3. Rencana

13.4K 990 4
                                    

Tuan putri Xue Yue, putri dari istana Jing. Gadis itu tengah duduk diruang kerja Ratu Jing, Ibundanya yang duduk anggun dikursi mewah yang tidak seberapa dibandingkan singgasananya di aula istana.

Tatapan Putri Xue Yue tidak bisa berhenti gelisah, sesekali melirik kearah sang ibu yang kini menyesap teh dari cangkir kecil yang berukiran bunga teratai.

Bunyi benturan kecil pantat cangkir dengan permukaan meja di depan Ratu Jing cukup untuk membuat Putri Xue Yue merinding, ditambah raut wajah penuh kekesalan terpampang jelas di mata sang Ibunda.

Bahkan para dayang yang berada disana semakin menundukkan kepala dan menelan ludah pelan,

"Xue Yue, Katakan. Apa yang dibilang Kakak juga Ayahandamu adalah benar?", Ujar Ratu Jing pada putrinya yang langsung meluruskan punggungnya yang mulai kelelahan. Putri Xue Yue cengegesan, menoleh kearah Ratu Jing yang memicingkan mata melihat kelakuan sang putri.

"Apa maksud, Ibunda?", Putri Xue Yue mengelak. "Kakak dan Ayahanda bilang apa memangnya?", Lanjutnya berpura-pura seolah dirinya tidaklah tau maksud perkataan sang Ibu, yaitu ratu Jing.

Wanita paruh baya itu menghela napas, memukulkan tangannya ringan pada permukaan meja.

"Masih berpura-pura?!", Ratu Jing memekik menunjukkan jari telunjuknya tepat kearah Putri Xue Yue yang merinding dengan tegas. Gadis itu segera beranjak bangun dari posisi duduknya, berjalan cepat ke tengah-tengah dan berlutut didepan sang Ibu. Kepalanya yang tertunduk menandakan dirinya telah menyadari kesalahannya.

"Mǔqīn, Maafkan Xue'er. Xue'er sudah tau salah, maafkanlah putrimu ini..", Putri Xue Yue memohon seraya memberi penghormatan pada Ratu Jing yang telah kembali ke posisi duduknya dan mendengus disertai helaan napas yang kasar.

*Mǔqīn = Ibu

Sebenarnya, Pangeran Jing Ke tidaklah sengaja mengatakan kekesalannya pada sang Ibu. Ditambah lagi sang ayah yang memang tidak bisa menyimpan sebuah rahasia apalagi terhadap sang istri, Ratu Jing.

Sang kakak serta ayah sama-sama berdoa semoga adik mereka itu bisa selamat dari kekesalan dan kemarahan sang Ibu.

"Katakan, apa itu benar? Pangeran Wei Jin, dari istana Wei telah menciumi mu?!", Kali ini ratu Jing sama sekali tidak berbasa-basi dan langsung menanyakan apa yang berhasil membuatnya marah sebesar itu pada sang tuan putri.

Tatapan tajam sang ibu membuat Putri Xue Yue mengangguk pelan untuk memberi jawaban untuk pertanyaan Ratu Jing,

Ratu Jing menarik napas dalam dan menghembuskannya lewat hidung mancungnya perlahan, mengingat seorang wanita haruslah anggun dan berwibawa.

"Bagaimana kau bisa membiarkannya melalukan itu hah?", Tanyanya kemudian kembali memberikan tatapan tajam pada sang putri yang langsung mendongakkan kepalanya.

"Dan, Bagaimana sebagai seorang pangeran, Dia melakukan hal memalukan seperti itu? Menciumi seseorang tanpa ijin termasuk tindak kriminal, pelecehan. Coba kau pikirkan, jika hal ini tersebar bagaimana kau akan menikah?!", Lanjut Ratu Jing semakin menyuarakan kekesalannya yang sudah nyaris memuncak dan meledak.

Putri Xue Yue lagi-lagi cengegesan,

"Aiya, Ibunda. Biarkan saja, Xue'er tidak mau menikah. Xue'er akan menemani Ibunda juga Ayahanda seumur hidup, menjadi perawan tua sudah cukup..", ujar gadis itu sontak membuat Ratu Jing yang merupakan ibunda kandung dari Putri Xue Yue sendiri terperanjat dari duduknya dengan mata yang membelalak tidak percaya dengan yang baru saja diucapkan sang Putri.

"Fèihuà! Sebagai seorang putri bagaimana kau bisa berkata seperti itu hah? Apanya yang menjadi perawan tua, jangan menyumpahi diri sendiri, Xue'er..", Ratu Jing mengomeli Putrinya itu lagi dan lagi hingga gadis berwajah cantik dan menawan itu memutar kedua bola matanya malas secara diam-diam.

Disaat yang bersamaan, Pangeran Jing Ke dan Raja Jing memasuki ruangan Sang Ratu dimana Putri Xue Yue juga berada saat ini tengah berlutut dihadapan Ibundanya.

Sang kakak membantu adiknya bangun, sementara sang ayahanda membujuk istrinya yang tidak kalah cantiknya dengan sang putri. Bahkan dikabarkan bahwa dulu, Kaisar yang sekarang pernah jatuh cinta padanya dan hendak menikahinya.

Beberapa kali, tidak bahkan mungkin setiap hari, Raja Jing merasa bersyukur karna Ratu Jing memilih daripada Kaisar dan menjadi seorang Permaisuri.

"Istriku, sudahlah. Jangan marah-marah lagi, Lihat Xue'er sudah hampir dibuat pingsan oleh omelanmu..", Ujar Raja Jing berceloteh mencoba menolong putrinya sementara Ratu Jing justru mengernyit.

"Pingsan? Hah, Itu lebih baik dia berpura-pura pingsan dan melupakan kejadian memalukan itu. Kau dengar katanya tadi? Dia ingin menjadi perawan tua, Suamiku..", Balas Ratu Jing setelah selesai mengernyit dan mulai hendak mengomeli Putri Xue Yue yang mengerucutkan bibirnya layaknya bebek di danau teratai dibelakang gunung sana.

"Ei, Jangan berkata seperti itu. Xue'er, Cepat minta maaf pada Ibundamu..", Pintah Raja Jing pada Putri Xue Yue yang mendengus kemudian hanya bisa menuruti keinginan sang ayah. Ratu Jing hanya bisa menghela napas menerima kelakuan sang putri yang kekanak-kanakkan.

"Tapi, yang kukatakan adalah hal serius. Xue'er, Jika hal ini sampai tersebar akan sulit bagimu mencari pasangan kedepannya. Jadi lebih baik kita nikahkan kamu secepatnya..", Tukas Ratu Jing menatap ke Putri Xue Yue, Pangeran Jing Ke dan Raja Jing secara bergantian. Sekali lagi sang putri hanya bisa mengerucutkan bibirnya jengkel dengan percakapan tentang pernikahan ini,

"Ibunda, Bagaimana jika adik dinikahkan dengan Pangeran Wei Jin saja. Karna dia telah merebut ciuman dari adik kesayanganku, dia harus bertanggung jawab..", Pangeran Jing Ke membuka mulut dan mendapat tatapan dengan mata yang melotot dari Putri Xue Yue.

Raja Jing mengangguk-angguk, Ratu Jing sendiri terlihat berpikir sejenak sebelum akhirnya menyetujui.

"Baiklah, Minggu ini kita akan pergi berkunjung ke istana Wei dan membicarakan masalah ini..", Ujar Ratu Jing lagi mengakhiri ceramah panjangnya pada Putri Xue Yue yang berjalan gelisah meninggalkan ruangan sang Ibunda.

"Kenapa lagi...?",

Tbc.

Hei, Jumpa lagi. Oh iya, Formatnya aku ganti ya 😆 Penulisan nama dan tempat tidak akan miring lagi karna sulit untukku mengaturnya 😂

[COMPLETE] Being Emperor MistressTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang