part23

30.1K 1.7K 20
                                    


Sambil dengerin yang ada di mulmed biar makin baper 😀

Maaf tadi ada kesalahan...

---------------

Ovilia berdiri di balkon dengan menggosok - gosokkan ke dua tangannya, lagi - lagi malam ini begitu dingin tanpa bintang - bintang yang biasa menemaninya. Tempat dimana dia bisa mengadu atau mencurahkan hatinya pada bintang. Dan, bintanglah yang membuatnya kembali tersenyum...

Darren menghampiri Ovilia dengan membawakan dua mug di tangannya.

Ovilia tersenyum saat Darren menyodorkan mug berisikan kopi hitam yang masih mengepul, mug yang bertuliskan Mommy yang di belinya kala itu. Kini se akan menjadi kebiasaan mereka menggunakan mug bertulisan Mommy Daddy.

"Terima kasih. Darren," ujar Ovilia, menerima mugnya.

Darren tersenyum mengangguk dan menyeruput kopi hitam yang di buatnya sendiri. Kopi yang tidak terlalu manis.

Malam ini akan menjadi saksi bisu di antara dia dan Ovilia, berdua tidak di temani Liam menikmati malam tanpa bintang yang membuat Ovilia mendengus karena bintang tidak menemaninya.

"Mm... Kopi pahit," ujar Ovilia mengerang nikmat dari mulutnya, membuat lelaki yang di hadapannya menelan ludahnya susah payah.

Bagaikan alunan melodi yang sangat indah di dengar. Darren menyugarkan rambutnya ini tidak bisa di biarkan terlalu lama.

Dia tidak tahan!

Darren menaruh mug di meja kayu yang berada tidak jauh darinya. Lelaki itu memeluk kekasihnya dari belakang membuat sensasi hangat pada tubuh mungil Ovilia. "Aku tidak ingin kau ke dinginan," ujar Darren lirih di telinga Ovilia.

Ovilia tersipu, sikap Darren yang sangat lembut padanya membuat kesenangan tersendiri baginya, walaupun sikap menjengkelkan Darren lebih dominan. Tapi, Ovilia menyukainya.

Menyukai apapun yang ada di dalam diri Darren.

"Dari mana kau tau aku menyukai kopi pahit?" tanya Ovilia yang menyeruput kopinya.

"Seorang Darren Archard mengetahui segalanya, termaksud mengetahui semua tentangmu," ujarnya menyombongkan diri.

Ovilia mencibik,"Ish, kau sombong sekali." ujarnya, tapi dia merasa senang jika Darren memang memperhatikannya, hingga mengetahui tentangnya.

Ovilia tersenyum.

"Aku tahu kau sangat menyukai bintang, menurutmu bintang itu apa?" tanya Darren, yang melihat langit tanpa bintang.

"Dia adalah teman sekaligus penghibur hatiku. Bersinar menerangi bumi dengan temaram membuat hatiku berdesir betapa bahagianya melihat bintang walaupun dari ke jauhan, aku adalah pengagumnya." ujar Ovilia, membuat Darren terpaku, ada desiran aneh di tubuhnya yang semakin mengagumi wanitanya.

Darren tersenyum mengangguk, mencium kepala Ovilia dengan mengelusnya sayang...

"Tapi malam ini tidak ada bintang," Ovilia dengan sedikit merajuk.

"Kata siapa tidak ada," ujar Darren terus mengelus rambut Ovilia."Aku melihat bintang itu,"

Ovilia membalikan badannya menghadap Darren, hingga mereka berhadapan. "Dimana kau melihatnya? tunjukan padaku," ucap Ovilia.

"Di hadapanku. Bintang yang selalu menyinariku dengan berjuta ke indahannya yang selalu menyinari hati ku," ujar Darren pelan.

"Haha... kau gombal sekali, aku pikir kau melihatnya," Ovilia tertawa kecil.

I Meet You (SUDAH DITERBITKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang