•Eleven•

53 24 13
                                    

'Jangan banyak bacot. Kalau lo bacot, gue cium.'

♦♦♦

"Tanding yuk!" ajak Alex kepada kedua kawannya.

"Tanding naon?"

"Basket lah!"

"Gak ah! Nanti gue se-tim sama Raka, gak mau," tolak Azka mentah-mentah.

"Emang aing mau gitu se-tim sama maneh?!" jawab Raka sewot.

Naufal pun datang dari arah berlawanan menuju teman-temannya.

"Tuh Naufal, tanding aja sonoh berduaan," ucap Azka seraya mengotak-atik ponselnya.

"Ayolah bro! Gabut nih, sekalian bolos mapel," rengek Alex.

"Ada apaan?" tanya Naufal yang baru saja bergabung, dan langsung meminum minuman milik Raka.

"Itu, si Pusi udah ngebrojolin lagi," ucap Azka asal.

Kalau boleh tau, Pusi adalah kucing kesayangan milik Raka yang sering seminggu sekali melahirkan. Ck, ada-ada saja.

"Kasian aing mah ke si Pusi, ngelahirin mulu." ucap Raka menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Kendor."

"Anjir!"

♦♦♦

Tiba-tiba saja Luna menyodorkan sebuah amplop yang berisikan secarik kertas kepada Adhwa. "Nih, ada yang nitipin amplop ke gue, katanya, sih buat elo,"

Adhwa pun mengambil amplop tersebut, dan membukanya.

Mawar
dan
Amplop

Huruf kapital inisial gue, gue tunggu sekarang di lapangan basket.

-M-

Kedua alis Adhwa berkerut, tanda ia sedang berpikir. "Huruf kapital inisial gue,"

MA? Batinnya bertanya.

"Kenapa Wa?" tanya Deeva.

"Ada yang ngasih teka-teki ke gue, tapi mungkin ini cuman ngejahilin gue aja deh kayaknya," seraya menyodorkan amplop tersebut kepada teman-temannya.

Mata bulat Audri berbinar-binar. "Kalau kayak gini kita pecahin teka-teki nya aja Wa!" seru Audri.

♦♦♦

Tibalah mereka berempat di lapangan basket. Siapa lagi kalau bukan Adhwa, Audri, Deeva, dan Luna.

Keempat gadis tersebut langsung mendapati keempat senior nya yang sedang bermain basket di sekolah ini. Naufal, Alex, Azka, dan Raka.

"Kece sih ya ..." komentar Luna seraya berkacak pinggang melihat Kakak Kelasnya tersebut.

"Udah ah saya capek! Istirahat dulu," ucap Raka seraya mengambil botol minumnya di pinggir lapangan.

"Ah cupu lo!" jawab Naufal seraya membuka seragam sekolahnya yang membuat siapapun ingin pingsan begitu saja.

Tanpa disadari, Raka sudah berada di sebelah Deeva. "Eh hai!"

FalWaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang