"Saya Darren Archard."
.
.
.
Ovilia menegang. Apakah pria ini yang akan menagih hutang kepada ayahnya? Darren Archard lelaki tampan yang mempunyai sifat seperti kutub utara yang sangat dingin tak tersentuh. Bagaimana bisa hanya sekali tatap mata itu memincingkan ke sinisan dan sangat tajam seperti pisau belati yang akan siap menyayat seseorang yang berani menentangnya. Ovilia hanya mampu menunduk karena takut dan karena hatinya berdebar saat mereka beradu tatap. Lebih tepatnya tak sengaja Ovilia menatap Darren.
Dia Tampan... Penuh karisma. Namun, dingin...
Ovilia memberanikan diri untuk berdehem sebelum dia bertanya lagi pada pria ini. Maksud hati agar tidak menemui ayahnya yang sedang beristirahat karena kondisinya sedang sakit cemas jika itu tambah membuat ayahnya terkurai lemas dengan pikiran belum bisa membayar hutang dan juga takut penginapan ini akan jatuh di tangan tuan Archard.
" Es tut mir leid tuan... jika saya lancang pada anda Vater saya sedang sakit beliau ada di rumah kami yang tidak jauh dari penginapan ini," ucap Ovilia menunduk ia menggigit bibir bawahnya terlihat kegugupan pada dirinya. Ini pertama kalinya Ovilia gugup dan berkeringat dingin saat menerima atau berbicara dengan orang asing.
Bukan karena dia tidak mahir dalam berbahasa Inggris. Ovilia pun gadis yang pintar Vater lah yang mengajarkan Ovilia beberapa bahasa dan itu di serap dengan cepat oleh Ovilia. Karena turis sering kali hanya mampu berbahasa Inggris.
Tetapi ini beda, di hadapannya ini adalah seorang lelaki yang membuat jantungnya berpacu dengan cepat dan berkeringat dingin dan bergemetar.
Karena tuan Archard akan mengambil penginapan warisan kakeknya. Vater belum bisa membayar hutang dan pasti penginapan akan di ambil alih olehnya. Dia harus berbuat apa? hanya ini mata pencaharian keluarganya untuk menghidupi keseharian mereka. Bagaimana dengan Roland yang akan terputus sekolahnya karena penginapan akan di sita dan bagaimana keluarganya akan bertahan hidup setelah harta satu - satunya di renggut paksa?
Darren tertegum dalam hati.
Cantik...
Gadis di hadapannya ini sangat cantik. Darren sempat susah menelan salivanya sendiri di saat gadis itu tersenyum saat menyambutnya tadi membuat hati Darren berdebar seperti menemukan Berlian di semak berduri.
Berlian itu... Gadis cantik di hadapannya.
Gadis yang mempunyai harum vanilla dan kayu hutan vinus menyeruak mendobrak penciumannya saat gadis itu menoleh padanya dengan rambut panjang tertiup angin. Menggiurkan Darren dan rasa ini ingin sekali mendekatinya mengendus setiap tubuhnya untuk menikmati wangi khas gadis itu...
Cantik, tubuh yang indah, rambut yang panjang bergelombang mempesona, hidung mancung namun terlihat kecil, kulit putih pucat dengan bibir pink alami tidak tersentuh lipstik, bulu mata yang lentik.
Seperti puteri dalam buku dongeng yang di ceritakan ibunya sewaktu dia masih kecil menjelang tidurnya kebiasaan sebelum tidur, Darren ingin mendengar sebuah cerita tentang puteri yang hidup bahagia setelah mendapatkan kecupan dari sang pangeran tampan.
Namun, bedanya dia tidak lagi harus membaca buku dongeng itu karena dia melihat puteri dongeng sungguhan. Di hadapannya.
Tatapan Darren tetap terkunci pada gadis di hadapannya yang menunduk, sampai dia tidak mendengarkan dengan jelas saat gadis itu berbicara tadi yang ia inginkan sekarang hanya menatap gadis cantik itu.
Seakan lupa dengan tujuannya untuk pergi ke Austria dengan pesawat pribadi miliknya untuk menagih sebuah hutang hanya karena bersikap propesional dalam menyikapi sebuah kasus.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Meet You (SUDAH DITERBITKAN)
Romance(SUDAH TERSEDIA VERSI BUKU DAN VERSI EBOOK tersedia di Google playstore) Berawal dari hutang ayahku, hingga akhirnya aku merelakan diri ku untuknya. Aku menyukai lelaki yang sudah mempunyai anak?! Penasaran? langsung baca.