part 17

9.2K 481 7
                                    

Nia-

Entah apa yang aku rasakan saat ini,  tiba-tiba keraguan itu muncul kembali.
Aku menghela nafas...
Aku memandang foto kami bertiga aku,  mas zaki, dan ammar, foto saat kami jalan-jalan ke mall.
Tak ku pungkiri saat ini kehadiran dina membuatku takut, takut untuk kembali kehilangan, kehilangan orang yang aku cintai... Tentu saja saat ini aku mulai merasa mencintai mas zaki, aku sendiri tak tau sejak kapan aku mulai mencintainya.

Pukul 07.00 pagi
Terdengar suara deru mobil mas zaki berada diluar pagar.

Sedikit malas untuk beranjak menyambutnya.

" assalamualaikum nia... Selamat pagi "

" waalaikumsalam mas " balas sapa ku kepada mas zaki.

Aku terdiam memandangi mas zaki.

" kenapa pandang aku seperti itu ? "

Aku menggelengkan kepala.

" mas mau makan? "

" boleh... Masak apa hari ini? "

" nasi goreng petai "

" hemm... Suka suka suka... " mas zaki sarapan dengan lahap.

Setelah sarapan mas zaki mengantarku berangkat kekantor,  didalam mobil aku lebih memilih diam, tak seperti biasa.

" sayang... Kenapa kamu sakit? "

" enggak "

" kok diam aja dari tadi, ada apa? "

" gak apa mas... "

" beneran kamu gak apa? "

" iya... "

" Kamu gak lagi marah sama aku kan nia?"

" Enggak..."

" nanti pulangnya mas jemput ya "

" gak usah mas... Nanti pulangnya aku agak telat,  ada meeting diluar "

" oke "

Zaki : ya...
...
Zaki : nantilah...
...
Zaki : oke

Aku melirik mas zaki yang sedang mengangkat TLP, hatiku berdebar... Perasaan ku tak enak.

" yank... Mas mau ke rumah sakit dulu sebentar mau antar baju ganti untuk dina,  mau ikut? "

Deg.... Dina lagi dina lagi....

" memangnya keluarganya kemana, kenapa harus mas yang antar baju dina?"

" mamanya tadi yang menitipkan ke mas kemarin malam, ikut ya.. Sebentar aja kok... "

" nanti aku telat mas "

" sebentar aja sayang... "

" yaudah " aku mengiyakan ajakan mas zaki yang akan mengantarkan bajunya dina.

Setelah sampai dirumah sakit,  aku dan mas zaki bergegas menuju ruang rawat inap dimana dina dirawat...

Terlihat begitu jelas wajah bahagia dina saat mas zaki datang,  tapi sayang sekali saat aku muncul dari belakang mas zaki dina menunjukkan sikap tak menyukaiku.

" pagi... " sapa mas zaki saat memasuki ruangan dina.

" pagi abang... "

" assalamualaikum mbak " sapaku...

" abang... Abang kesini sama nia? "

" iya.. Kenapa? Ada yang salah? "

" mau kemana? "

" aku sengaja jemput nia,  kami mau berangkat kekantor sama-sama"

" mas... Aku mau kekamar mandi dulu ya "
Pamitku..

" oke jangan lama-lama ya "

" bang... Abang kenapa kesini mesti ajakin si nia "

" kan tadi aku udah bilang aku mau berangkat sama-sama "

" untuk apa bang? Nia kan bisa berangkat sendiri , aku gak suka abang dekat-dekat dia "

Tiba-tiba dina memeluk mas zaki

" abang... Masih ada kesempatan untuk abang memilih aku, aku mencintaimu bang " kembali dina terisak tangis dalam pelukan.

Sungguh sakit mengetahui mas zaki berpelukan dengan dina.

Aku berusaha menahan diri .

" nia... " mas zaki terkejut saat melihatku sudah berada didepan pintu.

Buru-buru dina melepaskan pelukannya.

" mas... Aku berangkat sendiri saja "
Bergegas aku keluar dari kamar dina.

Mas zaki mengejar ku.
Sudah tidak bisa lagi aku menahan tangis.

" nia " mas zaki menahan tanganku.

" lepas "

" gak... "

" lepas!!! "

" aku gak akan lepaskan,  kita berangkat sama-sama"

" lepaskan kataku!!! " ku lepaskan tanganku dengan paksa

Mas zaki melepaskan tangan ku pelan dan membiarkan aku pergi.

***
Sudah 2 hari aku tak mendengar suara mas zaki,  2 hari juga aku tak melihat wajah laki-laki yang sukses membuat aku ragu.

" nia " sapa danu...

" danu... "

" bagaimana kabar komandanku? "

" maksudmu mas zaki? "

" iya siapa lagi?"

" kabar apa... "

Danu mengerutkan dahi...
" kamu ini gimana sih,  masa kamu gak tau kalo calon suaminya sakit "

" sakit? Mas zaki sakit? "

" iya sakit... "

" oh... "

" kamu bener-bener gak tau kalo dia sakit "

Aku menggelengkan kepala.

" astaga nia... Bagaimana bisa kamu gak tau... Sudah 2 hari gak masuk dinas "

" 2 hari ini memang aku sibuk banget dan... Jadi aku gak sempat TLP atau bertemu dengan mas zaki,  terakhir ketemu dia baik-baik saja "

" nia...  zaki itu sakit,  tapi aku gak tau dia sakit apa... "

" oke makasih ya danu infonya, nanti aku akan menjenguknya "

Sedikit terkejut saat danu memberitahu kalau saat ini mas zaki sakit,  calon istri macam apa aku ini sampai tak mengetahui kalau ia sakit.

2 hari sudah aku bersikap diam.

Aku : assalamualaikum ma...

Mama zaki : waalaikumsalam sayang

Aku : ma.. Mas zaki lagi dirumah mama?

Mama zaki : enggak sayang, sudah 4 hari zaki tidak kerumah mama, ada apa sayang?

Aku : gak apa ma... Nia cuma tanya saja.

Mama zaki : nia mau kerumah mama?

Aku : nia belum bisa ma...

Mama zaki : yaudah... Nanti kalo ada waktu nia kerumah mama ya.

Aku : iya ma... Udah dulu ya ma... Assalamualaikum

Mama zaki : iya sayang, waalaikumsalam

***

Nia...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang