•Eighteen•

39 10 6
                                    

'Korban ditinggalin pas lagi sayang, sayangnya?'

♦♦♦

"Woy! Kebo. Bangun, udah jam segini. Lo gak mau ikut kemping, hah?" seraya mengguncang-guncangkan tubuh mungil gadis tersebut.

"Gue gak mau jadi korban …"

"Hah? Apa? Korban apa, sih? Bangun woy! Bener-bener ya ni anak."

Kesal. Itu yang sedang Fariz rasakan.

Ide jahilnya muncul.

Lantas lelaki tersebut melangkahkan kakinya menuju toilet. Tak butuh beberapa lama, ia sudah membawa ember yang berisikan air.

Lalu, ia menumpahkan ember yang berisikan air tersebut kepada sasarannya. Adhwa.

"Rasakan ini, Kakak laknat." ucap Fariz menampilkan senyum devil nya.

Byurrr!

"KORBAN! KAK KEYRA JADI KORBAN KAK NAUFAL!"

"Heh! Lo itu daritadi korban, korban mulu. Korban apa, sih emangnya? Banjir? Gempa? Tsunami? Atau …" Fariz tersenyum jahil. "Korban ditinggalin pas lagi sayang, sayangnya?"

Adhwa menghiraukan pertanyaan Fariz yang ngaco tersebut, ia sedang sangat, sangat kesal sekarang.

Adhwa memincingkan matanya. "Adek laknat. Tunggu pembalasan gue."

Fariz memincingkan matanya juga. "Gue tunggu." seraya keluar dari kamar Adhwa.

Gadis tersebut menghembuskan napas lega. Ternyata tadi cuman mimpi.

♦♦♦

06.29

"Adhwa kemana, sih? Udah jam segini. Bentar lagi, kan pada berangkat." gumam gadis yang rambutnya dikuncir kuda. "Deeva juga gak ikut. Kalau Adhwa gak jadi ikut, nanti gue sendiri, dong?"

Tiba-tiba saja ada yang memangil namanya dengan keras. "LUNAAAA!!" seraya menghampiri Luna dengan muka bantalnya.

"Buset! Lo baru bangun?"

Yang ditanya hanya cengengesan, dan ia melihat ada yang janggal disekitar mereka. "Deeva mana?"

"Deeva katanya ada acara keluarga, jadi gak bisa ikut." jawab Luna.

Adhwa manggut-manggut tanda mengerti. "Yaudah, yuk masuk bis!"

Luna pun mengikuti ajakan Adhwa.

♦♦♦

Setelah memilih-milih bangku untuk duduk di bus, akhirnya mereka menemukan bangku tersebut.

"Duduk disini aja, Wa." pinta Luna yang sudah duduk di jok agak paling belakang.

Adhwa hanya mengangguk saja, toh dia juga sudah capek sedaritadi diajak keliling tidak jelas oleh Luna.

Ketika Adhwa ingin duduk disebelah Luna, tiba-tiba saja seseorang sudah menempati tempat duduknya. "Gue duduk disini, ya?" pinta seseorang tersebut.

♦♦♦

"Naufal kemana, sih? Nanti gue duduk sendiri, nih!" gerutu Azka yang dapat didengar oleh Alex dan Raka.

FalWaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang