👽5-hubungan ganjil

18 4 0
                                    

K a s t a r a

Buat aku di khawatirin kamu itu kayak ada manis-manisnya gitu
Hehe

Bagian dari lima

PULANG sekolah hari ini, Sadara dan Catra memang akan main ke rumah Kastara membahas apa saja yang cowok itu lihat hari ini.

Awalnya Hansa juga ingin ikut, tetapi Ayah gadis itu tiba-tiba menelpon dan berkata sudah berada di depan gerbang sekolah untuk menjemputnya, Kastara bersyukur karena akhirnya Hansa tidak mengikutinya karena itu cewek sangat menyebalkan.

Mobil jemputan Kastara sudah berada di depan gerbang, sang supir membukakan pintu untuk majikannya, "hallo Pak Anto!" Sapa Sadara senang.

Pak Anto yang memang menjadi supir untuk menjemput Kastara tersenyum hangat, "Neng Sadara sama Catra mau main ya sama aden?" Tanyanya dengan logat Jawa yang medok.

"Iya, dong. Bilang ke Tante Hara nanti buatin minuman manis sama kue yang banyak ya." Catra berseru semangat membuat Kastara mendengus.

"Udah ayok cepetan naik, gue merinding disini." Kastara langsung membuka pintu mobil di depan. Lelaki itu memang selalu duduk di samping kursi kemudi.

Sadara dan Catra duduk di kursi belakang. Setidaknya Kastara bersyukur hari ini makhluk halus tidak ada yang menumpang di mobil belakangnya.

"Kas, di belakang lagi nggak ada setan kan?" Catra memperhatikan sekeliling mobil Kastara ngerih.

"Kaga, santai aja." Kastara menoleh kebelakang dan matanya langsung terbelalak melihat sosok hantu anak kecil yang tadi pagi mengikuti ayahnya. "LO LAGI!"

"Eh, kenpa Kas?" Sadara bertanya panik.

"Lo berdua diam jangan bergerak, Pak Anto jangan jalan dulu ya." Titahnya, "bocah, lo ngapain sih ngintilin mulu kerjaannya."

Hantu itu duduk di tengah-tengah Sadara dan Catra dengan memegang lututnya sembari menggeleng,

"Nama lo siapa?"

Anak kecil itu menggeleng lagi.

Kastara mengangguk, jika hantu ini tidak ingat dengan namanya sudah pasti sosok ini meninggalnya sudah lama. Tapi masa iya, anak kecil kan belum ada dosa, masa bisa terhatan di dimensi manusia?

"Turun dari mobil gue!"

Hantu itu menggeleng.

"Lo maunya apa sih, ngomong dong. Kalau gue lihat sih lo paling arwah umur 7 tahun. Pasti sudah bisa bicara." Ucapnya santai tak memikirkan wajah Sadara, Catra dan Pak Yanto yang sudah berubah ngerii.

Sosok itu membuka mulutnya, Kastara segera tercekat ketika lidah hantu itu ternyata tidak ada, darah langsung bercocoran dari mulut anak kecil itu. Kastara memejamkan matanya, "gue nggak bisa biarin lo gangguin orang." Gumamnya.

"Pak Anto, Sadara ,Tra. Kita berdoa bareng-bareng biar hantu ini pergi." Kata Kastara kemudian membuat hantu itu menggeleng sambil menangis.

Sadara dan Catra mengangguk.

Namun hantu itu segera terbang dari tempat duduk Kastara dan pergi keluar menembus mobil. Melihat itu Kastara memegangi dadanya lega. "Dia udah pergi."

"Yang benar Den? Bapak takut dia jadi penunggu mobil disini nanti." Wajah Pak Anto cemas.

Kastara tersenyum, "nggak kok Pak, dia cuma jadi penunggu di sekolah aja."

👻K a s t a r a👻

CATRA berbaring di kasur besar Kastara melepas penat sedangkan Sadara hanya duduk bersandar di lantai sambil membaca artikel di Laptop.

KastaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang