K a s t a r a
-Catra kecil dan Catra now-
Lucu memang ketika yang terlihat baik-baik saja justru realitanya paling rapuh disini
Bagian dari limabelas
CATRA membuka pintu rumahnya dengan senyuman yang lebar, "assalamualaikum." Ucapnya sesudah ia masuk ke dalam rumah besar yang tampak sepi.
Prang!
Mendengar sesuatu dari arah dapur Catra segera berlari ke sana dengan panik. Catra mengintip dari tembok pembatas antara ruang makan dan dapur.
"Kamu harusnya mikir, aku cape-cape pulang kerja cari duit buat siapa?! Buat kamu dan Catra!" Heru yang merupakan ayah dari Catra berteriak di depan wajah istrinya Berlin.
"Nggak usah ngeles lo, gue tahu kalau di tempat kerja ada jalang yang memang harus lo kasih makanan! Nggak usah bawa-bawa nama gue sama Catra!" Teriak Berlin dengan air mata yang berlinang.
"JALANG JALANG JALANG LAGI." Heru murka, "tahu apa lo tentang jalang, hah?!"
"Lo pikir gue nggak lihat kalau selingkuhan lo itu sekretaris lo sendiri!"
Nafas Heru sudah memburu, lelaki bertubuh tinggi itu sudah memegang piring beling ditangannya hendak di lempar kewajah Berlin, untungnya Catra segera berlari dan menahan pergerakan ayahnya, "ayah udahh yah, udah."
Heru menatap anak lelakinya murka, "minggir kamu Catra, bunda kamu ini memang harus di beri pelajaran agar mulutnya tidak sembarangan jika berbicara!"
"Ayah udahhh! Kasihan bunda yah!" Catra memeluk Berlin bermaksut melindungi sang bunda. "Minggir nak, biarin bunda mati di tangan ayahmu ..."
Air mata Catra kini jatuh, "nggak bunda, nggak!" Ia menggeleng keras sambil terus memeluk sang bunda erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kastara
FanfictionTEEN FICTION + FANTASY + ROMANCE #booknumber3/3 Waktu kecil pasti pernah main setan-setanan kan? Nah, cowok ganteng bernama Kastara Xyneerva juga pernah. Sialnya permainan itu membuat hal yang seharusnya mustahil justru terjadi. Bisa bayangkan disa...