SELAMAT MEMBACA
BAB KE 2
^_^🐲🐲🐲
PAGI ini Kastara terbangun dari tidur ternyenyaknya. Bagaimana tidak, semalam ia bermimpi di cium pipinya oleh Pevita pearc, bahkan rasanya seperti nyata ciuman dari calon masa depan Kastara itu. Ahh, ingin rasanya tidur lagi.
"TARA, BANGUN. NANTI TELAT. INI KAN HARI PERTAMAMU DI KELAS 12!" Suara melengking itu terdengar nyaring dari luar kamar Kastara. Tara adalah panggilannya dirumah. Awalnya Kastara protes kenapa dirinya di panggil Tara, seperti nama perempuan saja.
Namun Hara malah menjawabnya jika waktu kecil Kastara itu lebih senang di panggil Tara, soalnya lidahnya suka keserimpet kalau nyebut namanya sendiri. Apalagi nama panjangnya Kastara Xyneerva. Ribet.
Kastara melihat jam weker yang berada di meja kecil sebelah tempat tidurnya. Jam sudah menunjukan pukul 06.00. Itu artinya Kastara masih punya waktu banyak untuk buang air besar serta memakan nasi goreng buatan Hara yang enaknya seperti Chef bintang 10.
"Astagfirullah!" Lelaki itu memegang dadanya ketika menoleh ke sebelah kanannya muncul sesosok hantu perempuan tengah duduk di sampingnya.
Wajah hantu itu tertutup oleh rambut semua, melihatnya Kastara justru terkekeh, ia jadi ingat Sadara waktu jadi Kuntilanak dulu.
"Kok kamu malah ketawa? Memangnya nggak kaget, aku kurang nyeremin ya." Gumam Hantu wanita yang sudah menjadi teman Kastara sejak pertama ia bisa melihat makhluk astral.
"Gini ya Emily, gue itu udah tahu lo dari kelas 3 Sd sampai sekarang kelas 12. Yakali gue nggak bisa ngerasain bau anyir lo." Kastara memutar bola matanya malas lalu turun dari kasurnya.
Hantu yang di berinama Emily itu cekikikan, rambutnya ia siak kebelakang menjadi menjuntai panjang hingga menyeret ke lantai, "kamu mau mandi ya, cie sekarang sudah kelas 12. Aku nanti ikut kamu ke sekolah ya, Tuan."
Mata Kastara melotot, ia menghentikan langkahnya yang hendak keluar dari kamar, "enak aja! Lo pikir lo itu manusia?!"
Emily cemberut. Hantu yang merupakan penunggu rumah ini sejak belum di bangun perumahan seelite sekarang melayang ke atas lemari Kastara.
"Nggak usah cemberut gitu deh lo, nggak ada bagusnya. Tambah jelek iya."
"Aku mau ikut Tuan, suntuk setiap hari lihat kamu di kamar." Alasan Emily memanggil Kastara 'tuan' adalah karena hanya Kastara yang dapat berbicara dengannya dari sejak Emily pertama mati. Bahkan Kastara awalnya takut, namun karena Emily bilang ia hantu baik-baik, jadilah sekarang mereka berteman.
"Yee, sana lo keliling dunia! memangnya gue larang, kalau perlu lo ketangkap sama orang pintar terus di masukin ke botol biar nggak balik lagi!"
"Cih! Kalau aku nanti nggak ada pasti kamu bakal di ganggu sama leak atau pocong keliling setiap malam Jum'at. Kalau bukan karena aku larang mereka datang, mereka pasti akan ganggu kamu."
Kastara menatap Emily yang tengah duduk di atas lemari miliknya dengan kaki yang di main-mainkan, rambut hantu itu sampai melewati kakinya sendiri. "Terserah lo mau ngomong apa, yang jelas karena gue kelamaan bicara sama hantu gaje kayak lo. Sekarang gue hanya punya waktu 10 menit buat siap-siap!"
"Dasar Tuan jelek!"
"Rambut tuh urusin, nggak pernah keramas pasti isinya kutu semua." Decak Kastara sewot.
"Jangan salah ya Tuan, jika kamu sedang sekolah aku sering mengisi waktu kosongku untuk pergi ke Salon pohon nangka disebrang sana! Aku sering di bersihkan rambutnya dengan Shampo rasa Melati, cium saja kalau tidak percaya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kastara
أدب الهواةTEEN FICTION + FANTASY + ROMANCE #booknumber3/3 Waktu kecil pasti pernah main setan-setanan kan? Nah, cowok ganteng bernama Kastara Xyneerva juga pernah. Sialnya permainan itu membuat hal yang seharusnya mustahil justru terjadi. Bisa bayangkan disa...