👽4- siapa dia?

20 3 0
                                    

K a s t a r a

Terkadang kita sebagai kaum lelaki seperti tidak punya harga diri setelah teori 'perempuan selalu benar' berbunyi.

Bagian dari empat

HARI pertama naik kelas memang menyenangkan. Tidak ada belajar, tidak ada guru. Bahkan para murid di kelas di biarkan berkeliaran tanpa ada yang menegurnya.

Kastara saat ini hanya tengah mendengarkan lagu di earphone yang ia pasang di kedua telinganya sambil mengikuti alunan musik tersebut. Matanya terpejam. Rasanya lelah harus melihat makhluk astral setiap hari.

"Kas, katanya lo mau antar gue keliling ini sekolah. Ayo sekarang aja, gue nggak sabar nih!" Seru Hansa bersemengat sambil menggoyangkan lengan Kastara.

Dengan terpaksa Kastara membuka matanya lalu menatap Hansa tajam, tetapi dirinya hampir saja terjungkal kebelakang karena sosok hantu lelaki berwajar remuk itu muncul lagi di belakang Hansa dengan tatapan datar.

"Lo kenapa?" Hansa berhasil memegangi Kastara yang hampir jatuh ke belakang saking kagetnya.

"Gue nggak mau jadi tutoring keliling lo! Pergi aja sendiri, ajak siapa kek di kelas ini." Dengan cepat Kastara mengalihkan pandangannya kebawah, wajah hantu itu sangat menyeramkan, bikin Kastara linu melihatnya.

"Ih nggak mau, ayo dong!" Hansa merengek seperti anak kecil sambil terus menggoyang-goyangkan lengan Kastara.

Turuti dia!

Suara itu tiba-tiba muncul, Kastata merinding melihat sosok hantu lelaki berwajah seram yang sekarang tengah menatapnya dengan mata yang tersisa satu, Kastara yakin hantu ini korban kecelakaan atau kekerasan karena wajahnya sangatlah rungsek.

"Kas! Pokoknya lo harus temani gue keliling, titik!"

Kastara langsung mengangguk patuh sesekali melirik sesosok cowok itu yang ternyata sudah menghilang, "tapi sebentar aja, gue nggak mau lama-lama."

Mendengar jawaban Kastara, Hansa bersorak gembira, yaudah, yuk!"

👻K a s t a r a👻

DIMULAI dari lapangan utama sekolah yang di pakai untuk Upacara senin dan olahraga, Kastara dan Hansa berjalan beriringan.

Mereka berdua sekarang tengah berada di greenhouse atau yang bisa disebut juga rumah kaca yang di tumbuhi tanaman obat-obatan untuk anak IPA yang kebagian prakterk, "green house, kalau lo mau tahu jenis tanaman obat-obatan disini." Kastara menjelaskannya dengan ogah-ogahan.

Di pojokan rumah kaca terdapat hantu berambut panjang dengan berpakaian seragam sekolah, hantu itu menunduk dan hanya diam.

"Terus, perpustakaan dimana?" Tanya Hansa semangat.

"Perpus nanti! Sabar kenapa sih, nanti juga gue kasih tahu."

Mendapat omelan dari Kastara membuat mulut Hansa menekuk, dasar galak! "Yaudah sih, gue kan cuma nanya kenapa lo ngomel."

"Nggak usah banyak tanya, masih mending gue mau temani lo! Mend --- " ucapan Kastara terhenti ketika sosok lelaki itu muncul lagi di belakang Hansa.

"Apa? Mending apa?!"

Kastara menadadak bungkam, ia memilih mengabaikan hantu itu, "lanjut ke lab."

KastaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang