•One•

176 64 150
                                    

"Boleh minta ID Line lo?"

♦♦♦

Bugh!
Terdengar suara pintu mobil di tutup dengan keras.

07.05

Gerbang sekolah sudah di tutup dengan rapat, seorang gadis yang memakai pakaian ala MPLS sedang merutuki dirinya sendiri.

Harus nya gue semalem gak nonton drakor, gini nih akibatnya. Batinnya seraya memukul-mukuli kepalanya sendiri.

"Apa gue manjat aja?" ucapnya kepada dirinya sendiri. "Tapi … kan gue pake rok."

Gadis yang mempunyai mata bulat itu pun langsung memanjat gerbang belakang sekolah dengan mantap.

♦♦♦

"Itu yang disana, yang lagi celingak-celinguk, langsung gabung aja kelapangan." ucap Ketua OSIS yang sedang memakai mic.

Semua Siswa-Siswi pun mengarah kepada telunjuk Sang Ketua OSIS.

Gadis yang merasa dirinya ditunjuk oleh Ketua OSIS tersebut pun menunjuk dirinya sendiri. "Gu—e?"

"Iya, lu, gabung aja." jawab Ketua OSIS, yakni-Naufal.

♦♦♦

"Hai! Nama lo siapa? Salken! Nama gue Audri Avisa Awahita, panggil aja Udi." ucap seorang gadis yang rambut nya di ikat ponytail.

"E—eh? Nama gue Adhwa Adia Fajri, panggil aja Awa." jawabnya seraya tersenyum tiga jari.

"Kelas berapa?"

"Kelas X-IPS-1 kalau lo?"

"HAH! SAMAAN KITA!"

Adhwa hanya tersenyum manis, lalu pandangan mata nya tertuju kepada gadis yang sedang kebingungan.

Lalu ia menghampiri gadis tersebut.

"Hei? Nama lo siapa? Salken, nama gue Adhwa, Adhwa Adia Fajri." ucap Adhwa tersenyum kepada gadis tersebut.

"Nama gue Adeeva Afsheen Myesha." jawabnya.

"Gue Audri, panggil aja Udi." ujar Audri tiba-tiba.

♦♦♦

Murid-murid yang melaksanakan MPLS yang berada di SMA Taruna Raya harus meminta tanda tangan, dan foto bersama OSIS, tiga gadis yang tengah melaksanakan MPLS tersebut pun baru mendapatkan 3 tanda tangan dan 3 foto bersama Kakak-Kakak OSIS.

"Kemana lagi?" tanya Adhwa kepada Audri dan Deeva.

Audri berpikir sejenak, dan ia langsung berkata. "Gue tau kemana,"

♦♦♦

"Fal, menurut lo Adik kelas disini, ada yang cakep kagak?" tanya lelaki yang memiliki rambut yang di cepak.

Yang ditanya pun berpikir sejenak. "Ada."

"Manis kagak?" ujar lelaki yang sedang menyisir rambutnya ke belakang memakai jari-jari tangannya sendiri.

FalWaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang