EPILOG: END IMPRESSION [SURAT CINTA YANG TERTINGGAL]
—
[16 MEI 2019]
Selamat datang pada dunia yang baru, dirimu yang baru, juga perasaan yang baru. Hari ini, kusampaikan beberapa hal yang belum sempat kamu tahu.
Di penghujung cerita,
Aku hanya ingin berbagi manisnya cinta,
Meski memang tak pernah ada kita,
Setidaknya kamu tahu..,Bahwa aku sempat begitu jauh mengagumimu.
Meski tersekat jarak,
Meski tercekat luka,
Dan meskipun tersayat rasa.
Aku benar-benar mencintaimu.
Tanpa jenuh,
Tanpa keluh.
Kupikir ini sudah saatnya aku menjauh,
Berhenti berpura-pura tak rapuh,
Berhenti menarikmu dalam rengkuh,
Dan mengusir rasa yang mendera jauh-jauh.Karena aku tahu..,
Tak pernah ada namaku dalam cerita cintamu, kan?
—
Teruntuk pria yang selama ini ada dalam prosaku,
Aku mengucap terimakasih luar biasa karena telah membagi kisah yang takkan pernah terhapus oleh zaman. Aku mengucap terimakasih luarbiasa atas bantuan yang sempat kamu tawarkan kala aku menangis seseggukan perihal Ayah. Kamu sosok yang baik, kamu bukan sosok antagonis dalam prosaku.
Meski kadang, tingkahmu menyebalkan. Meski kadang, tingkahmu tak layak diapresiasi. Kamu cinta perempuan itu kan? Perempuan yang sebelumnya sudah diceritakan padaku? Kejarlah. Hari ini, pukul 16:35, kurelakan kamu padanya. Kupasrahkan kamu mengejar separuh dari jiwamu.
Aku mencintai diriku sendiri, tapi tetap saja, aku tak layak untukmu. Biarlah. Kejarlah. Cobalah dapatkan hatinya. Aku tak apa. Sudah terlalu jauh aku mencoba, sudah dua tahun aku tercekik rasa. Sudah dua tahun aku bersetubuh dengan luka, berlumur patah hati. Dan ditahun ketiga, aku tak ingin merasakan perasaan yang sama.
Maaf. Maaf karena aku pernah menentangmu yang ingin bersama gadis orang lain itu. Maaf. Maaf karena telah berusaha keras menjauhkanmu dari orang yang jelas kamu percayakan hatimu padanya. Maaf selama ini aku egois, membiarkanmu sama-sama tercekik rasa. Membiarkanmu sama-sama menganguminya dari jauh.
Aku seharusnya tak membiarkan itu terjadi, aku seharusnya tak melihat frasa-frasa yang kamu rancang untuk perempuan itu, aku seharusnya tak melihat kata-kata manis yang benar-benar kamu ujarkan padanya. Karena sampai kapanpun, aku bukan tempatmu pulang. Aku bukan tempatmu meninggalkan segala kerisauan.
Dengan bosannya aku akan berkata, bahwa aku tempatmu singgah. Menceritakan segala keluh-kesah. Lalu kamu pergi.., dan selalu membuatku resah.
Hi, batu.
Aku menyayangimu. Aku tak benar-benar tahu apakah kamu tahu, atau tidak sama sekali. Yang jelas, hari ini, kukatakan kebenaran yang sesungguhnya. Kuutarakan rasaku dalam aksara, kuungkapkan kegundahan dalam frasa, meski mungkin kamu tak merasa.Tak apa.
Ini bagian terakhir dari kiasan luka, ini bagian terakhir dari perjalanan kisah cinta antara aku dan kamu—ralat, aku.
Mungkin kamu tak pernah benar-benar tahu, bagaimana senangnya aku hari itu. Hari istimewaku. Hari dimana aku mendapat banyak pujian yang berasal dari sorga. Aku memenangkan itu, batu! Aku merasa berharga. Dan saat itu, kamu menghubungiku kan?
Kupikir, kamu akan mengucapkan selamat seperti yang dilakukan oleh rekan-rekan sebayamu. Kupikir, kamu akan sibuk menggerutu sebal karena aku tak sempat bercerita perihal ini padamu. Kupikir, kamu bangga. Iya, batu. Kupikir kamu bangga. Bangga. Bangga.
Sama seperti apa yang aku rasakan kala kamu mendapatkan penobatan itu, batu.., aku bangga sekali saat itu. Kamu sendiri tahu. Dan kamu sendiri bercerita dengan lantang juga bersemangat untuk memintaku berdoa untukmu.
Tapi kala ini, aku salah menduga. Kamu menghubungiku, bukan untuk menggerutu karena aku tak sempat berkata. Bukan untuk mengucap selamat. Bukan untuk memujiku dengan kalimat-kalimat bermakna besar.
Kamu menghubungiku, untuk memberi tahu berapa besar cintamu untuk gadis itu.
END.
Sejak itu, obrolan terputus.
Kami kembali pada titik nol.
Saling menjauh,
Bertopengkan amnesia.
*
KAMU SEDANG MEMBACA
KIASAN LUKA [PROSA]
PuisiIni hanyalah sebuah prosa sederhana yang diangkat dari sebuah drama klasik bertema kebencian, dan dapat tersimpan rapi sebagai tulisan karena satu rasa ajaib bernama; perasaan. [isinya semacam sajak galau yang sedikit di modifikasi] © Copyright 201...