part39

23K 1.3K 4
                                    

Ovilia mendongak menatap pria yang ada di hadapannya ini. Perasaan campur aduk menyeruak hebat, perkataan Arlissa mampu membuatnya merasa resah, sakit hati dan apapun yang ada di dalam hatinya dia tidak suka itu.

Dia tahu, dia akan menikah dan akan segera memiliki kehidupan yang benar - benar akan di mulai bersama lelaki ini, namun perasaan takut, perasaan aneh mulai menyerang dirinya sejak perkataan Arlissa mampu membuat semuanya runyam. Dia tidak ingin seperti ini. Sungguh perasaan yang sangat menyiksa dirinya.

Darren terkekeh menatap manik mata biru savir itu lekat, dia menyelipkan anak rambut Ovilia ke belakang daun telinga Ovilia yang jatuh menutupi sebagian wajahnya karena terpaan angin malam. Darren memegang bahu Ovilia dan menunduk menatap mata itu yang kian haus akan jawabannya.

"Sangat. Aku mencintaimu lebih dari apapun yang kau tahu, Ovilia." ujar Darren lirih,"Apa kau meragu, disaat pernikahan kita dalam hitungan hari lagi?" katanya lagi.

Ovilia segera menggeleng, itu tidak benar. "Tidak... Aku hanya ingin berterima kasih padamu, karena kau mencintaiku," Ovilia memeluk tubuh lelaki itu merengguhnya sekali lagi menghirup aroma maskulin yang membuatnya seketika tenang.

"Apa aku boleh bertanya padamu?" tanya Ovilia dengan pelan namun mampu di dengar oleh Darren.

"Apapun, apapun itu... yang mengganggu pikiranmu," Darren mengeratkan pelukan itu.

"Siapa Arlissa?"

Hening.

Ovilia tahu Darren menegang, saat dia mengucapkan nama Arlissa... apa sebegitu berpengaruhnya nama itu hingga membuat Darren menegang? lelaki itu diam sejenak dan menarik napasnya sebelum dia menjawab pertanyaan Ovilia.

"Dia hanya teman SMA ku dulu, Ovilia." Darren mengucapkannya dengan tenang.

Hati Ovilia mencelos.

Darren berbohong?

Hati Ovilia seakan jatuh dari tempatnya, Ovilia menutup matanya yang sedikit ber air. Lelaki itu jelas berbohong padanya, tapi mengapa? dia hanya ingin tahu dari mulut Darren sendiri jika memang Arlissa adalah mantan kekasihnya. Benar kata Lissa, jika dia benar mencintanya dia tidak akan menyembunyikan sesuatu apapun dari calon Istrinya sendiri, bahkan dalam hitungan hari mereka akan menikah.

Aku hanya ingin kau berkata jujur, jika kau benar mencintaiku...

-------------------------------------

"Mrs. Charlotte." ujar seorang suster dengan rambut di gulung rapi dengan pakaian khas perawat.

"Ya.. Saya," Ovilia berdiri dari duduknya.

"Silahkan, Dokter sudah menunggu anda..." Ovilia berjalan dengan gontai memasuki ruangan serba putih, penciumannya mulai terasa tajam saat bau obat - obatan terasa dan cukup menganggu penciumannya.

Dokter wanita baya dengan masih terlihat segar itu tersenyum dengan lebar saat Ovilia memasuki ruangan itu. Ovilia membalas dengan senyuman kaku. Lalu dia duduk di bangku yang menghadap sang dokter saat dokter itu mempersilahkannya duduk.

I Meet You (SUDAH DITERBITKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang