Jam 7 pagi mas zaki sudah menjemput ku dan ammar, kemudian kami mengantarkan ammar sekolah terlebih dahulu. Didalam mobil aku dan mas zaki lebih memilih diam, berada dalam pikiran masing-masing.
Tiba-tiba mobil mas zaki berhenti didepan swalayan." yank... Aku beli minum dulu ya "
" iya mas... Agak cepet ya, aku udah mau telat "
" oke siap tuan putriku "
Seketika pipiku memerah bagai tomat pagi-pagi sudah dapat gombalan dari mas zaki.
Braakkkkk....
Terjadi kecelakaan didepan dimana mobil mas zaki terparkir, seketika semua orang berkerumun menghampiri korban kecelakaan yang tergeletak dijalan.
Sepintas aku melihatnya seorang wanita.
Mas zaki pun ikut berlari melihat korban, dan tiba-tiba mas zaki kembali sembari menggendong seorang wanita berpakaian polwan yang bersimbah darah." nia.... Nia... Buka pintu belakang !!"
Mas zaki nampak cemas.
Setelah korban masuk kedalam mobil, aku dan mas zaki bertolak menuju rumah sakit terdekat.Aku melihat kecemasan di wajah mas zaki. Buru-buru ia ikut serta mendorong korban yang tak sadarkan diri sampai keruang ICU.
" dokter... Dokter tolong selamatkan dina"
Nama itu... Nama wanita itu adalah dina, ya... Dia adalah wanita yang aku lihat kemarin memeluk mas zaki.
Aku terdiam di kursi panjang rumah sakit, dari kejauhan aku hanya melihat kecemasan yang terpancar dari wajah laki-laki yang aku cintai.
Aku Tak pernah aku melihat wajahnya sesedih itu.***
Zaki-Dina... Bagaimana bisa terjadi kecelakaan.
Aku membenamkan wajahku pada telapak tangan, aku sungguh mencemaskan keadaannya.Sudah 10 menit dokter berasa didalam ruangan ICU, belum ada kabar apapun tentang keadaan dina.
" keluarga ibu dina? " seorang dokter memanggil.
Aku bergegas berdiri mendekati dokter.
" saya keluarganya dok, bagaimana keadaan dina? "
" ada benturan di kepala ibu dina, tapi masa kritisnya sudah lewat, ibu dina akan segera dipindahkan keruang rawat tapi tunggu keadaannya stabil terlebih dahulu"
" terimakasih dokter "
" sama-sama pak "
Aku melihat sekeliling dan baru tersadar bahwa nia tidak ada.
Berulang kali aku menghubungi ponselnya tapi tak ada jawaban.
Berulang kali aku mencari di keadaan sekitar tapi hasil nihil, aku tak menemukan nia." nia kamu dimana " gerutu ku dalam hati.
***
Nia-Begitu besar perhatian mas zaki pada dina sampai-sampai ia tak menyadari keberadaan ku.
Aku memutuskan untuk pergi kekantor dengan naik taksi online, berkali-kali terdengar getaran dari ponselku aku tau pasti dari mas zaki yang baru saja tersadar bahwa aku tak ada didekatnya.
Sesampainya di kantor ,mas zaki tak berhenti menghubungiku.
Aku : ya mas...
Mas zaki : nia kamu dimana?
Aku : di kantor mas
Mas zaki : kenapa gak bilang?
Aku : mas sibuk , aku tidak mau ganggu.
Mas zaki : nanti pulang kantor mampir kerumah sakit ya nia, kita pulang sama-sama... Aku sudah menghubungi keluarga dina, mereka sudah menuju semarang.
Aku : ya mas... Jawabku datar.
Klek. Tlp terputus
***
Pukul 4 sore baru saja aku keluar dari kantor, sesuai instruksi dari mas zaki sepulang dari kantor aku akan menuju rumah sakit dimana dina dirawat.
" bang... Makasih udah tolongin dina "
" kamu kenapa bisa kecelakaan, kamu gak hati-hati dina "
" bang... Hari ini dina bahagia banget bisa ditemenin abang "
" sudahlah jangan mikir macam-macam, lebih baik kamu makan dulu "
Samar aku mendengar percakapan 2 manusia didalam ruangan dimana dina dirawat.
Aku melihat mas zaki sedang menyuapi dina bubur yang telah disediakan.Cemburu... Ya aku memang cemburu, aku cemburu melihat mas zaki berada didekat wanita lain. aku sangat takut jika ada wanita lain dalam hubunganku.
" abang... Beneran abang mau nikah sama wanita itu? "
" kenapa? "
" abang... Aku cinta sama abang, kenapa abang tidak pernah memikirkan perasaanku bang? 7 tahun aku mencintaimu bang, dulu aku ikhlaskan kamu menikah dengan almarhumah istrimu, kenapa sekarang kamu menyiksaku kembali dengan harus merelakan mu menikah dengan wanita lain bang? "
Dina terisak tangis.
" apa kurang ku bang? Apa kamu tak percaya jika aku benar-benar mencintaimu? Apapun akan aku berikan kepadamu.... Kenapa kamu tak pernah memilihku bang? Aku mencintaimu "
" dina... Maafkan aku, bukan karena aku tak membalas cintamu tapi aku sudah memilih wanita lain yaitu nia "
Sedikit lega ketika aku mendengar jika mas zaki memilihku sebagai calon istrinya.
" tapi abang baru mengenalnya bang, beda denganku... Aku mengenalmu lebih dulu, aku tau segalanya tentang mu bang... Abang... Kasih aku kesempatan mencintaimu, kasih aku kesempatan bahwa aku yang terbaik untukmu "
" sudahlah dina jangan bicara terlalu banyak, lebih baik kamu istirahat. "
Aku menarik nafas dalam... Aku memberanikan diri untuk mengetuk pintu.
" permisi... Assalamualaikum "
" waalaikumsalam " jawab mas zaki menyambut ku.
" mbak... Ini untuk mbak " aku menyodorkan sepaket buah-buahan untuk dina.
" makasih " jawab dina ketus.
" maafkan aku tak bisa menjemputmu di kantor "
Aku tersenyum pada mas zaki
" gak apa mas... Tadi aku, -"
" kan banyak taksi ... Jadi bisa aja donk pulang sendiri gak usah pake dijemput segala " sahut dina dengan ketus padaku.
Kali ini aku sangat merasakan bahwa wanita yang sedang terbaring diranjang rumah sakit ini sangat tak menyukai kehadiranku.
" abang... Jangan tinggalin dina, mama sama papa belum datang bang "
" ehm... Mas... Biar aku pulang sendiri aja ya, mas disini saja tunggu sampai keluarga mbak dina datang "
" kamu gak apa pulang sendiri? "
" gak apa. Mas... "
" mbak... Saya pamit pulang dulu, cepat sembuh ya mbak "
" makasih " jawab dina singkat.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Nia...
Romanceaku harus yakin dengan hidupku. aku tau tidak akan mudah memulai kehidupan baru dengan status singel parents. Tapi ammar adalah kehidupanku, nafasku, tawaku dan tangisku..