KL#6: SENANDUNG KAIN LUSUH
Izinkan aku berbicara, meski hanya mengutarakan beberapa frase tak berarti. Aku, sebuah kain yang lusuh. Pemilikku, memberikanku pada seorang wanita yang sedang bersusah payah membendung tangisnya.
Tak lama kemudian, wanita itu menangis dan pemilikku hanya menyunggingkan senyum sembari meneriakki wanita di hadapannya dengan banyak sumpah serapah yang begitu memilukan. Aku berfikir berulangkali, sebegitu kejam kah pemilik sebuah kain lusuh ini, Tuhan?
Kain yang lusuh,
Ini aku, seorang pecandu luka. Dia tidak kejam, tidak jahat, tidak arogan, dan tidak seperti apa yang kamu pikirkan. Ini hanya tentang aku, aku, dan seluruh tangisku yang berhasil kubagi pada selembar kain sepertimu. Ini hanya tentang aku, yang selalu membutai diri dengan beribu harapan fana. Ini hanya aku, orang yang selalu berusaha untuk berevolusi meski takdir telah menempatkanku dalam satu titik dimana siapapun enggan untuk merubahnya.Kain yang lusuh,
Kemana langkah kaki yang akan kamu pijakkan ketika di sekelilingmu hanya tersisa tanah basah yang dapat membuatmu terjerumus ke dalamnya? Aku, dianjurkan untuk memilih pilihan. Namun, tidak satupun pilihan berpihak pada si buruk rupa sepertiku.
Hai pecandu luka,
Berapa kali lagi, kamu akan menyebut dirimu sendiri sebagai si buruk rupa? Bahkan, tangismu lebih cantik dari wanita berbopeng kecantikan. Kamu tulus, meski orang-orang di sekelilingmu adalah orang yang haus akan paras.
Hai kamu—seorang pecandu luka,
Patah hatimu bukan sebuah hal yang kuat dijadikan alasan untuk menyerah. Patah hatimu, memberi pelajaran bahwa kamu tidak boleh membuka lembaran lama pada sebuah buku yang sedang kamu baca. Aku selalu berharap bahwa kamu menjalankan hari yang indah, wahai nona pecandu luka.
Halo, kain yang lusuh,
Jadi sampai kapan dustamu berusaha menjadi tameng dari tangisku?
Tertanda, seseorang yang baru saja patah hati.
P, (7;43 p.m)
KAMU SEDANG MEMBACA
KIASAN LUKA [PROSA]
PoesíaIni hanyalah sebuah prosa sederhana yang diangkat dari sebuah drama klasik bertema kebencian, dan dapat tersimpan rapi sebagai tulisan karena satu rasa ajaib bernama; perasaan. [isinya semacam sajak galau yang sedikit di modifikasi] © Copyright 201...