22. Keinginan Sesaat

7.7K 650 42
                                    

Putri Xue Yue tidak menyangka, Kaisar Han benar-benar tidak menganggunya malam kemarin. Tapi tidak menutupinya ketika dia sama sekali tidak bisa tidur, bukan karna takut Kaisar Han akan mendadak menerobos masuk ke kamarnya dan mulai bernapsu. Melainkan, dia menangis semalaman. Hingga kini kedua matanya sedikit membengkak,

"Anda tidak apa-apa, Nyonya..?", Salah seorang dayangnya bertanya. Putri Xue Yue bisa menebak, dayang itu seumuran dengannya atau mungkin lebih muda. "Aku tidak apa-apa, hanya sakit pada bagian mata saja..", Balasnya seraya mengelengkan kepala.

Dayang muda itu semakin gelisah dan khawatir, karna bagaimanapun jika sampai orang di depannya ini sakit maka yang akan di salahkan adalah mereka, para dayang yang tidak bisa untuk menjaga Nyonya mereka dengan baik. "Apa sebaiknya meminta tabib memeriksa anda, Nyonya..?",

"Tidak perlu.", Gelengnya pelan. Meraih sebuah manisan dari atas meja untuk memakannya, "Jika Kaisar sampai tau aku memanggil tabib, dia pasti akan heboh dan bersikap berlebihan padaku..", lanjutnya masih sibuk memilih manisan selanjutnya yang akan di makannya.

Tunggu, apa yang kau lakukan Xue Yue?! Kenapa kau justru bersantai disini? Bahkan makan-makan.., Putri Xue Yue menghentikan aktivitas makannya, dia segera beranjak.

"Em, siapa namamu..?", Tanyanya pada dayang muda itu.

"Hamba bernama Tao Hua, Nyonya..", Balas dayang muda itu dengan sopan dengan membungkukkan badan dan menekuk lututnya. Xue Yue tersenyum, Nama yang indah..lirihnya dalam hati. Namun sayang, keindahan itu harus berakhir di dalam istana yang dingin ini..lanjutnya bergumam dalam hati.

Bagaimanapun, menjadi dayang di istana berarti menyerahkan dirinya pada Kaisar dan keluarga kerajaan lainnya. Mereka tidak di perbolehkan menikah sebelum Kaisar sendiri yang 'membuang' dan mencarikan pasangan untuk mereka, atau paling untung mereka akan di jadikan selir oleh Kaisar jika Kaisar tertarik.

Tapi, apa untungnya menjadi selir Kaisar? Pikir Xue Yue dalam hati, hanya menghabiskan malam bersama Kaisar apa menyenangkannya? Tidak ada cinta, jikapun ada memangnya Kaisar akan mencintaimu selamanya? Paling jika dia melihat yang lebih darimu, dengan segera kau akan seperti debu di setiap sudut ruangan, disapu, di hapuskan, dan di lap pergi dan kemudian menempatkan yang baru di sana.

"Aku merasa gerah, bisakah kau menyiapkan air untukku mandi..?", Seru Xue Yue mengibaskan tangannya lemah di depan wajahnya yang mulai basah karna keringat. Cuaca hari itu memang sangat panas, bahkan terlalu panas untuk berjalan-jalan di sekitaran istana.

Dengan segera Tao Hua menyiapkan apa yang diperintahkan Putri Xue Yue, dengan di bantu oleh dayang-dayang lainnya. Dimulai dengan mengisi kolam pemandian dengan air hangat, menaburkan kelopak-kelopak bunga serta menuangkan minyak wangi ke dalamnya.

Mungkin, kolam ini adalah satu-satunya tempat yang nyaman bagi Xue Yue untuk di kunjungi. Bukan berarti dia senang berada di sana selamanya, cukup selama Kaisar Han tidak datang dan menemuinya. Entahlah, mungkin pria itu terlalu sibuk untuk bisa datang dan mengunjunginya.

Tapi dari gosip yang di dengannya dari para dayang, pria itu selalu memanggil Permaisuri setiap malam untuk datang ke peraduannya, kediamannya. Lalu apa hubungannya dengan Xue Yue? Tidak ada, justru gadis itu harus merasa senang. Paling tidak dia bisa membuat Permaisuri Han mendapatkan apa yang menjadi haknya, serta dirinya yang terbebas dari sang Kasiar.

Sekali dayung, dua pulau terlampaui. Tapi entah kenapa, Xue Yue merasa tidak puas. Ada sesuatu yang menganjal dalam hatinya, karna bagaimanapun sekarang dia adalah istri Kaisar Han. Apa itu berarti dia harus melampaui satu pulau lagi?

Apa akan seperti cerita-cerita yang biasa di dengarnya di pasar disebuah desa yang di kunjunginya bersama kakaknya, mengatakan dimana seorang gadis di paksa menikahi seorang Kaisar yang kemudian saling mencintai.

Apa tidak ada cerita dimana, sang gadis berhasil membuat Kaisar membencinya dan membuangnya. Kemudian gadis itu akan kembali ke kekasih hatinya, hidup bahagia bersamanya. Betapa bahagianya, hanya saja walaupun ada kemungkinan apakah Pangeran Wei Jin akan masih mencintainya, apa pria itu sudah punya kehidupannya sendiri setelah ini.

Mengingat, Bagaimanapun Pangeran Wei Jin tidak mungkin mengharapkan selir kaisar bukan? Dia pasti di jodohkan dengan gadis lain, Lirih Xue Yue dalam hati sambil kembali meneteskan air mata yang membasahi wajah cantiknya. Aku tidak mau, aku tidak rela. Kak Wei Jin, aku ingin di hatimu hanya ada aku..

Klak..

Pintu kolam pemandian istana terbuka, Xue Yue yang masih menangis tidak menyangka jika Kaisar Han tengah berjalan kearahnya melepaskan seluruh pakaiannya dengan cepat kemudian melemparnya sembarangan. Air kolam bertambah beberapa senti ketika tubuh pria yang kekar itu masuk,

"Ya-- Yang Mulia..??", Gerjap Xue Yue masih tidak percaya kini pria itu telanjang di dalam kolam bersama dengan dirinya. Kaisar Han memberi Xue Yue pandangan datar, tanpa membalas pertanyaan batin gadis itu. Tangannya menarik dengan paksa Xue Yue ke arahnya, hingga menubruk dada bidangnya yang basah karna air.

Kaisar Han melirik Xue Yue dari bawah matanya, dengan sedikit kasar menarik kepalanya ke atas hingga wajahnya harus mendongak ke arah dimana matanya dapat bertemu dengan mata milik Kaisar. "Aku tidak bisa menahannya lebih lama lagi, Xue Yue. Bahkan untuk sehari--- tidak mungkin satu detik saja..",

Dengan kasar, Kaisar Han meraih dan melumat bibir Xue Yue. Mencengkram kedua tangan gadis itu yang merontah, memukul bahkan mencoba mendorong tubuh kekarnya menjauh. Jika ada kesempatan, pria itu akan melesakkan lidahnya menyapu bersih seluruh isi di dalamnya.

Tatapan mereka bertautan, ketika Kaisar Han melepaskan ciumannya dimana paru-parunya telah memaksa untuk mengambil pasokan oksigen lebih yang mulai menyurut. Dengan cepat, Kaisar Han melepaskan pergelangan tangan Xue Yue, meriah tali pengikat hanfu gadis itu yang telah basah karna air kolam rendaman.

Aneh, Xue Yue tidak berusaha menghentikannya. Justru kedua tangannya mencengkram kedua lengan kekar Kaisar Han, ketika pria itu dengan sekali hentakan melepaskan pakaian putih polos tipis itu dari atas bahu Xue Yue. Memperlihatkan bahu mulusnya, dan kedua buah dadanya.

"Yang Mulia---", Gadis itu mendesah ketika dengan ganasnya Kaisar Han menciumi jenjang lehernya, menjilati permukaan kulit tubuhnya. Napasnya menderu di depan buah dada milik Xue Yue, "Xue'er, Desahkan namaku..",

Seolah tidak mengerti kenapa dia harus mengikuti kemauan Kaisar Han, gadis itu mendesahkan nama Kaisar Han. Han Liu Heng, Han Liu Heng..membuat Kaisar Han sang pemilik nama tersenyum puas dan masih memainkan kedua buah dada Xue Yue.

"Ayo lakukan di kamar, Xue Yue..", Bisik Kaisar Han lembut di telinga Xue Yue yang memerah karna suhu ruangan kolam yang dingin juga panas di saat bersamaan. Tanpa sadar, Xue Yue mengangguk pelan. Membiarkan Kaisar Han mengendongnya keluar dari kolam, memperlihatkan setengah dari tubuh telanjangnya.

Kaisar Han membiarkan para dayang menyelimuti Xue Yue dengan kain putih yang lembut, berjalan dengan penuh wibawa sambil mengendongi gadis itu menuju ke peraduan milik Xue Yue.

Aku sangat senang, Xue Yue..

Sangat senang..

Dengan cepat, Kaisar Han telah sampai membawa Xue Yue ke kamarnya. Para dayang yang berjaga di depan pintu tertunduk melihat kedatangan junjungannya, dan langsung membukakan pintu untuk mereka.

"Katakan, aku sedang tidak ingin di ganggu selama bersama Selir Xue..", Pintah Kaisar Han sambil berjalan masuk ke dalam kamar masih sambil mengendong Xue Yue yang sejak tadi hanya diam saja dan menutupi wajahnya dengan membenamkannya pada dada Kaisar Han.

Perlahan, Pria itu membaringkan tubuh munggil Xue Yue ke atas ranjang. Menarik pergi kain yang menutupi tubuh wanita miliknya itu, kedua matanya membulat ketika lagi-lagi melihat tubuh indah milik Xue Yue.

"Xue Yue..", Lirihnya dengan nada rendah namun sangat lembut. Sementara yang dipanggil hanya memberi tatapan memelas entah minta di lepaskan atau meminta lebih, 

"Kau boleh membenciku, tapi aku tidak bisa di cegah seperti ini terus. Bagaimanapun kau adalah istriku..",

Tbc.

[COMPLETE] Being Emperor MistressTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang