part48

25.2K 1.4K 66
                                    

"Sepertinya aku pernah melihatmu. Daniel, tapi aku lupa dimana waktu aku melihatmu ya?" Ovilia mengerutkan alisnya dan berpikir keras karena wajah Daniel yang sekelibat pernah ia temui. Namun Ovilia lupa dimana dia melihat wajah yang mirip Daniel ini? Ovilia terus memperhatikan wajah lelaki itu.

Daniel yang sedang menata kayu - kayu yang telah di potong memanjang dan ia letakan di teras belakang rumahnya seperti piramida itu, menoleh kepada Ovilia dan memamerkan senyum manisnya. Dia menepuk - nepuk tangannya sebelum berjalan ke arah Ovilia yang terduduk di kursi kayu teras belakang rumahnya dengan suasana menyejukan pepohonan besar yang menjulang tinggi, rumah kediaman West ini benar sangat jauh dari hiruk piuk kota, karena ini berada di tengah hutan. Walaupun begitu masih terlihat jalanan aspal yang menghubungkan desa ke kota dan menghubungkan desa ke desa yang lebih di pedalaman Edmundston.

Daniel mengangkat birnya sebelum dia membuka dan meminumnya, "Gerai Ice cream," ucap Daniel tersenyum mengingat pertama kalinya dia bertemu dengan Ovilia.

Ovilia terhenyak, berfikir ... dan memukul jidatnya dengan telapak tangannya, dia ingat!"Ah... Yaampun, aku ingat... Yah, aku ingat. " Ovilia tertawa sejenak dan menepuk paha Daniel, seketika itu juga Daniel terpaku. Melihat Ovilia tertawa lepas.

Desiran aneh itu hinggap lagi...

"Kau pelayan gerai ice cream itu kan?" tanya Ovilia yang menunjuk Daniel. Daniel tertawa dan mengangguk seketika,"Nah, sekarang kau ingat aku kan..." ucap Daniel.

"Aku tak menyangka kau masih mengingat itu Daniel," Ovilia yang mulai mereda tawanya.

"Iya itu aku, aku jelas masih mengingatmu kau cantik..." Ovilia tergelak lagi mendengar Daniel berkata nyeleneh seperti itu, Daniel pun ikut tertawa. Tawa yang berbeda, dan boleh di katakan dia sangat ingin melihat tawa wanita yang ada di sampingnya ini selalu.

"Kau sama dengan lelaki manapun, gombal!" Ovilia mengerucut sebal,"Apa kau tidak bekerja?" tanya Ovilia lagi.

"Aku sudah berhenti bekerja di sana Ovilia," Daniel menengguk birnya lagi.

"Mengapa?"

"Aku harus menjaga Ibuku di sini Ovilia, Ayahku meninggal beberapa bulan yang lalu. Serangan jantung, aku tidak tega jika harus melihat Ibuku tinggal disini sendirian. Jadi ku putuskan untuk tinggal di sini dan bekerja di dekat sini agar aku bisa bersama Ibuku,"

Ovilia terhenyak dia mengatupkan bibirnya,"Aku turut berduka cita," Ovilia tersenyum lembut pada Daniel,"Aunty Marta wanita yang begitu baik."

"Tidak apa Ovilia, aku sudah merelakannya. Ibuku yang mengatakannya, dan dia yang membuatku merelakan Ayahku cepat." Ovilia mengangguk mengerti. Lalu hening yang cukup lama di antara mereka.

"Jadi, apa yang membuatmu urung pergi... Hm, maksudku apa kau tidak ingin kembali? Ibu telah menceritakannya padaku." Ovilia berdehem dan berpikir sejenak dia memang menceritakannya pada Marta tentang apa yang dia lalui hingga dia sampai disini. Marta turut sedih dengan itu, Marta wanita tua yang baik itu malah menyuruh Ovilia untuk tetap tinggal disini untuk sementara waktu apa lagi Marta tahu Ovilia sedang mengandung...

Sejenak dia memang merasa baik namun hatinya, tetap terluka dan akan tetap ia ingat. Kekecewaan yang membuatnya pergi dan meninggalkan pesta pernikahannya begitu saja. Seharusnya dia tengah berbahagia sekarang bersama Darren, seharusnya lelaki itu membuat Ovilia berbunga - bunga seperti Istri baru pada umumnya.

Seandainya saja Arlissa tidak hadir dan membuat semuanya runyam...

"Calon suamiku memilih mantan kekasihnya, di saat aku dan dia akan menikah. Lalu aku pergi dan pingsan, lebih baik aku pergi dari pada aku menjadi penghalang untuk mereka bersatu kembali," Ovilia menatap kosong ke arah lain.

I Meet You (SUDAH DITERBITKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang