K a s t a r a
Jujur saja kalau melihat kamu sakit aku yang malah jauh lebih sakit
Bagian dari tujuhbelas
BIASANYA pagi ini Kastara masih molor, namun entah dorongan darimana lelaki berwajah ganteng itu justru sudah bangun dan sudah memakai seragam sekolahnya lengkap.
"Tuan tumben sekali nggak kerbau." Ujar Emily yang melihat Kastara tengah berdiri di cermin.
"Ya harusnya lo bangga dong bukannya malah ngomong kayak gitu." Kastara membalas ketus sambil merapikan bajunya.
Emily mendengus, "marah-marah mulu hobinya, heran." Cibirnya. "Tuan mau move on dari Sadara?"
Mendengar kata asing dari mulut hantu itu tentu saja Kastara kaget, "lo tahu move on dari mana? Gila, kemajuan pesat banget setan jadul kayak lo tahu bahasa jaman now."
"Hantu-hantu lain juga sudah ngerti bahasa sekarang kali, Emily yang sekarang bukan Emily yang dulu lagi." Ledeknya lalu melayang ke atap.
"Songong."
Suara derap langkah terdengar dari luar kamar yang ia yakini adalah Hara, sebelum Hara mengetuk pintu kamar putranya dengan cepat Kastara langsung membuka pintunya duluan, "morning, ibu!"
Hara terkesikap, biasanya kan Kastara itu kayak babi guling lagi pelukan sama bantal kesayangannya di kamar, "kamu tumben sudah bangun? Sudah rapih pula?"
"Memangnya salah, bu?" Kastara jadi bingung, bangun telat salah, nggak bangun telat malah pada nanyain. Maunya apa?
"Nggak kok, bagus malah." Hara tersenyum sambil merangkul putranya ke bawah, "sarapan dulu ya, Tara."
"Oke."
👻K a s t a r a👻
SUASANA kelas tampak adem ayem pagi ini, Kastara tersenyum selebar lapangan bola saat memasuki kelas sampai-sampai Hansa yang duduknya di depan merasa silau karena jambul Kastara sangat mengkilat.
Kastara duduk di bangkunya yang langsung di tatap oleh Hansa, "tumben lo jam segini sudah datang?"
Cowok itu melirik Hansa dengan tatapan tajam, "masalah buat lo?"
"Itu mata sampai gitu natapnya, belum aja gue colok."
"Colok hati gue aja nih." Jawabnya sambil terkikik geli bikin Hansa jadi merinding sendiri, Kastara yang biasanya tidak seperti ini soalnya.
"Lo kerasukan setan apaan, Kas?" Hansa mencondongkan wajahnya meneliti wajah Kastara yang tanpa mereka sadari wajah keduanya sudah sangat dekat.
Merasa terlalu dekat dan jantungnya berdegup cepat Kastara segera menyentil dahi Hansa, "muke lo woy! Modus mau cipok gue bilang." Cibir lelaki itu.
Bibir Hansa mencebik, "dih, amit-amit!" Serunya.
Kastara malah tertawa geli melihat ekspresi wajah Hansa yang sangat abstrak menurutnya, sedangkan Hansa malah tampak aneh melihat Kastara yang tampak berbeda pagi ini, cowok itu juga nggak se-nyinyir biasanya. Tumben.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kastara
FanfictionTEEN FICTION + FANTASY + ROMANCE #booknumber3/3 Waktu kecil pasti pernah main setan-setanan kan? Nah, cowok ganteng bernama Kastara Xyneerva juga pernah. Sialnya permainan itu membuat hal yang seharusnya mustahil justru terjadi. Bisa bayangkan disa...