15. Kehormatan

11.2K 779 44
                                    

Putri Xue Yue tidak pernah menyangka, jika pertanyaannya barusan akan membuatnya berakhir di atas ranjang dengan tubuh seorang pria tengah berada di atasnya. "Ya-- Yang Mulia..", Lirihnya ketika Kaisar Han hendak mendekatkan wajahnya dan menciumi dirinya.

Pria itu mengernyit dengan heran, "Kenapa? Bukankah tadi kau sendiri yang memintaku memilih, jadi aku memilih untuk tidur bersamamu. Bagaimana? Apa kau keberatan dengan pilihanku, Xue'er..?", Ujar Kaisar Han mengunakan perkataan Putri Xue Yue sebagai senjatanya untuk melawan balik gadis itu.

Mata Putri Xue Yue mengedip tidak karuan, kedua tangan munggilnya berusaha menahan dan mendorong tubuh kekar Kaisar Han yang masih dilengkapi dengan balutan hanfu dan jubah kebesarannya. "Em..", Erang Kaisar Han ketika Putri Xue Yue secara tidak sengaja menyentuh sesuatu milik kaisar yang terletak di antara kedua pahanya dengan kaki munggilnya yang merontah-rontah.

"Xue Yue..", Lirih Kaisar Han menatap Putri Xue Yue dengan tatapan yang aneh, atau lebih tepatnya tatapan mesum. "Kau baru saja merangsangku..", Gumamnya berusaha menahan kedua tangan Putri Xue Yue yang menekan dadanya dengan tujuan memberi jarak di antara tubuh mereka dan juga untuk menjauhkan diri Kaisar darinya.

Putri Xue Yue tersipu, baik telinga hingga kedua sisi wajahnya telah memerah menandakan dirinya malu dengan ucapan Kaisar Han barusan.

"Sa-- Saya tidak sengaja, Yang Mulia. Tolong lepaskan saya..", Gadis cantik itu dengan gagap menjawabi godaan Kaisar Han.

"Hm.., Aku tau kau tidak sengaja. Tapi itu lebih baik, semakin membuatku terangsang..", Goda Kaisar Han lagi semakin memasang wajah mesum kepada Putri Xue Yue. Jari-jari tangannya menyisiri rambut Putri Xue Yue yang lembut, "Kau tau, Xue Yue..setiap malam aku selalu memimpikanmu, hingga aku harus menganti pakaian ditengah malam karna basah..",

Wajah Putri Xue Yue benar-benar memerah sekarang, bukan karna dia malu saja melainkan marah dan kesal karna Kaisar Han selama ini selalu membayangkan hal yang tidak-tidak dengan dirinya, "A-- Anda tidak seharusnya begitu, Yang Mulia. Saya akan menjadi merasa tidak enak hati terhadap Permaisuri..",

Kaisar Han beranjak bangun dari atas tubuh Putri Xue Yue, mendudukkan pantatnya ke atas tepian ranjang. "Permaisuri?", Dia hanya mengangkat alisnya sebelah. Menatap heran pada Putri Xue Yue,

"Hah, Aku bahkan tidak pernah menyentuhnya. Xue Yue..", Kaisar Han menjawab seraya menghela napas secara kasar. Putri Xue Yue menatapnya gelisah, membuat Kaisar bertanya heran melihat ekspresinya yang aneh.

"Kenapa Yang Mulia begitu..?", Ujar Putri Xue Yue bertanya pada Kaisar Han yang semakin mengernyitkan kening dengan alis yang masih terangkat sebelah. "Maksudku, kenapa Yang Mulia bersikap dingin pada Permaisuri..? Jika anda begini, Permaisuri akan sangat terluka..", lanjutnya masih mempertahankan ekspresi gelisahnya.

Kaisar Han berpikir sejenak, pria itu mengangguk-angguk seolah setuju dengan perkataan Putri Xue Yue. Entah perasaannya saja, atau Kaisar Han menjadi sedikit penurut, 'sedikit' saja.

"Jadi..", Ujar pria itu dengan tenang dan terlihat kalem-kalem saja. "Kau ingin aku bagaimana, Xue Yue..?", lanjutnya seraya memiringkan kepalanya sedikit sambil melipat kedua tangannya di dada.

Putri Xue Yue memutar bola matanya sekali, seolah dia tengah berpikir. Mencari cara untuk menghindari kemesuman Kaisar Han, yang ada dihadapannya. "Ba-- Bagaimana jika Yang Mulia bermalam bersama Permaisuri satu hari saja, setelah Yang Mulia menyentuh Permaisuri, baru anda boleh menyentuh saya..",

"Hah? Lebih baik aku langsung menyentuhmu saja, kemarilah..", Seru Kaisar Han mendekatkan diri kearah Putri Xue Yue sambil mengibas-ngibaskan kedua tangannya seolah memanggil agar gadis itu mendekat padanya. Tapi, Putri Xue Yue justru meraih selimut menutupi seluruh tubuhnya dengan erat.

"Tidak mau! Yang Mulia harus melakukannya, jika anda benar-benar mencintai saya..", Ketus Putri Xue Yue sebenarnya sengaja memancing pria itu agar terjebak dalam rencananya yakni membuat Kaisar Han jatuh hati pada Permaisuri, Putri Wei Lin.

Kaisar Han mengernyitkan keningnya, lagi-lagi menghela napasnya dengan kasar dan mengelengkan kepala melihat kelakukan gadis itu. "Apa kau sedang melakukan penawaran denganku, Xue Yue..?", Ujarnya bertanya pada Putri Xue Yue dengan nada yang mengintimidasi meskipun tidak mempan sedikitpun pada diri Putri Xue Yue sama sekali.

"Kalau tidak mau maka sudahlah, Saya juga tidak akan memaksa anda, Yang Mulia..",

"Aku tidak butuh penawaranmu, Xue Yue. Aku bisa melakukannya sendiri, tinggal menarik selimut ini pergi dan menelanjangimu maka semuanya akan beres..",

Sial, Pria ini sama sekali tidak gentar dengan ancaman Putri Xue Yue. Bahkan terang-terangan mengungkapkan keinginan mesumnya pada gadis itu, kini Kaisar Han dengan tegas menyatakan dirinya untuk menyerang Putri Xue Yue dengan merangkak naik dan mencoba untuk menarik pergi selimut yang menutupi tubuhnya.

Dengan sekuat tenaga Kaisar Han menarik, dan sebaliknya Putri Xue Yue harus menahannya sekuat tenaganya. Tidak peduli jika tangannya akan patah karna hal itu, juga tidak peduli jika dia harus semalaman saling tarik dan menahan bersama Kaisar Han. Oh, ya dewa. Apa pria ini banteng?? Kenapa kuat sekali!

"Akh!!",

Kaisar Han meloncat turun dari atas ranjang, ketika telinganya mendapatkan serangan pamungkas dari seorang perempuan. Yakni, berteriak. Pria itu mengosokkan tangannya ditelinganya yang terlihat memerah, "Ya Ampun, Xue Yue. Kau hampir saja membuat gendang telingaku pecah..",

"Sa-- Salah Yang Mulia sendiri, saya sudah memperingatkan anda sebelumnya..", Tuduh Putri Xue Yue mengeratkan pegangannya pada selimut yang menutupi seluruh tubuhnya.

Kaisar Han menghembuskan napasnya dengan berat setelah mengambil napas dalam-dalam, sepasang matanya menatap kesal kearah Putri Xue Yue sambil mengangguk-angguk dengan tegas. "Baik, Kau menang. Kau tadi ingin aku menyentuh Permaisuri, begitu? Baik, akan ku lakukan sekarang juga..",

Pria itu berjalan keluar dari kamarnya sendiri, meninggalkan Putri Xue Yue yang masih bersikukuh menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut. Sementara Kaisar Han berjalan meninggalkan kediamannya, dan berakhir di depan pintu kamar Permaisuri Han, Putri Wei Lin.

"Hormat kami pada anda, Yang Mulia..", Para dayang memberi hormat pada Kaisar Han yang berdiri tegap dengan salah satu tangan melingkar dibelakang pinggulnya dan tangan lainnya terangkat di depan pinggulnya.

"Apa Permaisuri ada di dalam?", Tanyanya pada salah satu dayang yang diyakininya adalah pelayan pribadi milik Wei Lin alias tangan kananya.

Gadis muda itu mengangguk, membenarkan. "Permaisuri saat ini sedang mandi, Yang Mulia..", jawabnya lagi menjelaskan. Entah kenapa, Kaisar Han tersenyum menyeringai. Membuat semua yang ada di sana merinding, tapi tidak bisa menunjukkannya secara langsung.

Brak..

Dengan kasar, Kaisar Han membuka pintu kamar Permaisuri Han. Mendapati gadis itu tengah berendam di dalam bak kayu yang dipenuhi taburan berbagai jenis bunga, dengan membelakangi pintu, Permaisuri Han masih tidak menyadari kedatangan sang suami.

Hingga ketika dirinya merasakan seseorang memasuki bak kayu berendamnya, memeluknya dari arah belakang. Sebuah tangan kekar melingkar dibawah dadanya, dan tangan lainnya terlihat memegangi sisi tepian bak kayu.

Dengan gelisah, Permaisuri Han membalikkan badannya untuk melihat siapa yang berani menyentuhnya, sang permaisuri.

"Ya-- Yang Mulia?!!",

Tbc.

Hehe, Last Update buat hari ini ya 😂

[COMPLETE] Being Emperor MistressTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang