•Seventeen•

44 18 32
                                    

'Kamu adalah luka yang sudah lama tidak diobati. Dan sembuh dengan perlahan-lahan.'

-FalWa

♦♦♦

Dua minggu sudah berlalu.

Jam sudah menunjukkan pukul 06.45 yang berarti tandanya bel masuk akan berbunyi.

Tetapi para siswa dan siswi malah bersantai ria, bergossip, menggoda yang baru masuk, dan lain lain.

Sama seperti gadis yang mempunyai rambut gelombang nan indah, ia turun dari mobilnya dan tak lupa pamit kepada wanita paruh baya yang berada di bangku pengemudi—yakni Mama-nya. "Belajar yang benar ya!"

"Siap kapten!" jawabnya seraya menghormat kepada Mama-nya.

Sesudah mobil berwarna putih tersebut hilang dari pandangannya, lantas ia pun langsung melangkahkan kakinya menuju kelasnya.

Sesampainya ia di dekat gerbang, ia melihat sekumpulan Kakak Kelasnya sedang menggoda orang yang berlalu lalang memasuki gerbang.

"Eh, kamu namanya siapa? Baru dateng, nih?"

"Kenalin, nama gue Azka, panggil aja baby,"

"Bukan baby, yang ada lo mah babi!" sahut sahabatnya.

"Ayo, ayo masuk! Nanti telat."

"Udah jam segini, nih ayo masuk, kalau telat nanti gue cium."

"Najis anjir!"

"Ayo—" ucapan lelaki tersebut terpotong oleh ucapan Pak Didit—satpam sekolah disini.

"Heh! Lo pada bukannya masuk malah ngejahilin anak-anak yang baru masuk! Udah, udah Bapak mau nutup gerbangnya, nih!" ucap Pak Didit—satpam tergokil yang berkerja di SMA Taruna Raya.

"Ah, lo mah gak asix!" jawab Azka seraya memasang muka meremehkan.

"Wehhh, mau gue gibeng?!" ancamnya seraya mengepalkan kedua tangannya yang membuat mereka semua lari terbirit-birit.

"Ah, atutt!" ucap Naufal seraya menutupi mukanya.

Ketika Pak Didit ingin mengejar Naufal dkk, pun sudah jalan dengan santai, membuatnya kesal setengah mati.

Merasa Kakak Kelasnya sudah pergi, gadis tersebut langsung melangkah menuju gerbang yang hampir saja ditutup. "Untung gerbangnya belum ditutup." ucap pak Didit seraya tersenyum.

Yang membuat gadis tersebut cengengesan.

♦♦♦

"Lo duluan aja ah! Gue malu."

"Punya kemaluan juga ya lo,"

"Cepetan keong!"

"Yaudah gak usah ngomong keong juga, kadal!"

"Kalian teh meni lama! Dasar kucing!"

"Anjing mah gak usah ikutan."

FalWaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang