part41

23.8K 1.2K 11
                                    

Hujan begitu deras malam ini, hingga beberapa sebuah saluran televisi dan radio menyarankan semua orang yang berada di wilayah Toronto provinsi Ontario untuk tetap berada di dalam rumah hingga hujan badai berhenti.

Ovilia menutup tirai jendela dan dia terduduk di dekat perapian dan membaca buku sembari menghangatkan badannya, ini sudah jam sebelas malam namun Ovilia tetap terjaga, maka dari itu dia berada di perpustakaan dan membaca beberapa buku, buku panduan kehamilan yang di belinya waktu itu, untuk menunggu kantuk menyergapnya.

Ovilia mengerang nikmat saat cokelat panas memasuki tenggorokannya, dia bergumam sedikit pelan untuk mengatakan cokelat panas teman terbaiknya untuk malam ini.

Ovilia membulak balikan setiap halaman dengan ekpresi mengernyit namun mengangguk seakan dia mengerti dengan isi buku tersebut.

"Hmmm, jadi terlalu minum banyak air dingin untuk ibu hamil tidak boleh," gumamnya.

Ovilia memegang perutnya,"Sepertinya Mommy harus banyak belajar agar kau sehat di dalam perut Mommy nak," dia berbicara sendiri, seakan berbicara dengan bayi yang masih berupa gumpalan itu, seakan dia sudah bisa mendengar.

Ovilia terkikik geli saat membaca bahwa usia kandungan yang belum memasuki 4 bulan di larang untuk berhubungan seks, dia menepuk jidatnya,"Kemarin Daddy menjengukmu nak, maafkan Mommy tidak tahu, tapi besok Mommy akan menghindari Daddy untuk tidak menjengukmu dulu ya sayang..." Ovilia masih pengelus perutnya dengan sayang sembari memberikan kehangatan pada si jabang bayi yang masih berupa gumpalan itu.

Lusa adalah ulang tahun Darren, seulas senyum hangat terpancar di raut wajah cantik Ovilia, dia mengelus perutnya yang terlihat datar dengan masih mengelusnya, dia berharap semoga saja kejutannya berjalan dengan baik. Ia bahkan tak sabar untuk melihat ekspresi Darren saat lelaki itu mengetahui dirinya hamil. 

Ovilia sudah merencanakannya, bahwa malam di hari ulang tahun Darren, dia akan mengumumkan kepada lelaki itu dan calon mertuanya bahwa dia hamil.

Namun, senyum Ovilia luntur saat Arlissa mengambang di hadapannya, mantan Darren itu mampu sukses membuatnya susah terpejam akhir ini, Ovilia memegang dadanya yang terasa berdenyut.

Ovilia menarik napasnya gusar, dia ingat perkataan dokter kala itu, Ibu hamil tidak boleh stres dan banyak pikiran itu akan berakibat tidak baik untuk calon anaknya.

Bukankah, kunci suatu hubungan yang baik itu mempercayai pasangan kita?

Ya. Benar, Ovilia harusnya percaya pada Darren walaupun dia tahu pasti Arlissa akan kembali bahkan merebut Darren darinya, karena acap kali Arlissa yang selalu memberikan pesan - pesan singkat kepada Darren walaupun nomor itu tak di beri nama, namun wanita itu tau jika yang mengirim pesan adalah Lissa. Ovilia sedikit bersyukur lelaki itu tidak pernah membalasnya. Ovilia tidak sengaja membuka pesan dari Arlissa saat Darren ke kamar mandi, begitu banyak pesan dan call dari wanita itu yang sayangnya di abaikan Darren. Bolehkah Ovilia tersenyum jahat?

Dia tidak boleh takut, Arlissa hanyalah masa lalu dan dia optimis dia akan menjadi masa depan untuk Darren, karena anak dalam kandungannya ini penguat hubungan kedua orang tuanya.

Ovilia berjalan sesaat dia menutup pintu perpustakaan yang berada di lantai dua sayap kiri mansion, derap kakinya berhenti melangkah dia mengernyit saat Darren begitu turun tangga dengan tergesa - gesa seperti ada sesuatu yang akan terjadi. Langsung saja Ovilia mempercepat langkahnya dan meneriaki Darren yang berjalan cepat.

"Darren, kau mau kemana? di luar sedang hujan badai. Semua orang di wajibkan tetap dalam rumah," kata Ovilia yang melihat Darren terburu - buru memakai mantel hitamnya 

"Aku ada urusan penting." Darren mencium kepala Ovilia.

"Tidak bisakah untuk menunggu besok? aku takut kau kenapa - kenapa, please stay, hingga besok..."

Darren menatap Ovilia dengan serius dan tajam,"Tidak untuk kali ini Ovilia, aku pergi dulu, kau tidak perlu menungguku Bae, Tidurlah... aku menyayangimu..."

Apa sepenting itu? hingga mempertaruhkan nyawanya?

Ovilia melihat Darren membawa mobil ranger rovernya seperti kesetanan.

Ovilia membulak - balikan badannya, saat bayangan Darren dan Arlissa tiba - tiba sedang bersenda gurau, mereka terlihat sangat bahagia. Tanpa dirinya! Ovilia membuka kedua matanya.

Sesuatu yang penting?

Apa ini berhubungan dengan Arlissa?

Dia memegang dadanya yang berdenyut lagi, terasa nyeri dan tak enak saat memikirkan mereka bersama tak ikhlas untuk membayangkannya saja.

"Berfikir positif lah Ovilia..."

-----------------------------

"Kau baru pulang Darren, dari mana saja kau semalaman? Ovilia cemas memikirkanmu!" tanya Mila pada anaknya itu.

"Ada urusan penting Mom, aku ke kamar dulu," ucap dan langsung berlalu menaiki anak tangga, dengan wajah lelah karena kantung mata yang menghitam, seperti tidak tidur semalaman.

"Turunlah untuk makan siang nanti," teriak Mila pada Darren.

"Iya Mom," lalu Darren sudah tidak terlihat lagi.

Darren melepaskan pakaiannya dan membuangnya ke sembarang arah, melepas arloji tidak sabaran dan meletakannya di atas nakas, dia menjatuhkan dirinya di ranjang king size miliknya. Lelaki itu memegang pelipisnya yang berdenyut. Perkataan dokter kala itu membuatnya semakin mencelos, dia terkejut sangat. Dan dia sempat tidak percaya. Dia merasa entahlah... dia tidak bisa membiarkan wanita itu sendirian di saat dia merasa susah dan dia juga tidak ingin memberi sebuah harapan lagi pada wanita yang telah menyakitinya.

Namun hatinya memberontak wanita itu tidak salah disini! mengapa dia begitu sangat membencinya, dan sekarang Darren. Lelaki itu merasa dirinya menjadi lelaki yang linglung tak ada arah tujuan yang pasti untuk tetap tinggal atau membiarkannya. Sebagai lelaki dia tidak bisa membiarkan seorang wanita kesusahan sendirian dan melewati tanpa adanya seseorang bahkan teman.

Namun di satu sisi, dia mempunyai Ovilia. Cintanya belahan jiwanya yang seharusnya tahu permasalah runyam ini, dia tidak bisa jujur dan membiarkan Ovilia tersakiti karena dirinya memberitahukan yang sebenarnya.

Dan tiba saja, kantuk menyerangnya.

--------------------------

Ovilia dan Mila terlihat sedang sibuk di dapur dan beberapa pelayan yang siap siaga untuk membantu sang majikan. Mereka akan membuat kue ulang tahun untuk Darren dan beberapa makanan lezat kesukaan Darren, malam ini mereka semua akan merayakan pesta ulang tahun Darren yang ke30 tahun untuknya.

"Apa kau telah memberitakukannya Ovilia, bahwa dia harus pulang cepat malam ini?" Tanya Mila.

"Sudah Mom, saat pagi - pagi sekali aku mengatakan padanya, dan dia menjawab iya,"

"Baguslah Ovilia, sebaiknya kita benar - benar mempersiapkannya sebelum dia pulang cepat,"

Ovilia terlihat tersenyum bahagia, senyum itu tidak pernah luntur dari wajahnya. Dia mencolek krim yang telah di buatnya dan memasukan pada mulutnya dengan gerakan seperti mengemut permen dan beberapa kali gerakan itu terus dia ulang. Hingga Mila yang di sebelahnya terkekeh, Ovilia bahkan sama sekali persis saat ia hamil Darren dulu, suka mengemut krim saat membuat kue.

"Ovilia apa kau sudah menyiapkan kado untuk Darren?"

"Sudah Mom, dan malam nanti aku akan mengumumkan sesuatu yang penting malam ini?"

"Benarkah? aku tidak sabar untuk itu,"

----------------------------

08/03/2018

I Meet You (SUDAH DITERBITKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang