Danu-
06.00
Pagi ini aku terlihat rapi dengan menggunkan seragam polisi lengkap, aku bersiap menuju salah satu bank swasta disemarang, disitulah sementara aku ditugaskan untuk pengamanan.
Tiba dibank aku duduk di pos satpam, aku melihat mobil jazz putih masuk kehalaman parkiran.
Aku melihat nia....
Nia begitu berbeda, ia nampak semakin anggun menggunakan hijab berwarna peach membuatku ada desiran aneh, desiran hati yang pernah aku rasakan saat aku dan nia masih duduk dibangku sekolah.
Ingin sekali aku mendekat dan menyapanya, tapi apa daya...aku tau kekecewaan nia begitu mendalam kepadaku.
Nia berlalu pergi menuju ruangan dimana dia bekerja.
" mas...segitunya ngeliatin ibu safa ?" celetuk dika satpam yang berada disampingku.
" eh...enggak " jawabku ragu.
" bu safa itu baik banget lo mas, orangnya sabar dan gak pernah marah, terutama orangnya gak pernah pelit."
" oh ya ?"
" iya mas...bu safa itu pokoknya baik banget, kalo sama karyawan itu dia selalu bersikap ramah... Kan ada mas bos yang mentang-mentang gitu, tapi bu safa enggak mas... Baik banget deh "
Aku manggut-manggut mendengar cerita si dika, ku akui nia adalah wanita yang sangat baik, sungguh bodoh laki-laki bernama rendi yang menyiakan-nyiakan wanita langka dimuka bumi ini.
Nia...seandainya aja selepas sekolah kita tetap terjalin komunikasi, aku tidak akan pernah bertemu nadia, dan kamu tidak akan bertemu dengan laki-laki bernama rendi.
***
Nia-
Drrtt..drt...
Panggilan masuk " zaki "
Aku : assalamualaikum
Zaki : waalaikumsalam, nia...maaf saya mengganggu.
Aku : gak apa mas, nia juga baru saja sampai dikantor, ada apa ya mas?
Zaki : saya cuma menanyakan anggota saya sudah datang belum? Hari ini kan hari pertama dia berdinas.
Aku : oh gitu, nanti saya cek dulu ya mas...
Zaki : oke makasih ya nia.
Klik
Zaki mengakhiri percakapan denganku, aku melirik jam tangan menunjukkan pukul 08.30, aku tau pasti danu sudah datang.
Perlu kekuatan extra untuk memanggil danu ke ruanganku, hubungan ku dan danu tidak seperti dulu, semenjak kejadian itu aku dan dia ada jarak, apalagi sudah 5 tahun aku tak pernah bertemu dan berkomunikasi dengannya.
Huft...aku membenamkan telapak tanganku ke wajahku, danu...kenapa semua ini harus terjadi yang membuat persahabatan kita hancur.
" laras...tolong suruh pak danu keruangan saya "
" baik bu "
Laras bergegas menuju lantai 1 untuk menemui danu.
" permisi pak danu, ibu safa memanggil bapak "
" saya? Ada apa ya mba laras?"
" mohon maaf saya kurang tau pak, saya hanya menjalankan perintah ibu safa "
" oke saya segera kesana "
***
Tak lama kemudian...
Tok tok tok...
" ya masuk " aku yakin kali ini yang mengetuk pintuku adalah danu.
" permisi..." sapa danu
Sejenak aku memandang laki-laki yang berdiri tegak dihadapanku, laki-laki yang sudah lama aku kenal tapi kini menjadi orang asing bagiku.
" oke pak danu, saya hanya ingin memastikan saja bahwa anda sudah berada dikantor saya, karena baru saja zaki...emm..maksut saya pak zaki menghubungi saya dan menanyakan apakah anda sudah berada dikantor saya atau belum "
Danu terdiam dan kelu...dia hanya menatapku tajam.
Aku mengambil nafas
"baik..itu saja silahkan anda kembali "
Tanpa ada 1 kata pun yang muncul dari bibir danu kepadaku, dia hanya tersenyum dan menundukkan kepalanya sedikit dan berlalu pergi meninggalkanku.
***
Danu -
Safarania ayunda kenapa kamu begitu sangat berbeda, 5 tahun aku mencarimu, aku ingin meminta maaf kepadamu, tapi kenyataannya sekarang kamu menjadi berbeda.
Apakah semua ini karena kamu sudah melewati cobaan demi cobaan dihidupmu, tapi aku bukanlah orang lain dikehidupanmu nia, sekarang semua tidak seperti dulu, kamu bukanlah nia yang aku kenal." wah...kok sebentar mas dari ruangan bu safa?"
" iya dik bu safa manggil saya cuma mau memastikan aja kalo saya udah sampai "
" walah bu safa gimana to, namanya pak polisi ya mesti datang duluan, oya mas danu nih dari mana to asalnya?" tanya dika antusias kepadaku
" saya asli orang surabaya dik "
" loh surabaya to, sama donk kayak bu safa"
" kamu ini kenapa sih dik, bu safa terus yang kamu omongin, jangan-jangan kamu naksir bu safa ya " ledekku kepada dika.
" ehh lah dalah masss...sampean ini kalo becanda mbok ya jangan menghina gitu lo mas "
" menghina gimana maksutnya?"
" mas...bu safa itu biarpun maaf ( janda ) #sambil berbisik lirih orangnya baik, cantik, lembut mana mau sama saya mas, lah wong yang ganteng dan kaya aja ditolak sama bu safa "
Aku mengerutkan dahi.
" jadi bu safa itu single parents?"
" singel parent tu apa to mas , kui mesti omongnya bahasa inggres to?"
Aku terkekeh melihat kepolosan dika.
" iya dika, single parent itu maksutnya gak ada suaminya "
" iya mas...bu safa itu sayang banget sama anaknya, banyak yang naksir bu safa tapi ditolak semua "
" alasannya apa?" tanyaku antusias.
" wah kalo itu aku gak tau mas, pokoknya tiap ada laki-laki deketin bu safa langsung dijauhin sama bu safa "
Dari obrolanku dengan dika si satpam dimana nia bekerja, sedikit aku mendapatkan informasi bahwa nia masih saja hidup sendiri, mengingat dulu nia sangatlah tersiksa dengan rumah tangganya.
Nia...beri aku kesempatan untuk meminta maaf kepadamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nia...
Romanceaku harus yakin dengan hidupku. aku tau tidak akan mudah memulai kehidupan baru dengan status singel parents. Tapi ammar adalah kehidupanku, nafasku, tawaku dan tangisku..