18.Ultramen

61 3 2
                                    

Aku menguap berkali-kali sudah tidak bisa menahan rasa kantuk yang menyerang tiba-tiba ketika pelajaran Biologi sedang berlangsung. Aku melirik ke arah kanan dan mendapati Fakih sedang tertidur lelap di atas meja yang di tutupi oleh buku paket besar. Kebiasaan Fakih memang seperti ini, jika dia tidak bolos Fakih pasti tidur.

Aku memalingkan pandanganku dari Fakih yang tertidur, mencari siapa saja orang yang bisa aku ajak keluar dengan alasan ke toliet. Tapi Nihil, Aku tidak menemukan teman yang cocok untuk diajak kabur.

"Kih, bangun dong." Aku mengguncangkan tubuh Fakih berkali-kali. Hampir satu setengah jam dia tertidur pada jam pelajaran biologi.

Tidak ada reaksi apa pun, Fakih masih terlelap tidur. Seakan dia sedang bermimpi indah.

"Fakih bangun," Aku mengguncangkan tubuh Fakih lagi, berharap Fakih akan bangun karena jujur saja aku juga bosan mendengarkan penjelasan mengenai Mutasi gen.

Fakih masih saja tertidur, aku kehabisan cara untuk membangunkan Fakih. "Bangun woy, Bu Tati lagi menjelaskan tentang sistem reproduksi." Aku membisikkan kalimat tersebut di telinga Fakih.

Sekitar satu detik aku membisikkan kalimat itu, Fakih langsung mengganti posisi tidurnya menjadi posisi duduk tegak. Dan mengucek matanya berkali-kali. "Bu, kalau misalnya setiap hari keluar sperma banyak bisa mengakibatkan kemandulan ngga?" pertanyaan konyol itu keluar dari mulut Fakih dengan cepat.

Seisi kelas tertawa terbahak-bahak mendengar pertanyaan Fakih yang cukup gila itu. Termasuk guru yang sedang mengajar pun ikut-ikut tertawa mendengar pertanyaan Fakih.

Aku menepuk jidatku refleks ketika mendengar pertanyaan Fakih yang konyol itu. "Lo gila," Aku mencubit pinggang Fakih dengan cepat.

"Apa?" tanya Fakih bingung dengan wajah tanpa dosa.

"Ngapain nanya gituan?"

"Kan malu bertanya sesat dijalan, gue takut sesat dijalan. Makanya gue tanya." kata Fakih dengan wajah polos.

"Ya ngga usah tanya hal ngga penting juga kali." Aku menggerutu kesal karena ulah Fakih yang lagi-lagi selalu saja gila.

"Ngga aneh Zilla cantik, lagian pas kan pembahasan mengenai sistem reproduksi."

"Bukan, ini tuh lagi bahas Mutasi gen."

"Dasar tukang bohong. Ganggu gue tidur aja lo, padahal tadi tuh gue lagi mimpi basah." Fakih terlihat kesal, dan kembali pada posisi awal. Membenamkan wajahnya diatas meja.

"Fakih," panggil Bu Tati, ketika ia menangkap Fakih dengan posisi tidur.

"Iya bu," Fakih sontak kembali duduk.

"Kalau guru sedang menjelaskan perhatikan ya."

"Iya bu," Fakih menyengir.

Untung saja Bu Tati tidak termasuk ke dalam kategori guru killer, kalau saja Bu Tati salah satu guru killer sudah habis riwayat Fakih.

"Zilla, ini lagi bahas apaan?" Fakih menarik ujung baju lenganku.

"Mutasi gen," jawabku singkat.

Fakih mengangguk kemudian mengangkat tangannya hendak bertanya.
"Ibu, kalau Mutasi jadi ultramen bisa ngga?" pertanyaan gila keluar dari mulut Fakih, dan semua penghuni kelas tertawa lebih kerasa kali ini.

FakihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang