Prolog

24.9K 894 44
                                    

Greta sedang berkutat dengan alat make-up seadanya di meja rias sederhana di sebuah kamar kecil apartemennya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Greta sedang berkutat dengan alat make-up seadanya di meja rias sederhana di sebuah kamar kecil apartemennya.

Ddrrrttt...

Ponselnya berdering. Tertera nama 'Miley'. Segera ia angkat dan menekan tombol loudspeaker agar tanpa menempelkan di telinganya, ia masih bisa meneruskan aksi berdandannya itu.

"Halo... Miley, ada apa kau menelponku sepagi ini? Kau sangat mengangguku." gerutu Greta kesal. Pasalnya, ia paling tidak suka jika ada yang menganggu aktivitas berdandannya.

Mendengar gerutuan Greta, Miley justru tertawa keras membuat Greta berdecak kesal.

"Kau ini masih tidak berubah ya. O ya, aku hanya mengingatkanmu kau jangan terlambat ya. Karena pagi ini ada pimpinan pusat datang."

"Iya nona cerewet. Aku ingat. Kau sudah memberitahuku semalam. Sekarang juga aku sedang bersiap-siap." ucap Greta seraya memoles tipis bibirnya dengan lipstik merah.

"Baguslah kalau begitu. Maaf aku tidak bisa menjemputmu pagi ini. Karena atasanku meminta beberapa laporan untuk meeting nanti. Maaf ya, Greta. Tidak apa kan pagi ini kau pergi sendiri?"

Greta tersenyum, "Tidak apa Miley. Ini saja aku sudah banyak berhutang budi kepadamu. Kau tenang saja, aku bisa pergi sendiri. Lebih baik kita lanjutkan di kantor saja ya. Bye Miley. See you."

"Okay Greta, see you."

Sambungan terputus. Greta segera bersiap dan pergi ke lobby untuk mencari taksi. Hingga 20 menit Greta menunggu tidak ada taksi yang lewat. Greta melirik jam di pergelangan tangan kirinya. Setengah jam lagi. Tidak ada pilihan lain. Greta berjalan menuju kantornya sembari melihat ke belakang apa ada taksi yang lewat atau tidak.

Karena semalam hujan turun sangat lebat, Greta sangat berhati-hati. Banyak genangan air di pinggir jalan. Ia tidak ingin jika pakaiannya kotor di hari pertama bekerja.

*****

Arnold memilih mengendarai mobil sport merah kesayangannya sendiri di hari pertamanya bekerja di perusahaan cabang miliknya, AH Corporation

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arnold memilih mengendarai mobil sport merah kesayangannya sendiri di hari pertamanya bekerja di perusahaan cabang miliknya, AH Corporation. Karena di perusahaan cabang sedang ada sedikit masalah yang harus ia selesaikan sendiri. Sementara di perusahaan pusatnya di handle oleh Daniel, asistennya sekaligus orang kepercayaannya di Spanyol.

Di tengah keasyikannya mengendarai mobil, suara deringan ponsel mengalihkan pandangannya. Diangkatnya segera, tertera nama 'Ryan', asistennya.

"Halo, ada apa?"

"....."

"Aku sedang di jalan. Sebentar lagi sampai."

Sambungan diputus sepihak. Arnold semakin menambah kecepatan hingga tak sengaja mencipratkan genangan air ke seorang gadis yang sedang berjalan di pinggir jalan.

"Aaaarrrggghhh....." teriak si gadis dari belakang.

Arnold hanya melirik gadis itu lewat kaca spion mobilnya. Ia terkekeh kecil melihat gadis itu berteriak dan mengumpat dirinya, yang jelas Arnold tidak bisa mendengarnya.

*****


Arnold Herwingson

Arnold Herwingson

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Greta Monica

This is my first story

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


This is my first story.
Let's click vote and give u'r comment, please..!!!
Thank you...^^

Happy reading all..!!

Be My Queen ✔ (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang