KL7: DARIKU YANG PERNAH JATUH CINTA

232 16 0
                                    

KL#7: DARIKU YANG PERNAH JATUH CINTA

          Jika suatu hari nanti kamu bisa membaca tulisan yang sedang aku ketik malam ini, ingatlah bahwa ada perasaan gelisah yang jauh dari kata biasa ketika otak sudah mulai memasukkan namamu ke dalam indera pengingatku.

Ini, dariku yang pernah merasakan jatuh cinta berulangkali. Pernah merasakan bagaimana rasanya di terbangkan menuju tingginya langit ketujuh, namun pernah pula merasakan bagaimana rasanya di ombang-ambingkan menuju dasar jurang yang curam.

Jatuh cinta kepadamu, adalah kutukan luar biasa yang sama sekali tidak pernah aku inginkan. Setelah empat tahun lamanya, aku—yang pernah jatuh cinta ini terbelenggu dalam kenangan masa lalu, kamu hadir; membawa secercah cahaya masa depan yang menjanjikan.

Namun ternyata, apa yang kamu bawa hanyalah abu-abu; fana, dan hanya terjangkau oleh ilusi. Ini dariku yang pernah jatuh cinta, aku tidak pernah merasakan perasaan sekonyol ini. Menyukai dalam diam, dan selalu tersakiti dalam-dalam. Kebencian, telah berhasil mempertemukan aku dan kamu. Waktu, telah membuatku sadar bahwa aku memiliki rasa tak biasa kepadamu, dan dunia telah menyadarkanku bahwa si buruk rupa ini tidak pantas untuk menjadi sandinganmu.

Ini, dariku yang pernah jatuh cinta.

Jika kamu merasakan hal yang sama denganku suatu hari nanti, aku cukup yakin bahwa seseorang yang beruntung itu memiliki paras rupawan yang sama seperti dirimu. Biarkan aku berandai-andai; menikmati luka sembari menahan buliran air yang detik ini juga akan jatuh ke dalam celah keyboardku. Hanya ini caraku mengutarakan rasa, jika kamu tidak suka; cukup diam. Karena aku, bukan seseorang yang pandai mengutarakan rasa. Aku hanya melakukan apa yang aku bisa, mencoba membuatmu tersenyum ketika melihat bagian dari tulisan-tulisan bodohku ini.

Ini dariku yang pernah jatuh cinta,

Empat tahun yang aku sia-siakan untuk menunggunya, bahkan tidak ada apa-apanya dibanding perasaan aneh yang menggeluti diriku sejak tiga bulan terakhir.

Begitu mudahnya kamu ujarkan kalimat kebencian, begitu mudahnya pula aku tersanjung karena kalimat maaf mu yang sudah membuatku kalut tak karuan. Bahkan ketika kita saling melempar senyum untuk pertama kalinya, ada rasa tak biasa yang tidak dapat kuterjemahkan ke dalam bahasa tulisan. Senyummu adalah candu, dan sampai saat ini aku belum menemukan penawarnya. Kebencian, waktu, dan dunia telah mengajarkanku banyak hal—termasuk kamu yang selama ini masih selalu aku aamiin kan.

Dari seseorang yang jatuh berulangkali

P, (11;58 p.m)

KIASAN LUKA [PROSA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang