•Seven•

83 28 29
                                    

"Gue masih bingung dengan perasaan gue sendiri."

-Adhwa Adia Fajri

♦♦♦

"Makasih Kak,"

Naufal pun hanya mengangguk.

"Mau mampir dulu?"

"Gak, gak usah, udah malem juga, kapan-kapan gue mampir,"

Naufal pun menancapkan gas nya.

"See you!"

♦♦♦

"Fal!"

Tiba-tiba saja Azka melemparkan sesuatu kepada Naufal yang baru saja datang di ambang pintu kelas.

"Apaan, nih?"

"Woy! Balikin roti jepang gue!"

Roti jepang? Batin Naufal.

Naufal pun tersenyum jahil. "Sini, kalau bisa, tangkep."

"Lo tinggi Fal!"

"Lo pendek Bell,"

"Asem!"

"Lempar Fal!" ucap Azka merentangkan kedua tangannya.

"Apa? Mau di peluk?" jawabnya bergurau.

"Goblok."

"Wehh, goblok bilang goblok," celetuk Alex yang baru saja datang.

"Siniin gak?" ucap Bella kepada Azka.

"Gak."

"Siniin, ih Azka!"

"Cium dulu," seraya memanyunkam bibirnya.

Bella pun menjejalkan roti yang sedaritadi ia pegang ke mulut Azka. "Makan tuh cium!"

"Anjir!"

"AZKA! ALEX! NAUFAL!" ucap Bu Tika tiba-tiba.

Raka pun masuk ke kelas dengan muka bantal nya.

"DAN KAMU RAKA!"

Merasa nama nya di panggil, Raka pun menatap Bu Tika dengan wajah bengong nya. "Ada apa, Bu?"

"Kalian saya hukum karena kemarin tidak mengerjakan PR!"

"Sejak kapan ada PR?" celetuk Azka.

"Udah! Cepat keluar kalian para anak kudanil!" ucap Bella ikut-ikutan.

"Lo? Siapa kita?"

"ADITYA NAUFAL AGUSTIN!"

"Hadir!!" seraya lari terbirit-birit.

♦♦♦

Sekarang, Adhwa, Audri, Deeva, dan Luna sudah duduk manis di meja kantin.

FalWaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang