, tapi seperti mencari domba yang hilang di dalam hutan," batinya, menggeleng

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku hanya ingin kedapur, tapi seperti mencari domba yang hilang di dalam hutan," batinya, menggeleng.

"Selamat pagi Nyonya..." ucap pelayan yang semalam di lihatnya pertama kali saat menginjak kaki disini. Ovilia terlihat menengok kebelakang takut salah jika pelayan paruh baya itu memanggil seseorang bukan dirinya.

"Iya anda Nyonya Ovilia," ucapnya lagi tersenyum. Ovilia menunjuk dirinya sendiri. Dia? dia yang di panggil.

"Tidak Aunty, Ovilia saja." balas Ovilia dengan menggelengkan kepalanya, Nyonya? bahkan dia tidak pantas di panggil dengan sebutan itu.

"Tidak Nyonya, kau adalah wanita tuan Archard. Aku tidak pantas memanggil namamu," ujar Diana.

"Tidak Aunty, panggil saja aku Ovilia, yah?" senyum Ovilia mengembang dan agak memohon.

Diana tersenyum, lalu mengangguk,"Baiklah... O-vili-a," ujarnya aga terbata entahlah karena dia susah menyebutkan namanya atau dia gugup karena memperlakukan wanita tuannya seperti ini.

"Ovilia..." katanya,"Nama yang bagus, untuk gadis secantik anda," ujar Diana memuji.

"Terima kasih Aunty, kita bisa menjadi teman sekarang. Aku harap kau tidak bicara kaku padaku," ujar Ovilia mengulum senyum bahagia, dia sudah mempunyai dua teman di rumah ini, ya... Satu lagi adalah pelayan muda kira - kira umurnya berkisar 19 tahunan yang mengantarkan sampai dapur namanya Grey.

Diana tersenyum agak terkekeh, mengangguk. Bahwa dia sudah berteman dengan Nyonyanya sendiri, bukankah itu agak aneh?

"Aunty sedang membuat apa?" tanya Ovilia saat Diana sedang memotong wortel dan brokoli.

"Saya membuat sup makaroni untuk sarapan tuan muda," balasnya lalu kembali menekuri pisau dan memotong wotel menjadi bagian kecil - kecil berbentuk bulat.

"Biar aku bantu Aunty," Ovilia mengambil sebuah brokoli dan pisau dan memotongnya kecil - kecil.

"Tidak Ovilia, anda tidak boleh melakukannya nanti jika tuan Archard tahu, dia akan marah. Biar saya saja, lebih baik anda duduk." ujarnya yang merebut pisau tajam dari Ovilia. Diana takut jika pisau itu akan melukai Ovilia sekecil apapun lukanya. Pasti tuannya tidak menyukainya.

Ovilia merebut lagi pisau yang di pegang Diana pelan, dia menggeleng."Tidak Aunty, tuan Archard tidak akan marah. Jika marah padamu aku yang akan mengatakan aku yang memaksamu ayolah Aunty..."

Ovilia memohon agar di perbolehkan, dia hanya tidak enak hanya duduk manis menunggu makanan dan menyaksikan bahwa wanita paruh baya itu yang menyajikan makanan sendiri walaupun itu adalah tugasnya. Ovilia tidak tega dia seperti melihat Ibunya.

Bisa di bayangkan dia akan melihat Ibunya yang memasak sendirian dan kelelahan hanya untuk menghidangkan makanan untuk keluarganya.

"Ovilia, kau baik sekali." Diana tersenyum dan merasa tidak canggung lagi pada Ovilia. Karena Ovilia yang sangat ramah dan lembut.

"Selain cantik, kau baik dan penuh kelembutan. Tidak salah jika tuan Archard memilih anda," ujar Diana lagi membuat Ovilia tersipu malu. berterima kasih atas pujiannya.

Namun tunggu?

Memilih anda?

Memikirkan itu, kepala Ovilia sedikit pening. Pilihan akan menjadi santapan tuan Archard benar begitu?

Santapan ranjangnya...

"Oiya, sudah berapa lama Aunty bekerja di mansion ini?" tanya Ovilia yang masih sibuk memotong - motongkan sayuran.

"Sudah hampir 10 tahun aku bekerja pada tuan Darren, sebagai kepala pelayan di rumah ini, tuan Archard mempercayaiku agar bisa mengelola dapurnya dengan benar. Namun, setelah beberapa tahun hadirlah tuan muda Liam hingga sekarang aku yang di percaya mengurusnya juga menjadi pengasuhnya."

"Aku melihat kau sangat bingung  malam itu saat Liam memanggil anda dengan sebutan Mommy?" ujar Diana, lalu di angguki oleh Ovilia.

"Mengapa Aunty tahu? aku bingung namun aku tidak tega jika tidak membalasnya, aku lihat dari pancaran matanya begitu merindukan kasih sayang seorang Ibu, dimana sebenarnya Istri tuan Archard?" tanya Ovilia pada Diana. Istri? saat kata itu tercekak di dalam rongga mulutnya dan dia harus memastikan bahwa memang tuan Archard sudah mempunyai Istri.

Diana tersenyum,"Tuan Darren yang akan memberitahukan sendiri pada mu Ovilia,"

----

Nanggung lagi ceritanya.... hehe..

31/12/17

I Meet You (SUDAH DITERBITKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang