K a s t a r a
☆Kastara Xyneerva☆
Katanya kalo dia jadi api kita harus bisa jadi airnya karena kalau api ketemu api semuanya akan hangus
Bagian dari tigabelas
BUNYI-an nyaring ayam berkokok yang berasal dari jam weker terdengar membuat kuping Kastara pengang. Sebab jam mungil itu berada di tepat samping telinganya.
"Ah Shit!" Makinya dengan mata yang setengah terpejam. Tangannya bergerak mengambil jam itu kemudian mematikannya. Seketika suasana berubah menjadi hening.
"Tuan, ini sudah jam 6 loh. Kamu nggak sekolah?" Suara Emily sayup-sayup terdengar ke telinga Kastara.
"KASTARA, BANGUN NAK. NANTI KAMU TELAT." Suara Hara sudah terdengar dari balik pintu kamarnya. Kastara dengan terpaksa membuka matanya. "Iya, sebentar lagi aku bangun."
"Jangan lama-lama ya nak, kasihan Pak Anto nunggu kamu."
"Iya, Bu." Titahnya kemudian mata Kastara kembali terpejam. Entah mengapa ia sangat lelah hari ini. Rasanya Kastara seperti baru tidur 2 jam saja padahal kenyataannya lelaki itu semalam sudah molor dari jam 8 malam.
"Tuan, bangun. Heyy!" Emily berbaring di sebelah Kastara.
Kastara memiringkan badannya ke arah kanan. Dengan perlahan matanya terbuka sedikit demi sedikit. Pemandangan yang pertama Kastara lihat adalah wajah pucat Emily, "Mil, lo bisa nggak jangan ngagetin gue terus?"
"Habisnya kamu kayak badak, nggak bangun-bangun. Nanti kalau telat gimana?"
Kastara berdecak, ia langsung merubah posisinya menjadi duduk, "gue mau nggak masuk aja hari ini. Ngantuk banget." Ucapnya sambil menguap lebar.
"Kamu tahu tuan."
"Apa?"
"Nafas kamu bau sekali, seperti nafas naga." Emily menutup wajahnya dengan rambut panjangnya.
"Sembarangan! Gue walaupun bangun tidur tetap wangi!"
"Ya, terserah tuan aja."
"Athena semalam kemana, gue sudah lupa sesaat kembali ke dalam raga soalnya."
"Dia pulang, katanya nanti dia mau kesini lagi Tuan."
Kastara mengangguk lalu turun dari kasurnya bersiap mandi, namun langkahnya terhenti seketika, "Mil, kok gue ngerasa capek banget ya. Memang semalam gue balik ke raga jam berapa?"
Emily mencoba berpikir, hantu itu kemudian melayang ke arah jam dinding yang terpasang di atas meja belajar Kastara. "Ni, di angka ini." Tangannya menunjuk angka 8.
"Hah? Serius? Perasaan gue cuma sebentar doang." Mata Kastara terbelalak melihatnya.
"Ya itu lah tuan, kamu tidak akan merasakan setiap detik dari dimensi sebelumnya karena waktu dari dimensi yang telah lalu berjalan sangat lambat. 1 jam disana bisa menjadi 3 jam di sini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kastara
أدب الهواةTEEN FICTION + FANTASY + ROMANCE #booknumber3/3 Waktu kecil pasti pernah main setan-setanan kan? Nah, cowok ganteng bernama Kastara Xyneerva juga pernah. Sialnya permainan itu membuat hal yang seharusnya mustahil justru terjadi. Bisa bayangkan disa...