part 10

10.4K 532 8
                                    

Nia-

Aku terdiam diatas sajadahku...
Air mataku tak berhenti menetes.
Apa yang terjadi tadi malam seperti mimpi, aku tidak pernah menyangka ini akan terjadi dalam hidupku.
Mas zaki melamarku...
Tiba-tiba ingatanku terulang kembali, saat mas rendi mengucapkan kata ijab qobul 5 tahun lalu.
Aku menghela nafas...

Aku berdo'a kepada Allah...
Ya Allah jika memang mas zaki adalah jodohku, dekatkan dan mudahkan langkah kami. Jika memang kami tidak berjodoh, maka tunjukkan kepadaku ya Allah.

***
Pagi ini adalah hari yang sangat berbeda dari biasanya.
Rumahku penuh dengan hiasan bunga dan serba putih.
Aku masih tak percaya bahwa hari ini aku dilamar oleh laki-laki yang belum lama aku mengenalnya.
Bahkan aku belum tau sifatnya.
Selama ini aku selalu menutup diri dari yang laki-laki siapapun itu . tapi kemarin tiba-tiba mas zaki melamar ku,  bermaksud baik ingin menikahi ku.
Dan aku menerimanya...

Bismillahirrahmanirrahim..
Ya allah aku meminta ridho mu...
Jalan jodoh tak pernah disangka-sangka, tentang siapa...kapan.... Dan dimana bertemu.

" haiiii sahabatku, cintaku " suara kiki memelukku dari belakang.

" kiki? " aku membalas pelukan kiki.

" Nii.. aku bahagia banget, akhirnya kamu menemukan laki-laki yang kamu cintai.  kamu ni yah,  kenapa gak pernah cerita kalo punya gebetan,  tau-tau dilamar sama polisi ganteng "

" apa siiihh kiii "

" apa.. Apa.. Apanya? Kenapa gak cerita? "

" aku gak pernah pacaran dengan mas zaki ki,  aku baru kenal dia 2 minggu "

" hah?  Serius? " kiki melotot kaget.

" yaelah iya... Kamu kan tau kalo ada apa-apa aku pasti cerita ke kamu,  ini aku belum sempat cerita kan "

" hemm.. So swittt "

Aku mengerutkan dahi

" so swit? "

" iya so swit... Lamarannya itu loh nia romantis,  lagian berarti dia gak main-main donk nia... "

" tapi... "

" tapi kenapa? Kamu ragu sama dia? "

" bukannya ragu ki... Tapi kamu tau kan masa laluku? "

Kiki memelukku...

" nia.. Kamu harus yakin sama hatimu, karena yang menjalani adalah kamu... Yakinkan bahwa ini adalah pernikahanmu yang terakhir demi ammar,  bagaimanapun ammar juga membutuhkan sosok ayah yang bisa mendampingi, aku lihat zaki itu serius sama kamu ni "

Tok tok tok..

" nia... "

Ibu datang bersama ammar.

" bu... "

" sudah siap?  Itu keluarga zaki sudah datang,  ayok turun "

Aku mengangguk dengan senyuman.

" ibu... Ammar ikut ibu "

" iya sayang... Ammar di samping ibu ya nak "

Aku menuruni anak tangga secara perlahan,  semua mata memandangku.
Malam ini aku memakai kebaya berwarna marun senada dengan batik yang dikenakan mas zaki.

Aku mencium tangan orang tua dari mas zaki. Pertama kali aku melihat dan mengenalnya.
Ibu mas zaki memelukku sembari membisikkan " terimakasih nia atas kebahagiaan ini "
Sempat aku melihat ibu dari mas zaki meneteskan air mata lalu memandang laki-laki yang berada disampingnya,  laki-laki yang sedari kecil dirawat dan dibesarkan hingga menjadi laki-laki yang gagah dan tampan.

Nia...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang