part8

37.8K 2.1K 41
                                    

Darren merasa terenyuh saat melihat seorang bocah yang dia sayangi dan menjadi proritasnya, memeluk erat gadis yang baru saja di klaimnya sebagai Ibunya! Mommynya! bayangkan...

Dan Darren sangat terkejut saat gadis itu menyambut dengan hangat Liam ke dalam dekapannya. Dekapan seorang Ibu... yang tulus terlihat dari raut wajah gadis itu.

Pikirnya, gadis itu akan kebingungan dan merasa takut terhadap sikap Liam yang berlebihan. Namun, gadis yang baru saja tiba di mansion bersamanya ini, dia sangat lembut pada Liam hingga Darren pun ikut terbuai. Sihir apa yang ia punya hingga Liam begitu langsung bisa mengklaim sebagai Ibunya!

Darren menarik napasnya, ia tahu pasti gadis itu kebingungan sekarang tapi lihat lah... Dia begitu menjaga perasaan Liam yang sangat menginginkan kasih sayang seorang Ibu.

"Liam, ini sudah malam. Kau harus sekolah besok, Daddy tidak ingin kamu terlambat besok." ujar Darren.

Liam menggeleng dan sedikit mengerucutkan bibirnya tanda penolakan, dia tidak ingin pergi dari sini. Takut jika Mommynya akan pergi lagi.

Darren seperti tahu dengan pikiran Liam yang pasti akan menolak perintahnya. Tangan Darren menutup mukanya dengan gusar. "Mommy, harus istirahat Liam. Kamu tahu kan Mommy baru datang?" penuh beberapa detik saat Darren menyebut kata Mommy! rasanya ada yang menggelitik bibirnya.

Ovilia merona. Darren menyebutnya dengan sebutan Mommy! Ah... gadis itu tidak tahu harus merasa bagaimana yang pasti jantungnya merasa akan terjun payung.

Liam mendongak pada Darren yang mata dan hidungnya sedikit memerah sehabis menangis dan Darren pun tahu jika Liam sudah mengantuk dari wajah Liam yang terlihat sayu dan lesu. Setelah menatap Darren dan di balas tatapannya, Liam menatap Ovilia. Gadis itu mengangguk dan tersenyum, bahwa apa yang di katakan Darren benar.

Liam tersenyum mengangguk dan memeluk Ovilia,"Good night Mommy... dan Daddy," ucapnya lalu mencium pipi Ovilia sebelah kiri beringsut memeluk Darren,"Night Dad," lalu mencium pipi Darren.

Darren mengangguk,"Diana, bawa Liam ke kamarnya." perintah Darren pada wanita tua di hadapannya.

"Baik tuan," Balasnya.

"Ayo tuan kecil..." dia menggendong Liam, walaupun umur sudah tidak muda lagi dia masih mampu menggendong Liam yang kadang - kadang manja ingin di gendong olehnya.

Diana menaiki lift yang ada di mansion tuannya. Diana akan menggunakan lift itu agar tidak membuatnya begitu kelelahan karena saking luasnya mansion tuan Archard. Darren yang melakukan sedikit perubahan pada mansionnya agat menaruh lift di istananya karena dia tahu Diana pasti akan cukup kelelahan jika harus bulak - balik melalui tangga. Tidak terlalu peduli pada pelayan - pelayan muda yang ada di rumahnya.

Setelah pintu lift tertutup dan Liam yang mulai tertidur di pangkuan Diana. Hawa canggung menyelimuti Darren dan Ovilia yang masih berdiri mematung, tak ada dari mereka yang membuka suara. Seakan bergelut dengan pikirannya masing - masing.

Ovilia menunduk meremas pakaiannya. Posisi yang tidak nyaman untuknya dan pertama kalinya dia seperti ini dan ini istana tuannya. Ovilia merasa sangat lelah dan ingin merebahkan badannya, jujur saja Ovilia sangat pening saat di pesawat tadi dan itu untuk pertama kalinya ia menaiki pesawat dan itu pesawat pribadi. Boleh lah kalian mengatakannya udik...

Darren berdehem akhirnya lelaki itu membuka suara,"Ikuti aku nona Charlotte." suruhnya dan berjalan mendahului Ovilia yang mengangguk tanpa mengeluarkan suara.

Ovilia menaiki tangga yang besar dan mewah, ini hanya berupa tangga! mungkin semua sudut mansion ini adalah barang berharga yang pasti tidak akan bisa Ovilia membelinya walaupun puluhan tahun menabung untuk membeli sebuah guci besar yang sangat unik di hadapannya.

I Meet You (SUDAH DITERBITKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang