KL#19: RASA YANG MASIH KUPENDAM
Aku memutuskan untuk menyumpal kedua telingaku dengan sebuah earphone berwarna putih kala suasana kelas mulai gaduh tak karuan. Sesekali aku melirik pada suasana sekitar, berharap ada seseorang yang dapat kuajak bercakap perihal hal-hal sederhana yang perlu dibicarakan.
Setelah sadar bahwa tidak ada seorangpun yang dapat kuajak bicara, aku mulai mengalihkan pandanganku kembali pada ponsel yang letaknya tak jauh dari penglihatan.
Tak berselang lama, mataku beralih fokus pada sebuah jendela besar dengan gorden tua nan lusuh yang mungkin belum diganti sejak angkatan kakak kelasku kemarin—bukan. Bukan itu yang menjadi titik fokusku, tetapi seseorang diluar sana, yang bisa ku perhatikan melalui jendela besar dengan gorden lusuh tersebut.
Ia bergilir tatap dengan temannya sembari mengutarakan beberapa kalimat singkat—obrolan renyah, sembari berjalan menuju tempat yang akan ditujunya.
Sontak, aku menekan icon pause pada alunan musik yang sedang kuputar sembari menghela nafas berat. Aku suka caranya berjalan, aku suka suaranya yang selalu terdengar seolah berteriak, aku suka menatap mata miliknya dalam-dalam, aku suka melihatnya tersenyum kala langit sudah mulai berubah menjadi jingga.
Sialan, aku masih suka segala hal tentangnya.
Aku menikmati, bagaimana rasanya menafsirkan hal yang selalu dianggap tabu. Aku menikmati, kabar burung yang selama ini selalu menyampaikan perempuan-perempuan yang kamu masukkan dalam list pilihanmu.
Aku menikmati, banyaknya penyesalan-penyesalan yang selama ini datang dan tak kunjung berlalu.Dan satu hal yang perlu kamu garis bawahi, aku menikmati bagaimana rasanya dipatah hatikan oleh lelaki seperti kamu.
Aku bahkan bukan peramal, tapi aku tahu perihal tujuanmu saat ini. UKS bukan? Aku tak pernah salah soal mengira, hanya saja untuk mengira dan menakar bagaimana rasamu padaku, aku tidak sepandai itu.
Jika aku harus menebak pula apa hobi dan kesukaanmu, aku adalah orang paling tahu yang tidak pernah kamu tahu.
Bolos dari pelajaran matematika,
Dan sibuk meruntukki tugas yang seharusnya kamu kerjakan.Begitu bukan?
Meskipun kamu pernah bilang, "Hobiku ada lima. Satu, tidur. Dua, tidur. Tiga, tidur. Empat, mobile legends. Lima, mobile legends."Dan dua yang sudah kusebutkan, adalah tambahan dari kelima hobinya.
Aku mengetik bagian ini sembari terkekeh sesaat, aku begitu menyukai bagaimana jari-jari mungilku ini menelusuri rentetan huruf di keyboard untuk mendeskripsikan sosokmu kedalam bentuk tulisan.
Umm, dan soal apa hobiku. Mereka masih sama.
Makan,
Mendeskripsikanmu,
Dan memendam rasa yang semakin hari, semakin tidak ku mengerti.Hari ini, aku masih tetap menyimpannya dalam diam.
Tapi esok,
Esoknya,
Dan esoknya lagi,
Siapa yang dapat mengira?Perihal rasa yang masih kupendam, kamu tak perlu khawatir. Sekiranya aku masih bisa menikmati, aku tak apa.
Memendam, bukan berarti aku tak dapat menerjemahkannya kedalam bentuk tulisan, bukan?
0 9 0 8,
Kamu masih menjadi tuju,
Kala hati tak kunjung berlari,
Kamu masih menjadi candu,
Kala aku masih selalu nikmati.Hari ini,
Kusampaikan metamorfosis hati,
Diterjemahkan langsung oleh intuisi,
Ditunjukan padamu, si pembuat patah hati.20:19
Aku jatuh berkali-kali,
Dengan lidah kelu,
Tanpa menghindar,
Dan terus jatuh hati.B a g i a n y a n g b e l u m k a m u t a h u
Aku sayang kamu.
(P, 20: 21)
12/august/2018**
Hi teman-temanku, im baaaack! pe ucapkan halo dan selamat 1k readers wohooo. Part ini adalah pertama kalinya kiasan luka punya 500 words+ lho:') akhirnya pe merealisasikan wacana 1 part 500 words itu haha. Pe berharap kalian tetep sayang sama prosa ini buat nemenin kegalauan kalian. Jangan lupa bacanya sambil denger lagu galau dan pake view senja:') haha.
Untuk selanjutnya, pe bakalan memokuskan update hari-hari libur sadja. Karena jujur pe amat sangat lelah banyak sekali tugas, presentasi, makalah dll yang sungguh membunuhku step by step:')
Untuk kedepannya jg ada wacana pe gabakal lanjutin dulu& edit part2 sebelum ini sampe 500 words atau biarin part2 sblm ini kaya gt& update part baru dgn 500+ words:') ah ya pe bakal mikir2 lg nanti buat kedepannya gmn.
Thank youu,
Luvluv, P.
KAMU SEDANG MEMBACA
KIASAN LUKA [PROSA]
PoesiaIni hanyalah sebuah prosa sederhana yang diangkat dari sebuah drama klasik bertema kebencian, dan dapat tersimpan rapi sebagai tulisan karena satu rasa ajaib bernama; perasaan. [isinya semacam sajak galau yang sedikit di modifikasi] © Copyright 201...