•Nineteen•

27 9 12
                                    

A/N: maaf g publish" cerita ini😫 bcs aku udh jrg buka wp😔 MAAFKANN!1!1

Enjoy this chap💕

♦♦♦


'Apakah aku ada perasaan kepadamu?'

-FalWa

♦♦♦

Setelah para siswa-siswi keluar dari bus yang sudah di tumpanginya. Mereka disuruh berkumpul untuk mendengarkan arahan-arahan yang diberikan oleh para panitia-panitia.

"Pagi anak-anak!" sapa Ketua panitia dengan suara lantangnya.

"Pagi Bu!"

"Ya. Disini saya sebagai Ketua panitia ingin memberi peraturan kepada kalian semua selama kalian kemping,"

Bu Gita pun melanjutkan ucapannya kembali. "Peraturan disini, kalian tidak boleh pulang terlebih dahulu kalau tidak izin kepada panitia. Baik putra maupun putri tidak diperbolehkan memasuki tenda lawan jenis. Langsung menghubungi panitia-panitia kalau ada masalah. Dan!" Bu Gita menarik napas nya dalam-dalam.

"Kalian jangan main jauh-jauh sampai kedalam hutan, karena sudah ada kejadian disini. Sekian."

Bu Gita menyuruh Bella untuk melanjutkan acara ini. "Nah! Udah denger 'kan apa yang Bu Gita ucapkan?" ucapnya ramah. Bella adalah Wakil panitia di acara ini.

"Enggak!!"

"Masuk telinga kanan, keluar telinga kiri!"

"Enggak! Gue gak budek."

"Denger kok denger! Tapi bo'ong."

"Denger!"

"Denger lah! Yakali kagak."

"Gak denger, Bell. Gue pake sempak."

Mendengar kalimat terakhir para siswa-siswi pun langsung tertawa terbahak-bahak.

"Yasudah, sekarang kalian bikin tenda nya. Sesudah bikin tenda, kalian bikin kelompok yang beranggotakan empat putri, empat putra." ucap Bella lantang. "Yang putra, bantuin tenda putri kalau mereka kesusahan, ya!"

♦♦♦

Setelah mendengarkan intruksi dari para panitia, para siswa-siswi pun langsung sibuk mendirikan tenda mereka.

"Eh, Lun. Audri, mana?" tanya Adhwa yang sedang membenarkan letak kupluk berwarna ungu pastelnya.

"Katanya, dia bakalan nyu--"

"Adhwa! Luna!"

"Panjang umur lo, Di." ucap Luna.

Audri hanya cengengesan. "Asik tidur di tenda!" pekiknya girang seperti bocah empat tahun yang diberi mainan oleh kedua orang tuanya.

"Norak lo!" ujar Adhwa yang membuat Audri memanyunkan bibirnya beberapa senti. "Jangan manyun, lo udah manyun, tambah manyun, jadi tambah jelek." usil Adhwa seraya memeletkan lidahnya.

"Bacot lo kutil onta!"

"Daripada lo kutil badak!"

Ketika Audri ingin membalas perkataan Adhwa. Luna pun memotongnya. "Daripada adu bacot. Mendingan bikin tenda, liat yang lain, noh! Udah pada beres."

FalWaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang