13. Perjanjian

9.3K 816 29
                                    

Putri Xue Yue terbangun dengan perasaan yang berkecambuk, kepalanya seolah sedang tertindih batu besar begitu juga dengan seluruh tubuhnya.

"Sudah bangun..?",

Putri Xue Yue mendongakkan kepalanya sedikit, melihat siapa pemilik suara itu. Mendapati jika pemilik dari suara itu bukanlah orang biasa, "Ya-- Yang Mulia..",

Kaisar Han, pria tampan itu meletakkan buku yang tengah dibacanya. Membantu Putri Xue Yue memposisikan diri duduk dengan bersandar pada tiang ranjang, telapak tangannya yang besar meraih dan menempel pada kening putri Xue Yue.

"Panasnya sudah turun, apa kau ingin minum atau makan sesuatu..?", Kaisar Han dengan berekspresi khawatir bertanya.

Putri Xue Yue mengeleng lemah, "Yang Mulia..", Panggilnya pada pria itu yang langsung menatap lurus padanya. "Kakak saya dan Pangeran Wei Jin..--", ujar gadis itu sebenarnya ingin menanyakan tentang kedua pangeran yang tidak terlihat olehnya sejak setiba dari istana Jing ke istana kekaisaran.

Kaisar Han memalingkan wajahnya, terlihat kekesalan diraut wajahnya yang tampan. Kedua tangannya mengepal erat seolah siap untuk melayangkannya pada siapapun yang ada dihadapannya, kecuali Putri Xue Yue tentu saja. Bagaimana mungkin dia memukuli gadis yang disukainya, dicintainya..

"Yang Mulia..?", Putri Xue Yue gelisah melihat diamnya Kaisar Han. Pria itu beranjak berdiri, tangannya yang kekar menghantam tiang ranjang dengan kuat hingga menyebabkannya sedikit bergoyang dan bergetar, "Bisa tidak sekali saja, kau tidak mengkhawatirkan hal lainnya?! Xue'er, jika kau tidak bisa mengkhawatirkanku, paling tidak khawatirkanlah dirimu sendiri. Kau itu sedang sakit..",

Putri Xue Yue memegangi siku tangan bagian kirinya, kepalanya tertunduk. Melihat hal itu Kaisar Han menghela napasnya berat, kembali mendudukkan dirinya ke atas tepian ranjang. Telapak tangannya yang besar meraih dan mengusapi pipi sebelah kanan Putri Xue Yue,

"Maaf, Apa kau terkejut? Mereka baik-baik saja, hanya saja aku harus mengurung mereka dipenjara bawah tanah. Hanya formalitas saja, Xue Yue..", Ujar Kaisar Han mengubah ekspresinya dari marah dan kesal menjadi sedih dan sayu.

Putri Xue Yue menatap ragu pada Kaisar Han, "Bisakah anda membiarkan saya bertemu dengan mereka, Yang Mulia..", ujarnya tidak merubah sedikitpun raut wajahnya. Gadis itu sedikit tersenyum untuk membujuk Kaisar Han, namun pria itu mengelengkan kepala. Mengenggam tangan Putri Xue Yue,

"Saya mohon, Yang Mulia..", Lirih Putri Xue Yue memohon pada Kaisar Han untuk mengijinkannya menemui kedua pangeran, yakni Pangeran Jing Ke serta juga Pangeran Wei Jin.

Kaisar Han tidak bergeming, kembali beranjak bangun dari tepian ranjang, sedikit melangkahkan kakinya menjauhi ranjang dan juga Putri Xue Yue. "Baik! Karna kau begitu tidak peduli padaku, pada perasaanku maka aku juga tidak akan peduli dengan perasaanmu, tidak peduli betapa kau mencintai pria lain. Aku dan kau akan membuat perjanjian..",

Pria itu menatap dingin dan serius pada Putri Xue Yue, menunjukkan jika perkataannya barusan adalah nyata dan akan benar-benar dilakukannya,

"Tadinya aku akan memberi hukuman penjara seumur hidup atau tidak paling buruk hukuman mati..", Ujarnya lagi sambil menyeringai sontak membuat Putri Xue Yue merinding. Kaisar Han berjalan perlahan mendekati putri Xue Yue, menunduk dan mendekatkan kepalanya kearah gadis itu. "Tapi mereka bisa menghindari hal itu, dengan syarat. Kau harus setuju untuk menjadi selirku, bagaimana, Xue Yue? Pikirkan baik-baik, kedua orang penting bagimu akan selamat dan hubungan antara ketiga istana juga akan tetap terjalin sempurna..",

Kaisar Han menatap intens kedalam mata Putri Xue Yue, memberikan sebuah senyuman yang terlihat menyeramkan bagi Putri Xue Yue sendiri. "Pilihan ada ditanganmu, Putri Xue Yue. Jika kau menolak, kedua orang di penjara bawah tanah itu akan menghadapi kematian, dan kedua pihak istana yakni istana Jing dan Wei akan dianggap sebagai pemberontak, pengkhianat dan akan dibantai secara menyeluruh..",

"Aku yakin..", Kaisar Han mendekatkan mulutnya tepat disamping telinga Putri Xue Yue yang memerah. "Kau tidak akan membuat pilihan bodoh, Sayang..",

***

"Kenapa dia bisa ada disini?!", Pangeran Jing Ke membelalakkan matanya bertanya.


Permaisuri Han, yakni Putri Wei Lin terlihat gelisah. "Dari yang ku dengar dari para dayang, Kak Xue Yue datang untuk bertemu Yang Mulia Kaisar. Kemudian dia jatuh pingsan, dan berakhir dibawa oleh Kaisar sendiri ke kediamannya. Aku mencoba mencari tau apa hal itu benar atau tidak, dengan memasukki kediaman Kaisar, meski di usir tapi aku sempat melihat jika Kak Xue Yue memang ada disana tengah berbaring di atas ranjang milik Kaisar..",

Dak!

Pangeran Wei Jin menendangkan kakinya ke jeruji besi, memukulkan kedua tangannya dengan kuat ke tempat yang sama. Raut wajahnya terlihat menyeramkan, dan sang adik yakin jika kakaknya itu sangat-sangat marah.

"Bodoh..kenapa dia bisa begitu bodoh, datang kemari sama saja dengan menyerahkan diri kepada Yang Mulia Kaisar..",

Pangeran Jing Ke memegangi bahu pria yang seharusnya menjadi adik iparnya itu, dengan maksud untuk menenangkan pikirannya tapi sepertinya Pangeran Wei Jin sudah terlalu terbawa suasana dan perasaannya sehingga dia sama sekali tidak bisa tenang, "Kak, Tenangkan dirimu. Aku pasti akan berusaha untuk membebaskan kak Xue Yue, aku janji. Kalian tidak usah khawatir..",

Pangeran Jing Ke mendekati jeruji, "Kau yakin, Permaisuri? Apa Kaisar akan melepaskan Xue Yue begitu saja..?", tanyanya ragu menatap ke wajah cantik Permaisuri Han itu. Gadis itu tersenyum, "Pangeran Jing Ke, Apalah gunanya statusku sebagai permaisuri jika melepaskan seorang teman saja tidak bisa..?", Ujar Putri Wei Lin dengan penuh keyakinan.

"Aku yakin, Yang Mulia Kaisar akan memberiku muka dan mau membebaskan Kak Xue Yue juga kalian berdua.", Gadis itu berujar sambil mengangguk-angguk pelan bertambah yakin dengan pendapatnya sendiri.

Plok..plok..plok..

Suara tepukan tangan terdengar, terlihat sosok tinggi dan gagah dengan balutan jubah berwarna perpaduan merah emas yang mengesankan. Baik Permaisuri Han, Pangeran Jing Ke maupun Pangeran Wei Jin sama-sama terdiam ketika menatap sosok dihadapan mereka itu.

"Hebat..hebat sekali, Permaisuriku. Apa sekarang penjara bawah tanah milikku menjadi tempat wisata dan rekreasi keluarga?", Ujar Kaisar Han menyeringai dan menatap tajam pada Putri Wei Lin disaat yang bersamaan. "Oh, Dan soal memberimu muka. Tentu aku akan memberimu, katakan berapa banyak muka yang kau inginkan? Apa muka semua tahanan disini cukup untukmu?",

Putri Wei Lin terdiam, kepalanya tertunduk dengan kedua tangan gemetaran bersembunyi dibalik lengan hanfunya yang panjang dan lebar. "Sepertinya tidak cukup bukan? Baiklah, bagaimana jika seluruh keluarga dan orang-orang di istana Wei? Jika masih tidak cukup, kau bisa mengambil sesukamu..",

Gadis itu langsung menurunkan tubuhnya, bersujud dibawah Kaisar Han.

"Maafkan saya, Yang Mulia. Maafkan saya..", Lirihnya memohon-mohon. Orang-orang yang melihat Permaisuri Han itu mungkin akan meringis dan juga merasa iba dalam hati sekarang ini,

Kaisar Han menyeringai, "Baik, Akan kumaafkan. Mengingat kau adalah istriku, dan kita sudah bersumpah untuk bersama sampai kematian menjemput. Meskipun aku melakukannya dengan terpaksa.", tawanya membuat wajah Putri Wei Lin memerah menahan malu dan kekesalannya.

"Sekarang..", Ujar Kaisar Han menegakkan kepalanya yang tadinya menatap kearah bawah dimana Putri Wei Lin masih bersujud. "Xue Yue, Aku yakin kau punya sesuatu yang ingin dikatakan kepada semua orang bukan?",


Dari belakang Kaisar Han, Putri Xue Yue muncul dengan terhuyung-huyung.

"Kakak..kak Wei Jin..",

"Xue Yue???!",

Tbc.

[COMPLETE] Being Emperor MistressTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang